News Video

VIRAL, Rakesh Marah-marah ke Satpol PP Medan Usai Kesal Tempat Usahanya Ditertibkan

Kesal Tempat Usahanya Ditertibkan Satpol PP Kota Medan, Rakesh Kembali Viral marahi pegawai Satpol PP

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Chandra Simarmata

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN - Rakesh Pemilik Warkop DKI, di Jalan Gatot Subroto Kota Medan kembali viral di sosial media.

Sebelumnya, Rakesh sempat viral karena melawan petugas pada saat Pandemi Covid-19. Kali ini, Rakesh kembali viral karena tidak terima jualannya ditertibkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Medan.

Penertiban tersebut dilakukan baru-baru ini, karena jualan Rakesh berada di trotoar jalan. Di mana Trotoar jalan itu difungsikan untuk para pejalan kaki.

Amatan Tribun Medan dari instagram @inimedanbung Rakesh terlihat hanya memakai celana panjang dan tidak memakai baju.

Dari video viral yang beredar, Rakesh berhenti ditengah mobil Satpol PP Medan dan meminta para petugas untuk turun dan menemui dirinya.

"Turun kau, aku mau cakap sama kau. Kami warga Medan mau cari makan. PBB naik, jualan di angkringan gak boleh," ucapnya kepada petugas Satpol PP.

Kemudian, Petugas Satpol PP tersebut pun menanyakan tentang trotoar ini siapa yang bangun. Namun, sayangnya saat hendak melanjutkan pembicaraan Rakesh terlihat semakin berteriak

"Itu kau tengok di area Carefour lebih ramai gusur sekarang. Ini dibangun uang rakyat bukan Bobby," teriaknya.

Karena ucapan tersebut, petugas Satpol PP tersebut pun terlihat tersulut emosi.

"Yang lain Diam, Iya Tahu, Terus," ucap petugas Satpol PP menentang Rakesh.

Rakesh juga mengaku jijik dengan Wali Kota Medan Bobby Nasution. Bukan hanya itu Rakesh juga mengatakan petugas pemerintah bodoh.

"Petugas pemerintah Bodoh, aku jijik dengan Bobby. Kami juga gak perlu pemimpin macam kau," ucap Rakesh sambil menunjuk Satpol PP tersebut.

Bahkan Rakesh mengaku, petugas Satpol PP tersebut yang memaki dirinya terlebih dahulu.

"Apa, kau pikir aku takut sama kau, kau yang A....g. Kau yang maki aku deluan. Ini uang rakyat. Kami mau cari makan," jelasnya.

Namun dalam video itu, Petugas Satpol PP tersebut terlihat mengalah dan meminta Rakesh untuk tenang.

"Udah-udah, kalau mau cari uang ada tempatnya bukan di trotoar," jelasnya.

Hingga saat ini Tribun Medan masih berupaya konfirmasi ke Satpol PP dan Rakesh akan permasalahan tersebut.

 

Kasatpol PP Medan Sebut Akan Koordinasi Dengan Pihak Kepolisian Untuk Beri Teguran Kepada Rakesh

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja(Kasatpol PP) Medan, Rakhmat Harahap merespon tentang anak buahnya yang ribut dengan Rakesh pada saat penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di trotoar Jalan Gatot Subroto Kota Medan.

Menurut Rakhmat, beberapa hari lalu, pihaknya melakukan Penertiban PKL di area tersebut. Namun, satu diantara PKL bernama Rakesh menghalangi penertiban tersebut.

Terkait permasalahan anak buahnya dengan Rakesh yang sempat ribut, saat ini kata Rakhmat pihaknya sedang berkoordinasi dengan pihak kepolisian atas kejadian tersebut.

"Kita melakukan kegiatan penertiban, ada beberapa PKL yang berjualan di atas trotoar. Dimana itu tidak perbolehkan. Namun pada saat penertiban ada masyarakat kita, Rakesh namanya melakukan, menghalangi dan ada masyarakat juga yang memviralkan kejadian tersebut," jelasnya kepada Tribun Medan saat ditemui pada saat pelaksanaan kegiatan audiensi Hari Buruh, Rabu (1/5/2024).

Menurut Rakhmat, apa yang sudah dilakukan Rakesh sudah sangat menggangu pihaknya dalam melakukan penertiban dan masyarakat sekitar.

"Ini sedang kita koordinasikan ke pihak kepolisian, bagaimana baiknya. Karena bapak Rakesh ini telah menghalangi petugas dalam menjalankan tugas," terangnya.

Untuk langkah apa ke depan yang akan dilakukan pihaknya ke Rakesh, masih akan didiskusikan lebih lanjut.

"Nanti akan kita koordinasikan apakah mungkin kita panggil pak Rakesh nya. Atau kita somasi untuk menanyakan tujuan dia melakukan aksi itu apa. Pastinya kami akan kembali datangi pak Rakesh," jelasnya.

Menurutnya,kemarin untuk usaha milik Rakesh Sudah dihentikan.

"Tapi nanti akan kita lihat lagi apakah masih berjualan atau seperti apa. Setelah itu akan kita tentukan langkah selanjutnya," ucapnya.

Rakhmat juga mengakui, saat ini banyak pedagang yang sudah melazimkan jualan di atas trotoar.

"Permasalahan PKL di Kota Medan cukup luar biasa. Berdasarkan data ada 25 ribu PKL yang akan kami tertibkan. Untuk itu ada beberapa langkah yang kami lakukan," jelasnya.

Saat ini, kata Rakhmat pihaknya sudah membuat program Zonasi. Dimana ada tempat-tempat PKL boleh berjualan di sana.

"Kita juga sudah ada Perda Zonasi untuk PKL. Jadi kita juga sudah minta data-data ke pihak Kecamatan. Lokasi mana saja yang boleh jadi tempat PKL," terangnya.

Menurutnya, penertiban PKL ini juga harus dilakukan dengan memberikan solusi. Karena jika tidak ada solusi itu menimbulkan banyak konflik.

"Karena PKL ini kan warga kita juga. Sehingga kita harus membantu kesulitan ekonomi mereka. Dan PKL itu harus di Bina. Atau PKL ini bisa dijadikan UMKM untuk naik kelas," terangnya.

Nantinya dari data setiap Kecamatan, pihaknya akan membuat Zonasi PKL boleh berjualan tetapi dengan catatan ada jam- jam tertentu.

"Hal ini sudah kita lakukan misalnya di Kesawan itu dulu banyak PKL di sana. Tapi kita zonasi kan ke RS Eks PTPN di Jalan Putri Hijau. Nah yang seperti itu kita harapkan," terangnya.

Selain pemindahan zonasi di RS Eks PTPN, kata Rakhmat, juga ada di Jalan Pagaruyung, Guru Patimpus juga sudah ada.

"Jadi ekonomi bertumbuh, masyarakat khususnya PKL juga bisa mendapatkan tempat yang layak," ucapnya.

Menurutnya ke depan, pihaknya akan membuat tempat zonasi dimana Para PKL, Pengamen lokal dan lain -lain berkumpul di satu tempat layaknya Malioboro Yogyakarta.

"Kita tidak akan mendukung para PKL berjualan di trotoar Kota Medan. Apalagi sudah ada aturan larangan jualan PKL seperti di area Rumah Sakit, Kantor Pemerintah, Perkantoran dan lain-lain," jelasnya.

(cr5/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved