Viral Medsos
CERITA Mahasiswi Rogate Sianipar Sempat Layani Pelaku Penikaman yang Menewaskan 7 Orang di Sydney
Cerita mahasiswi asal Indonesia, Rogate Sianipar sempat melayani pelaku penikaman di Sydney, Australia, beberapa jam sebelum membunuh 7 orang
TRIBUN-MEDAN.COM - Cerita mahasiswi asal Indonesia, Rogate Sianipar sempat melayani pelaku penikaman di Sydney, Australia, beberapa jam sebelum membunuh 7 orang di pusat perbelanjaan Westfield Bondi Junction di Sydney, pada Sabtu (13/4/2024).
Kasus penikaman massal ini mungkin bakal menjadi yang tidak akan pernah Rogate Sianipar lupakan seumur hidupnya.
Perempuan warga negara Indonesia (WNI) di Australia tersebut saat itu tengah bekerja di Saigon Noodle, restoran Vietnam yang berlokasi di area pusat perbelanjaan Westfield Bondi Junction di Sydney.
Pada Sabtu (13/4/2024) pukul 10.00 waktu setempat, seorang pria yang "kelihatan bingung" datang untuk memesan menu kari ayam merah di restoran tersebut.
Namun, karena tidak bisa membayar, pria itu akhirnya meninggalkan restoran, sebelum kemudian kembali lagi pukul 12.00 waktu setempat.
"Dia order menu yang sama, terus... bisa bayar," katanya.
"Terus dia makan saja kayak orang normal, maksudnya enggak kelihatan ada yang mencurigakan sama sekali," jelas Rogate Sianipar.
Namun, sekitar pukul 15.00 waktu Sydney, Rogate Sianipar terkejut ketika melihat banyak orang berlarian keluar dari Westfield Bondi Junction, yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari tempat kerjanya.
Selang beberapa menit, Rogate Sianipar membaca berita tentang insiden penikaman yang baru saja terjadi di dalam mal tersebut.
Ia lalu menyadari bahwa pelaku adalah pria yang sempat dilayaninya di restoran.
"Saya langsung lemas pas melihat beritanya," kata Rogate.
"Karena pada saat posisi (pelaku datang ke restoran) itu saya lagi potong-potong cabai dan ada pisau di atas meja saya. Pas saya lihat CCTV rekaman pas dia datang, saya baru menyadari ada pisau di atas meja saya dan itu benar-benar dekat sekali," jelasnya.
Peristiwa penikaman yang dimaksudkan Rogate tersebut telah menewaskan 7 jiwa di antaranya penjaga keamanan.
Polisi mengatakan, pelakunya adalah pria Queensland yang bernama Joel Cauchi yang langsung ditembak mati di lokasi kejadian.
Rogate Sianipar mengatakan, ada beberapa hal yang membuatnya ingat pada pria tersebut.
"Orang ini tuh kenapa saya bisa ingat karena dia itu cuma satu-satunya orang yang datang ke restoran pada saat itu dengan menggunakan jersey," katanya yang merasa kostum itu tidak sesuai dengan kondisi cuaca Sydney yang saat itu dingin.
"Tapi saya berpikir 'oh ya mungkin dia abis main bola atau apa'. Tapi selain itu karena dia datang sampai dua kali, jadi ya masih familiar sama mukanya," ungkap Rogate.
Meski merasa "sedikit takut", Rogate mengatakan ia tetap akan bekerja seperti biasa.
"Yang meninggal lumayan banyak... dari kemarin berpikir ya Tuhan, benar-benar dekat sekali saya (dengan pelaku)," katanya.
"Bersyukur saja, terima kasih Tuhan sudah dijaga, tapi terlepas dari itu semua turut berduka untuk semua korban-korbannya," tutur Rogaet.
Komisaris Polisi NSW Karen Webb mengatakan, sedang menyelidiki masa lalu pria berusia 40 tahun tersebut.
Menurutnya "jelas" bahwa Joel menargetkan perempuan. "Dari video-videonya jelas, bukan?" katanya kepada ABC.
"Bagi saya sudah jelas... menarik bagi para detektif juga untuk mencari tahu bagaimana pelaku fokus pada perempuan dan menghindari laki-laki," tambah Karen.
Ia mengatakan, para detektif saat ini sedang berbicara dengan orang-orang yang mengenal Joel untuk mendapatkan gambaran.
Pihak kepolisian New South Wales dan Queensland melaporkan sempat waswas dengan pelaku karena "masalah yang berhubungan dengan kesehatan mental".
Keluarga korban penikaman Westfield Bondi Junction akan diberikan kesempatan untuk berjalan-jalan di pusat perbelanjaan tersebut sebelum dibuka kembali.
CEO Elliot Rusanow mengonfirmasi pusat perbelanjaan akan dibuka kembali minggu ini, namun keluarga akan mengunjungi lokasi tersebut terlebih dahulu.
"Seperti yang bisa dibayangkan, proses pembukaan kembali adalah sebuah tantangan," ujar Elliot.
"Kami sedang melakukan peninjauan atas apa yang terjadi, bagaimana hal itu terjadi dan pelajaran apa yang dapat diambil untuk seluruh rangkaian operasional, termasuk keamanan," katanya.
Sydney Opera House menyalakan lampu sebagai tanda penghormatan bagi korban penikaman di Westfield Bondi Junction, sementara penyelidikan terus berlanjut.
Pengakuan ayah pelaku
Ayah pelaku, Andrew Cauchi, meminta maaf atas tindakan putranya.
"Ia adalah jiwa yang tersesat dan frustrasi, dan saya menyesal dia telah melakukan ini terhadap anak-anak Anda dan bangsa ini,” kata Cauchi, sambil menangis.
Ibu pelaku mengatakan putranya telah dirawat oleh dokter selama sekitar 18 tahun karena kondisi kesehatan mentalnya.
"Tidak ada yang bisa saya katakan, tidak ada yang bisa saya katakan yang dapat menghilangkan rasa sakit yang disebabkan oleh anak saya," tutur Andrew Cauch.
Baca juga: Penikaman Kembali Terjadi di Australia, Kini Pemimpin Gereja Menjadi Korban
Baca juga: 7 Orang Tewas Penikaman Massal di Mal Sidney, Pelaku Tewas, Konjen RI Imbau WNI Jauhkan Keramaian
(*/TRIBUN-MEDAN.COM)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
| REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
|
|---|
| DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
|
|---|
| SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
|
|---|
| Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
|
|---|
| Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/mahasiswi-asal-Indonesia-Rogate-Sianipar.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.