Berita Internasional
Perempuan 23 Tahun Kubur Hidup-hidup Bayi Hasil Hubungan Gelap dengan Kekasih, masih Selamat
Meski sudah dikubur hidup-hidup oleh ibunya ia berhasil diselamatkan. Bayi malang tersebut baru ditemukan pada pukul 11 pagi keesokan harinya.
TRIBUN-MEDAN.com - Teganya seorang ibu kandung mengubur bayinya secara hidup-hidup di sebuah taman.
Saat malam tiba ibu tersebut diam-diam membawa bayinya yang baru lahir itu untuk dikubur.
Namun ajaibnya, meski sudah dikubur hidup-hidup oleh ibunya ia berhasil diselamatkan.
Bayi malang tersebut baru ditemukan pada pukul 11 pagi keesokan harinya.
Dilansir dari Sanook, Rabu (10/4/2024) kekejaman ini dilakukan oleh seorang wanita muda asal Uganda yang baru berusia 23 tahun.
Ia terlibat cinta satu malam hingga hamil dan kekasihnya tak mau bertanggung jawab.
Karena belum siap menjadi seorang ibu, ia pun tega menguburkan bayinya yang baru lahir itu.
Bayi perempuan mungil itu ditemukan setelah anggota keluarga lainnya menemukan jejak darah di taman dekat rumah mereka.
Saat paramedis bergegas ke taman untuk menyelamatkan bayi tersebut, ternyata dia masih menempel pada plasenta.
Bayi tersebut ditarik dari tanah dengan penuh luka dan lebam akibat tekanan terkubur di bawah tanah semalaman.
Dia kedinginan saat disentuh dan kulitnya berubah 'kebiruan' setelah dikubur sepanjang malam.
Kemudian oleh paramedis, lukanya dibersihkan dan disterilkan dan ditempatkan di inkubator.
Hasil tes menunjukkan bahwa secara ajaib dia tidak menderita luka apa pun di jantung, perut, atau organ lainnya.
Setelah enam hari, bayi itu bisa keluar dari rumah sakit.
Sebuah laporan mengenai kasus ini, yang diterbitkan dalam International Medical Case Reports Journal.
Mereka menjelaskan, bahwa kasus ini tidak hanya bertentangan dengan ekspektasi yang ada tetapi juga menjelaskan kompleksitas adaptasi fisiologis perinatal.
Akhirnya, Bayi malang itu kini diasuh oleh neneknya.
Pemeriksaan terhadap perkembangan bayi setelah enam bulan menunjukkan bahwa ia mengalami pertumbuhan normal, status gizi positif, pencapaian tonggak perkembangan sesuai usianya.
Akan tetapi bayi itu memiliki bekas luka yang masih terlihat di kulitnya.
Sedangkan ibu kandungnya ditahan oleh otoritas setempat karena percobaan pembunuhan bayi.
Selain itu dia juga dilaporkan ditempatkan di pusat pemasyarakatan, sebelum dipindahkan ke fasilitas psikiatris.
Ternyata wanita itu sudah memiliki satu anak, dan ini merupakan kehamilan yang tidak direncanakan.
Bahkan selama mengandung, wanita itu sama sekali tidak memeriksakan kehamilannya.
Sehingga saat sang anak harus lahir, dia memilih untuk menguburkannya hidup-hidup di taman dekat rumah.
Hasutan Iblis dan Sosok Dukun, Bisikan ke Ayah Hubungan Inses, Kubur Bayi-bayi demi Kaya
Tahun lalu di Indonesia, kisah menggemparkan yakni bayi yang tak diharapkan dan dibunuh terjadi di Banyumas.
Seorang ayah di Banyumas melakukan hubungan sedarah atau inses dengan anak kandungnya sendiri.
Pria tersebut juga melakukan pembunuhan terhadap tujuh bayi hasil inses.
Ternyata, pelaku melakukan hal keji tersebut karena saran dari dukun guru spiritualnya.
Rudi (57) tega merudapaksa anak perempuannya, E (26), hingga melahirkan tujuh bayi di Banyumas, Jawa Tengah.
Pasalnya, anak hasil hubungan insesnya itu langsung dibunuh dengan cara dikuburkan di sebuah tanah milik orang lain di area pinggir sungai.
Adapun lokasinya tidak jauh dari pemukiman padat penduduk di Kelurahan Tanjung, Purwokerto Selatan, Banyumas.
Diwartakan TribunBanyumas.com, Kapolres Banyumas, Kombes Pol Edy Suranta Sitepu, menerangkan Rudi dengan sengaja membunuh bayi-bayi itu sesaat setelah dilahirkan.
Setelah dibunuh, kemudian mereka baru dikuburkan.
Meski begitu, masih ada perbedaan keterangan antara R dan E.
"Ada perbedaan keterangan antara R dan E. Menurut E setelah lahir (bayi) dikubur hidup-hidup, sedangkan keterangan R dibekap dulu baru dikubur," ungkap Edy Suranta.
Diketahui, Rudi telah membunuh bayi dari hasil hubungan insesnya sejak 2013 hingga 2021.
Sosok Guru Spiritual
Dari pengakuan istrinya, S, perbuatan bejat Rudi itu dilakukan atas rekomendasi sosok Bambang yang disebut sebagai guru spiritual suaminya sendiri yang tinggal di Klaten, Jawa Tengah.
"Tahun 2011 tersangka Rudi kerja di Klaten sebagai buruh bangunan dan bertemu dengan Bambang, melalui Bambang itu supaya melakukan hubungan dengan anaknya dan kalau melahirkan supaya dikubur selama 7 kali berturut-turut."
"Nanti kalau sudah datangi kuburan bayi (hasil inses Rudi) maka akan ada yang mengantarkan uang," kata Edy Suranta menerangkan kesaksian dari E dan S dikutip dari TribunBanyumas.com.
Namun, pihaknya hingga kini masih melakukan pendalaman.
Pasalnya, dari informasi yang didapatkan, Bambang disebut sudah meninggal dunia.
"Masih dalam pendalaman atau (kemungkinan) hanya karangan dan B ini sudah almarhum, kita akan dalami kebenarannya, apakah motifnya ilmu spiritual atau anaknya hanya dijadikan budak seks," ungkap Edy dikutip dari TribunJateng.com.
Edy mengatakan, tersangka dijerat pasal berlapis karena telah merencanakan pembunuhan tersebut.
"Tersangka diancam Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dengan ancaman penjara seumur hidup atau hukuman mati," lanjut Edy.
Rudi juga dijerat Pasal 80 Ayat (1) UU No 35 Tahun 2014 Perubahan Atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman paling lama 3 tahun 6 bulan dan/atau denda paling banyak Rp72 juta.
Sederet Pengakuan Ayah Inses dengan Anak, Ikuti Saran Guru Spiritual karena Ingin Kaya, Ancam Golok
Ayah pelaku inses dengan anak di Purwokerto Selatan, Banyumas, Jawa Tengah, R (57) membuat pengakuan mengejutkan terkait apa yang telah ia lakukan.
Ternyata R menjalankan praktik pesugihan dengan mengorbankan 7 bayi hasil inses dengan putrinya sendiri, E (25).
R tega melakukan itu semua demi menjalankan pesugihan untuk mendapatkan kekayaan.
Ritual tersebut dijalan E setelah mendapat bisikan dari guru spiritualnya yang berada di Klaten.
Terungkapnya kasus pembunuhan 7 bayi dan inses ayah-anak tersebut berawal saat Slamet (50), warga Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan menemukan tulang belulang yang diduga tulang manusia di kebun pada 15 Juni 2023.
Kebun itu berada di pinggir sungai.
Dari temuan itu, kemudian petugas kepolisian datang mengamankan lokasi kejadian.
Setelah dilakukan penggalian, polisi kembali menemukan tiga kerangka bayi di sekitar lokasi pada Rabu 21 Juni 2023.
Setelah penemuan tersebut, kepolisian lantas melakukan penelusuran dengan meminta keterangan saksi.
Hingga akhirnya, polisi mengamankan wanita berinisial E di Kecamatan Patikraja, Jumat (23/6/2023) pukul 01.00 WIB dini hari.
E pun mengakui bila tulang belulang bayi terebut merupakan anak yang dilahirkannya.
Berbekal keterangan E, polisi lantas menangkap R, ayah kandung dari E Sabtu (24/5/2023) di Banyumas.
Dari sana lah terungkap total ada 7 kerangka bayi yang diduga dikubur Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas.
Pelaku R mengakui bahwa kerangka tersebut merupakan bayi hasil hubungannya dengan putrinya E.
Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi mengatakan berdasarkan pengakuan pelaku benar kerangka-kerangka bayi itu dibunuh seusai dilahirkan.
"Mengakui hasil hubungan antara pelaku R dengan anak kandungnya yaitu E," katanya, Senin (26/6/2023).
Diketahui pelaku mempunyai 3 orang istri.
Istri pertama dinikahi secara sah sementara istri kedua dan ketiga dinikahi secara siri.
Anaknya E adalah anak pertama dari istrinya yang ketiga.
Pengakuan Tersangka R
Menurut pengakuan tersangka R, dia tega melakukan itu karena adanya bisikan dari guru spiritualnya.
Ia bercerita pada 2011 yang lalu tersangka sempat bertemu dengan seorang paranormal atau yang dia sebut guru spiritual di Klaten.
Dalam pengakuannya, dirinya mendapat saran dari guru spiritual apabila ingin kaya harus melakukan persetubuhan dengan anak kandung sendiri.
"Bisikan itu supaya melakukan persetubuhan dengan anaknya sendiri dan apabila anak itu lahir supaya dibunuh dan dikubur. Harus 7 kali berturut-turut. Tapi hal ini akan dikaji lagi apakah karangan atau apa," ujar Kapolresta Banyumas, Kombes Edy Suranta Sitepu kepada Tribunbanyumas.com, saat konferensi pers, Selasa (27/6/2023).
Kapolresta mengatakan kejadian persetubuhan itu terjadi sejak 2013 yang lalu saat anaknya E masih berumur 13 tahun.
"Berdasarkan pengakuan E, bayi itu dikubur hidup-hidup. Sementara pengakuan tersangka Rudi bayi-bayi itu dibekap dulu kemudian baru dikubur tapi hal itu nanti akan kita didalami lebih lanjut," katanya.
Diancam Golok
Psikolog UPTD PPA Banyumas, Rahmawati Wulansari mengatakan kondisi E saat ini dalam keadaan stabil dan tidak ada ketegangan serta kecemasan.
"Akan tetapi ketika melakulan dengan ayah kandungnya pada 2013 saat itu tertekan dan mengagetkan karena itu ayahnya sendiri. E tau hubungan seperti itu pertama kali dari satu video yang diperlihatkan temannya. Kemudian ayahnya mengajak melakukan. Dia sangat tertekan pada waktu itu," ungkapnya.
Kondisi tertekan E waktu itu karena tersangka yang ayahnya sendiri mengacungkan senjata tajam berupa golok sebagai cara mengancamnya.
Sehingga, mau tidak mau E mau melakukan persetubuhan tersebut.
Ketika ditanya apakah ada laki-laki lain yang E kenal, seperti pacar.
Ternyata ia menjawab ada dan sempat dekat.
"Pernah juga melakukan hubungan dengan pacarnya kemudian melahirkan dan tidak dibunuh. E tidak punya pilihan lain selain melayani bapaknya," ujarnya.
Namun demikian polisi masih mendalami akan hal itu termasuk adanya kemungkinan anak E yang hidup tersebut telah diadopsi.
(*/cr18/tribun- medan.com)
| Tak Sadar Jadi Selingkuhan, Wanita Ini Syok Kekasihnya Ternyata Sudah Punya Istri dan Anak |
|
|---|
| Pulang Kerja Lebih Awal, Wanita Ini Syok Temukan Suami dan Kakak Perempuannya tanpa Busana di Dapur |
|
|---|
| Viral Paman Pengantin Pria Ditampar Penari Wanita Gegara Lakukan Pelecehan selama Dansa di Panggung |
|
|---|
| Viral Pengantin Wanita Diduga Kawin Lari dengan Selingkuhannya Beberapa Jam setelah Resmi Menikah |
|
|---|
| Baru 10 Hari Menikah, Janda Anak 4 Laporkan Suaminya atas Dugaan Pencurian dan Ancaman Kekerasan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Bayi-selamat-meski-sudah-dikubur-hidup-hidup-oleh-ibunya-selama-satu-malam.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.