Viral Medsos
PENGAMAT:Rekonsiliasi Megawati-Jokowi Sulit Terwujud, Gerindra:Bisa Membaik, Istana:Baik-baik Saja
Pengamat politik berpandangan, rekonsiliasi antara Megawati Soekarnoputri dengan Joko Widodo (Jokowi) akan sulit terwujud.
TRIBUN-MEDAN.COM - Pengamat politik berpandangan, rekonsiliasi antara Megawati Soekarnoputri dengan Joko Widodo (Jokowi) akan sulit terwujud.
Namun, pihak Partai Gerindra meyakini, hubungan PDI Perjuangan dengan Presiden Joko Widodo bisa membaik.
Bahkan, pihak Istana mengeklaim, hubungan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Jokowi masih baik-baik saja.
Pengamat politik, Direktur Nusakom Pratama Institute Ari Junaedi meyakini bahwa mustahil tercipta rekonsiliasi di antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Presiden Joko Widodo pasca-Pemilu 2024.
Ari juga berpendapat, bahkan meskipun pertemuan antara Megawati dan calon presiden pemenang Pilpres 2024 Prabowo Subianto terjadi, rekonsiliasi Megawati dengan Jokowi diyakini sulit terwujud.
"Jokowi bisa memanfaatkan momentum pertemuan Prabowo dengan Megawati sebagai sinyal permintaan rekonsiliasi politik, walau saya menganggapnya begitu mustahil," kata Ari, Selasa (9/4/2024).
"Bagi Megawati, Jokowi adalah bab lama dan usang jika melihat pengkhianatan yang luar biasa dilakukan Jokowi dan keluarganya,"kata dia.
Ibaratnya, jelas Ari, Jokowi ini anak yang tidak tahu diri dan tak tahu jasa dari Ibunya.
Ari menekankan, rekonsiliasi politik antara Megawati dan Jokowi begitu berat, bahkan bisa menjadi beban sejarah bagi keduanya di masa mendatang.
Sementara itu, Megawati dan Prabowo dinilai tidak memiliki beban sejarah untuk tetap menjalin komunikasi meski keduanya dua kali berada pada kubu berbeda pada Pilpres 2014 dan 2019.
"Relasi antara Megawati dengan Prabowo telah lama terjalin bahkan sangat dekat karena mereka pernah berpasangan di Pilpres 2009," ujar Ari.
Ari mengatakan, relasi Megawati dengan Prabowo lebih dulu ada ketimbang relasi Megawati dengan Jokowi atau Prabowo dengan Jokowi.
Maka dari itu, ia melihat pertemuan antara Megawati dan Prabowo adalah sebuah relasi kebangsaan antara dua tokoh bangsa.
"Pertemuan Megawati dan Prabowo dilihat dari komunikasi politik adalah sebuah langkah strategis bagaimana dua ketua umum partai politik menempatkan semangat kebangsaan jauh di atas kepentingan pribadi," pungkas dia.
Adapun kabar bakal bertemunya tokoh-tokoh politik pasca-Pemilu 2024 menjelang perayaan Idul Fitri tahun ini semakin menguat.
Ada dua tokoh yang digadang-gadang kuat bertemu, yaitu Megawati dan Prabowo.
Namun, dikabarkan pertemuan itu bakal didahului oleh Puan dan Prabowo.
Dalam hal ini, Ketua DPP PDI-P Said Abdullah mengungkapkan bahwa Megawati yang menugaskan Puan untuk menjalin komunikasi dengan Prabowo.
"Jadi, dari satu poin dan dua poin itu, muaranya, Ibu menugaskan Mbak Puan memang untuk membangun komunikasi. Setelah membangun komunikasi, nanti Mbak Puan report," kata Said, Senin (8/4/2024).
"Hasil report itulah yang akan menentukan Ibu ketua umum bertemu dengan Pak Prabowo, duduk bersama. Kan begitu," lanjutnya.
Baca juga: Pertemuan Prabowo dan Megawati Sudah Terjadwal, Gerindra Sebut Hasto Galau: Dia Punya Kepentingan
Gerindra yakin hubungan PDIP dengan Jokowi bisa membaik
Namun, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, meyakini hubungan PDI Perjuangan dengan Presiden Joko Widodo bisa membaik.
Apalagi, kedua pihak punya sejarah hubungan yang panjang. Jokowi lahir dan besar dari partai berlambang banteng itu.
“PDI Perjuangan dengan Pak Jokowi kan dalam satu rahim politik yang sama. Pak Jokowi dibesarkan oleh PDI Perjuangan dan bahkan satu-satunya partai yang pernah dimasuki oleh Pak Jokowi,” kata Habiburokhman dalam program Kompas TV yang dikutip Selasa (9/4/2024).
“Saya pikir besar sekali kemungkinan akan tercipta rekonsiliasi antara kubu Pak Jokowi dan keluarga dengan PDI Perjuangan,” ujarnya.
Habiburokhman lantas menyinggung sejarah hubungan antara Jokowi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 dan Pilpres 2019, keduanya bersaing secara sengit sebagai calon presiden (capres). Namun, pada akhirnya, Jokowi dan Prabowo tetap bisa bersatu.
Prabowo menjadi Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju pimpinan Jokowi.
“Dulu juga disebut Pak Jokowi dengan Pak Prabowo adalah musuh bebuyutan, berseteru, terlibat konflik yang sangat antagonis, ternyata kan bisa ketemu juga,” ujarnya.
Habiburokhman mengatakan, Prabowo ingin menjadi penengah antara PDI-P dengan Jokowi.
Keinginan tersebut menjadi salah satu alasan yang mendasari rencana pertemuan Prabowo dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Habiburokhman bilang, rencana pertemuan itu telah diketahui oleh Jokowi.
“Pak Prabowo tentu kan akan mencoba menjadi pihak yang merekonsiliasi, menengahi kedua belah pihak,” katanya.
Kendati demikian, Habiburokhman belum bisa memastikan kapan pertemuan antara Megawati dan Prabowo digelar.
Namun, ia meyakini, rencana tersebut terealisasi tidak lama lagi.
Menurutnya, tidak ada hambatan psikologis apa pun yang berpotensi menghalangi rencana pertemuan Prabowo dengan Megawati.
“Pak Prabowo dan Ibu Mega adalah sahabat sudah lama,” tutur Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran itu.
Istana Klaim hubungan PDIP dengan Presiden Jokowi Baik-baik Saja
Sebelumnya, Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno mengeklaim, hubungan Presiden Joko Widodo dengan PDI Perjuangan (PDI-P) saat ini masih baik-baik saja.
Hal itu disampaikannya menanggapi pertanyaan soal semakin seringnya parpol berlambang kepala banteng tersebut mengkritisi Jokowi.
"Baik-baik saja," ujar Pratikno di Gedung Kemensetneg, Rabu (3/4/2024) lalu.
Saat ditanya lebih lanjut apakah Presiden Jokowi saat ini masih kader dari PDI-P, Pratikno juga menyebut kalimat baik-baik saja.
Sementara itu, ketika ditanya perihal komunikasi antara Presiden Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Pratikno juga menyampaikan baik-baik saja.
"Baik-baik saja. Baik-baik saja," katanya.
Diketahui, hubungan kedua pihak merenggang sejak putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo pada Pilpres 2024.
Sementara, kabar rencana pertemuan Megawati dengan Prabowo kian menguat belakangan ini.
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, Megawati tidak masalah bertemu dengan Prabowo pasca putusan MK soal sengketa hasil pemilu.
Saat ini, tim hukum Ganjar Pranowo-Mahfud MD tengah mengajukan sengketa pilpres ke MK, bersama tim hukum Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
"Terkait dengan pilpres, kita masih menunggu hasil dari Mahkamah Konstitusi (MK), sehingga tidak ada persoalan pertemuan-pertemuan itu dilakukan," kata Hasto, Senin (25/3/2024).
"Demikian pula antara Pak Prabowo dengan Ibu Megawati Soekarnoputri. Tidak ada persoalan dalam perspektif pribadi," imbuhnya.
Baca juga: KETIKA KPK Minta Beberkan Keberadaan Harun Masiku, Hasto: Bongkar Dulu Itu Penyalahgunaan Bansos
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
| REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
|
|---|
| DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
|
|---|
| SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
|
|---|
| Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
|
|---|
| Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Pertemuan-Jokowi-Megawati.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.