Berita Viral

APES Nasib Pria Ini, 13 Kali Jalani Operasi Pembesaran Alat Kelamin, Hasilnya Malah Mati Pucuk

Apes nasib pria ini, 13 kali jalani operasi pembesaran alat kelamin, hasilnya malah mati pucuk. Peristiwa ini menimpa seorang pria berumur 40 tahun.

Editor: Liska Rahayu
Kolase Tribun Jambi
Ilustrasi 

TRIBUN-MEDAN.com - Apes nasib pria ini, 13 kali jalani operasi pembesaran alat kelamin, hasilnya malah mati pucuk atau impoten.

Peristiwa ini menimpa seorang pria berumur 40 tahun.

Dikutip dari Mstar, Senin (15/4/2024), pria tersebut berasal dari Tuscany, Italia.

Ia rela menghabiskan banyak uang untuk menjalani pembedahan berulang kali demi membesarkan alat kelaminnya.

Lelaki tersebut dilaporkan telah melakukan sebanyak 13 kali pembedahan.

Namun operasi tersebut justru gagal dan membuat pria itu kecewa.

Ia tak mendapatkan hasil sesuai harapan, melainkan berakhir dengan mati pucuk.

Lelaki itu sudah menghabiskan sejumlah $5,400 (sekitar Rp 86 juta) untuk prosedur.

Kegagalan operasi pembedahan tersebut membuat lelaki menuntut sang dokter.

Ia menyeret sang dokter ke mahkamah.

Sebelumnya, peristiwa serupa juga terjadi pada pria lainnya.

Seorang pria berambisi memiliki alat kelamin yang besar, sayangnya operasi tersebut gagal di lakukan. 

Ilustrasi
Ilustrasi (Kolase Tribun Jambi)

Pria ini menganggap jika memiliki kelamin besar maka dia puas saat melakukan hubungan suami istri.

Tak menunggu lama pria ini bertekad untuk melakukan operasi pembesar alat kelamin.

Setelah melakukan operasi pria ini justru kecewa.

Ia mengaku tak sesuai dengan ekspetasinya saat sebelum di operasi.

Lantas, apa yang membuat pria ini kecewa?

Melansir dari DailyStar, Selasa, 11 Juli 2023, pria mengaku tak bahagia usai melakukan operasi pembesar alat kelamin.

Pria bernama Matt awalnya mengatakan jika alat kelaminj yang ia miliki terlalu kecil.

Oleh sebab itu ia mencari solusi agar alat kelaminnya jadi besar.

Matt memilih untuk mengoperasi alat kelaminnya.

Ia sudah mengeluarkan banyak uang untuk mewujudkan keinginannya.

Namun setelah operasi selesai, Matt mengaku sangat kecewa.

Bahkan ia mengatakan jika dirinya saat ini cacat.

Pria berusia 46 tahun itu mengatakan dia merasa jika alat kelaminnya seperti "pegangan sapu".

Bahkan ia juga menduga jika operasi pembesar alat kelamin yang ia lakukan gagal.

Matt merasa tak senang dengan bentuk alat kelaminnya saat ini.

Pasalnya bentuknya sedikit lekukan kiri.

Ia mengira jika sudah membayar mahal maka ia bisa komplain.

Namun ternyata dugaan Matt salah.

Dirinya harus membuang banyak uang lantaran operasinya salah.

Semenjak saat itu, ia merasakan hal yang aneh dalam dirinya.

Matt harus batuk ratusan ribu dalam prosedur lebih lanjut untuk mendapatkan kembali 'kejantanannya'.

Kemudian ia harus melakukan pembedahan untuk mendapatkan kejantananya.

Kemudian, Matt juga mengungkapkan jika ia malu dengan kekasihnya.

Pasalnya kekasihnya pernah mengatakan jika kemaluan Matt terasa seperti pisau steak saat berhubungan seks.

Dia mengatakan itu membuat penisnya lebih "cacat".

Bahkan ia juga mengungkapkan jika rasanya seperti "monster Frankenstein".

Lantaran ia merasakan rasa sakit yang luar biasa dan tidak bisa kemana-mana.

Dia mengatakan bahwa setelah operasi pembengkakan dan rasa sakitnya tidak hilang dan dia bisa merasakannya semakin parah setiap hari seiring berjalannya waktu.

Matt mengatakan pembengkakan menjadi sangat parah sehingga pacarnya, yang merupakan perawat terdaftar, terpaksa mengeluarkan 230ml cairan dari penisnya yang membesar.

Matt tidak sendirian karena pengobatan impiannya berubah menjadi kehancuran yang menyakitkan.

Diketahui, banyak pria lain mencari perawatan yang sama berbahayanya untuk mengejar penis yang sempurna.

Mereka juga didorong oleh perasaan tidak aman dalam penampilan mereka.

Terlebih ketidakmampuan di kamar tidur.

Tetapi melakukan operasi membuat mereka lebih buruk dari sebelumnya.

Implan Penuma dapat memiliki efek samping yang berbahaya, kata para ahli.

Seorang ahli bedah memperingatkan mereka dapat terinfeksi dan membunuh kulit di sekitar penis.

Profesor Amr Raheem dari International Andrology mengatakan:

"Dalam kasus infeksi yang parah, dapat terjadi nekrosis atau kematian kulit penis yang menutupi implan.

"Ini adalah komplikasi parah yang memerlukan perhatian segera dan kemungkinan pengangkatan implan untuk mengendalikan infeksi dan mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut."

Implan Penuma adalah satu-satunya operasi implan penis yang disetujui oleh FDA dan hanya tersedia di AS.

Di Inggris, sekitar 45 persen pria di Inggris tidak puas dengan ukuran penis mereka, menurut NHS.

Dua jenis prosedur pembesaran penis tersedia di NHS dan termasuk pemanjangan dan pelebaran.

Tapi, hanya pria dengan mikropenis organ kurang dari 2,8 inci yang memenuhi syarat.

Layanan kesehatan mengatakan ukuran rata-rata penis orang dewasa adalah tiga hingga empat inci saat lembek, dan antara enam hingga tujuh inci saat ereksi.

(*/tribun-medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter 

 

Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com

Sumber: TribunNewsmaker
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved