Viral Medsos

Diduga Gegara Depresi, Siswi di Kupang Pilih Akhiri Hidup di Rumah Kosong Area Perkebunan

Pelajar berinisial SYK (17) ini diketahui merupakan warga RT 006/RW 008, Kelurahan Alak, Kecamatan Alak, Kota Kupang.

Editor: Satia
HO
Ilustrasi Pelajar Akhiri Hidup 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Nasib siswi SMA di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditemukan tewas gantung diri.

Pelajar berinisial SYK (17) ini diketahui merupakan warga RT 006/RW 008, Kelurahan Alak, Kecamatan Alak, Kota Kupang.

Korban ditemukan tewas tergantung di dalam rumah yang berada di kebun.

"Jenazah siswi SMA ini ditemukan tewas gantung diri oleh adiknya tadi pagi sekitar pukul 05.00 Wita," kata Kepala Kepolisian Resor Kupang Kota Komisaris Besar Polisi Aldinan Manurung, Rabu (24/4/2024) malam.

Baca juga: Pemadaman Listrik di Kota Medan Besok selama 10 Jam, Berikut Jadwal dan Lokasinya

Jenazah SYK, lanjut Aldinan, ditemukan tewas gantung diri di rumah kebun milik orangtuanya yang berjarak sekitar 200 meter dari rumah mereka.

SYK keluar dari rumah pada Selasa (23/4/2024) malam.

Saat itu, SYK meminjam telepon seluler ibunya, DK. SYK beralasan ingin memakai jaringan internet milik tetangga mereka.

Namun, hingga tengah malam, SYK tak kembali ke rumah.

Karena SYK belum pulang, DK menyuruh anaknya LK (11) mencari.

Baca juga: Lantang Nyatakan Jokowi Bukan Lagi Kader, TKN Tantang PDIP Tarik Semua Menteri dari Kabinet Jokowi

LK mencari SYK di sekitar rumah, hingga ke rumah kebun, tetapi tak menemukan kakaknya.

"LK lalu kembali ke rumah untuk memberitahukan kepada ibunya. Setelah itu mereka tidur," kata Aldinan.

Pada Rabu subuh, LK bangun dan menuju kebun.

Saat masuk, LK terkejut melihat kakaknya itu tergantung di atap rumah menggunakan tali nilon.

Dia menginformasikan itu kepada ibunya dan tetangga terdekat.

Mereka juga melaporkan kejadian itu ke polisi.

Baca juga: TKN Sindir PDIP yang Pecat Jokowi dan Gibran Tapi Tak Mau Tarik Kadernya dari Kabinet:Yang Jantanlah

Polisi yang menerima laporan, turun ke lokasi lalu mengevakuasi SYK ke rumah duka untuk disemayamkan.

"Sampai saat ini, belum diketahui alasan anak ini mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri," kata dia.

Pihak keluarga menolak divisum dan diautopsi.

Keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah. 

 

Artikel ini Tayang di Kompas.com

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved