Viral Medsos

Pria Paruh Baya di Madura Tewas Dianiaya Keponakan Sendiri, Begini Kata Polisi Kronologinya

Pihak kepolisian menempatkan pelaku MS di sebuah klinik Jalan Soekarno-Hatta atau di depan Mapolres Bangkalan untuk menjalani perawatan.

Editor: Satia
eva.vn
Pria Paruh Baya Tewas Dianiaya Keponakan 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Malang nasib pruia paruh baya di Madura tewas dianiaya oleh keponakan sendiri.

Pria yang tewas dianiaya ini diketahui berinisial BY yang sudah berusia 56 tahun.

Korban dianiaya hingga tewas oleh MS di Desa Arosbaya, Kecamatan Arosbaya, Bangkalan, Senin (15/4/2024).

Baca juga: Contoh Soal UTBK SNBT 2024 Materi Literasi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

Dari obrolan warga yang masih kerabat dan keluarga korban, MS disebut menderita gangguan jiwa.

Hubungan keluarga berstatus paman dan keponakan itu dibenarkan Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya.

Pihak kepolisian menempatkan pelaku MS di sebuah klinik Jalan Soekarno-Hatta atau di depan Mapolres Bangkalan untuk menjalani perawatan.

“Perkara penganiayaan yang menyebabkan satu orang (BY) meninggal dunia, berawal dari cekcok mulut. Antara keduanya masih ada hubungan keluarga, penganiayaan menggunakan senjata tajam,” ungkap AKBP Febri ketika ditemui di depan klinik tempat pelaku dirawat.

Baca juga: 19 Wasit Sepakbola Sumut Mengikuti Seleksi Tahap Kedua Calon Wasit Liga 3 Nasional

Ia menjelaskan, awalnya pelaku dan korban sama-sama dilarikan ke Puskesmas Arosbaya untuk mendapatkan perawatan medis dengan penjagaan ketat dari personel Polsek Arosbaya dan Opsnal Satreskrim Polres Bangkalan.

“Adapun pemicu cekcok mulut itu masih dalam proses penyidikan, teman-teman dari polsek dan reskrim masih mendalami modusnya apa. Termasuk melengkapi keterangan dari para saksi di lapangan,” jelas Febri.

Febri juga tidak menjelaskan secara rinci terkait luka yang diderita pelaku, begitu juga luka pada tubuh BY yang menyebabkan korban meregang nyawa.

Namun, ia memastikan bahwa keduanya sama-sama menderita luka akibat senjata tajam.

“Untuk sementara ini, informasi yang kami terima ada dua versi. Pertama adalah pelaku dan korban sama-sama membawa senjata tajam, versi lain menyebutkan pelaku merebut senjata tajam milik korban,” pungkas Febri.

 

Artikel ini diolah Tribunnews

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved