Berita Seleb

Apa Itu Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diderita Babe Cabita, Kenali Gejala Hingga Penyebabnya

Anemia aplastik adalah salah satu jenis kelainan darah yang dipicu dari gagalnya sumsum tulang untuk menghasilkan sel darah.

IG
Apa Itu Anemia Aplastik, Penyakit Langka yang Diderita Babe Cabita, Kenali Gejala Hingga Penyebabnya 

TRIBUN-MEDAN.com - Apa itu Anemia Aplastik?

Anemia Aplastik adalah penyakit langka yang diderita Babe Cabita.

Kenali gejala hingga penyebabnya.

KABAR DUKA, Babe Cabita Meninggal Dunia, Sempat Sakit Autoimun Langka Hingga Berobat ke Luar Negeri
KABAR DUKA, Babe Cabita Meninggal Dunia, Sempat Sakit Autoimun Langka Hingga Berobat ke Luar Negeri (Instagram)

Lantas apakah anemia aplastik ini? Bisakah sembuh?

Penjelasan Dokter Tentang Anemia Aplastik

Mengutip halodoc, anemia aplastik adalah salah satu jenis kelainan darah yang dipicu dari gagalnya sumsum tulang untuk menghasilkan sel darah. termasuk sel darah merah, sel darah putih, dan platelet.

Anemia aplastik terjadi saat tubuh berhenti memproduksi sel darah baru dengan jumlah cukup.

Mereka yang mengalami anemia aplastik ini akan merasakn tubuh lelah dan lebih rentan terhadap infeksi dan pendarahan yang tidak terkontrol.

Berikut ini penjelasan tentang sel darah manusia, jenis sel darah, fungsi darah, dan jenis penyakit darah mulai dari Anemia hingga Kanker Limfoma.
Berikut ini penjelasan tentang sel darah manusia, jenis sel darah, fungsi darah, dan jenis penyakit darah mulai dari Anemia hingga Kanker Limfoma. (ist)

"Anemia aplastik termasuk kondisi langka dan serius. Selain itu, kondisi ini juga dapat berkembang pada usia berapa pun.," jelas dr. Fadhli Rizal Makarim.

Penyebab Anemia Aplastik, Bisa Genetik hingga Efek Pestisida

Dikutip dari Tribunnews.com, ada dua jenis anemia aplastik, yaitu anemia aplastik yang muncul di umur tertentu (acquired aplastic anemia) dan anemia aplastik yang telah seseorang miliki sejak lahir (inherited aplastic anemia).

Anemia aplastik karena sebab genetik biasanya terjadi karena kerusakan gen pada anak.

Beberapa penyakit keturunan yang dapat menimbulkan anemia aplastik seperti Anemia Fanconi, Sindrom Shwachman-Diamond, Diskeratosis kongenital dan Anemia Diamond-Blackfan.
Kelainan ini biasanya terjadi pada anak-anak atau ketika usia muda.

Sedangkan, anemia aplastik yang muncul di umur tertentu biasanya terjadi pada orang dewasa seperti Babe Cabita termasuk tipe anemia aplastik terbanyak dan biasanya terkait dengan kelainan yang mengganggu sistem imun (penyakit autoimun).

Baca juga: Sosok Babe Cabita, Komedian yang Sempat Menderita Penyakit Langka Meninggal Dunia

Riwayat infeksi virus.
Penggunaan obat-obatan seperti kloramfenikol.
Riwayat infeksi seperti hepatitis.
Zat kimia berbahaya seperti pestisida.
Kehamilan.
Radiasi ataupun kemoterapi.
Pada beberapa kasus anemia aplastik, sifat penyakitnya adalah idiopatik yang berarti penyebabnya tidak dokter ketahui.

Gejala Anemia Aplastik, Mudah Mengantuk dan Pucat

Setiap jenis sel darah memiliki fungsi khusus di dalam tubuh.

Sel darah merah berfungsi utama untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh, sedangkan sel darah putih bertugas untuk melawan infeksi dan platelet untuk mencegah perdarahan.

Keluhan yang timbul pada pengidap aplastik dapat berbeda-beda pada setiap pengidapnya tergantung pada jenis sel darah apa yang mengalami defisiensi.

Pada kondisi defisiensi sel darah merah, keluhan dapat berupa:

Mudah mengantuk, lemah dan pucat.

Pada beberapa kasus, pasien anemia aplastik ini merasakan pusing atau nyeri kepala.

Baca juga: Penyanyi Melitha Sidabutar Akan Dimakamkan Berdampingan dengan Kakak Kembarnya Melisha Sidabutar

Juga ada yang merasakan sesak napas, nyeri dada, jantung berdebar-debar.

Pada kasus lain, demam. bisa menandakan anemia aplastik.

Mudah sakit atau mengalami infeksi berulang.

Jika jumlah platelet rendah, maka tubuh akan mengalami: mudah memar. Pendarahan, seperti mimisan atau pendarahan gusi.

Awal Mula Babe Cabita Divonis Anemia Aplastik

Babe Cabita kemudian menjelaskan awal mula dirinya mengidap penyakit anemia aplastik dimana suhu badannya yang tak kunjung turun dan terindikasi demam berdarah.

"Positif DBD (Demam berdarah), terus setelah itu idealnya itu cuma beberapa saat doang demamnya. Nah ini demam nya kaga turun-turun," ungkap Babe.

"Udah gitu dokter udah curiga kalau dbd yang turun hanya trombosit kalau aku semua turun. Leukosit darah putihnya sampai nol drop, HB nya 6 terus trombosit 12 ribu," lanjutnya.

Hingga akhirnya dokter mendiagnosis Babe Cabita mengidap penyakit langka.

Baca juga: KABAR DUKA, Babe Cabita Meninggal Dunia, Sempat Sakit Autoimun Langka Hingga Berobat ke Luar Negeri

"Pokoknya setiap hari trombosit turun sampai terkahir 12 ribu itu. Jadi dokter bilang bukan DBD seperti ada kelainan lain," pungkasnya.

Babe Cabita Minum Obat Seumur Hidup atau Transplantasi Tulang Belakang, Bisakah Anemia Aplastik Sembuh?

Babe Cabita disarankan oleh sang dokter untuk melakukan transplantasi tulang belakang.

Lantas, bagaimana pengobatan anemia aplastik ini?

Pengobatan atau terapi pada anemia aplastik bergantung pada beratnya penyakit. Pada keadaan yang ringan, pengobatan belum perlu pengidap lakukan.

Pada keadaan yang lebih berat, ada pengobatan untuk mempertahankan jumlah sel darah ataupun memperbaiki fungsi sumsum tulang.

Jenis pengobatan yang dapat pengidap lakukan, antara lain dokter akan memberikan terapi untuk mencegah dan mengobati infeksi, menstimulasi sumsum tulang, ataupun menekan sistem imun untuk mencegah penyakit semakin berat.

Jenis obat yang dokter berikan untuk mengobati infeksi biasanya tergantung jenis infeksi yang dialami. Antibiotik juga bisa dokter berikan kepada pengidap karena kondisi ini menurunkan imun tubuh sehingga membuat pengidapnya lebih rawan penyakit.

Kemudian ada Transfusi darah yang bertujuan untuk mempertahankan jumlah sel darah yang cukup untuk mempertahankan tubuh agar tetap sehat. Selain itu, transfusi darah juga bisa mengontrol pendarahan dan mengurangi gejala dengan cara memberikan sel darah merah yang tidak tubuh pengidap produksi.

Dalam prosedur, dua komponen yang akan pengidap terima adalah sel darah merah dan platelet.

Pemberian transfusi akan pengidap terima melalui selang intravena ke pembuluh darah. Satu efek samping yang bisa terjadi setelah transfusi adalah seiring waktu tubuh bisa membentuk antibodi terhadap sel darah dari hasil transfusi.

Transplantasi sumsum tulang atau penggantian sumsum tulang belakang dari pendonor yang sehat dapat berpotensi menyembuhkan anemia aplastik.

Pada prosedur ini, biasanya pasiennya adalah pengidap yang usianya masih muda dan memiliki donor yang sesuai seperti saudara kandung.

(*/tribun-medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter 

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved