Sumut Memilih

Bantah Tudingan Saksi Ganjar soal Politik Uang di Medan, Ade Jona : Fitnah Pihak yang Kalah

Jona pun tak akan menanggapi lebih jauh tudingan tersebut. Menurutnya apa yang diucapkan Maruli berisi kebohongan. 

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ABDAN SYAKURO
Ketua TKD Prabowo-Gibran Sumut Ade Jona Prasetyo saat diwawancarai tribun-medan beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo dan Gibran Sumut, Ade Jona Prasetyo membantah tudingan yang disampaikan saksi paslon 03, Maruli Monang Purba soal politik uang yang dituduhkan terjadi di Medan. 

Jona mengatakan, tudingan yang disampaikan Maruli perihal pengerahan Kepala Lingkungan untuk membagi bagikan sejumlah uang agar memilih dirinya sebagai calon anggota DPR RI dan pasangan presiden nomor urut 02 adalah tidak berdasar yang berujung fitnah. 

"Itu tidak benar. Apa yang disampaikan tidak ada seperti itu," kata Jona kepada tribun, Kamis (4/4/2024). 

Jona pun tak akan menanggapi lebih jauh tudingan tersebut. Menurutnya apa yang diucapkan Maruli berisi kebohongan. 

Jona menilai pernyataan seperti itu biasa disampaikan pihak pihak yang belum menerima hasil pemilu yang telah selesai. 

"Kalau saya menanggapinya mereka yang kalah selalu gak terima dan membuat fitnah karena belum legowo menerima kekalahan. Jadi kami tidak akan tanggapi lebih jauh apalagi saat ramadhan seperti ini kita biarkan sajalah," kata Jona. 

Sebelum PDIP membawa sejumlah saksi ke MK dalam sidang gugatan pemilihan presiden.

Pada sidang yang berlangsung pada 2 April 2024 salah satu saksi yang dihadirkan PDIP adalah Maruli  yang merupakan kader PDIP di Sumut. 

Dalam keterangannya di MK, Maruli mengaku adanya upaya bagi bagi uang yang dilakukan Kepala Lingkungan untuk memenangkan calon tertentu. 

Maruli menuduh paslon presiden nomor urut 02 dan Ade Jona yang merupakan caleg dan ketua TKD Prabowo dan Gibran Sumut menjanjikan uang kepada masyarakat. 

Selain itu dalam rekaman suara telfon yang diperdengarkan di MK, ada juga nama Sekretaris PDIP Medan Robby Baru dan Reza Pahlevi yang disebut membagi bagi uang. 

Sekretaris PDIP Medan Robby Barus yang juga anggota DPRD terpilih juga merasa aneh namanya dikaitkan dalam memenangkan Prabowo dengan menjanjikan sejumlah uang. 

Kepada tribun-medan.com, Robby dengan tegas menyatakan tidak tahu menahu perihal politik uang yang menyeret namanya serta paslon 02 Prabowo dan Gibran, Ade Jona yang merupakan caleg DPR RI dari Gerindra dan Reza Pahlavi yang disebutkan dalam rekaman suara. 

"Kalau saya dipertemukan saya siap melakukan konfirmasi kepada yang bersangkutan. Saya sudah cek ke kelurahan dan kepling di sana. Mengenai narasi saya ikut Prabowo, Jona dan saya di Medan Robby baru atau Reza Pahlavi (memberi uang), saya clear tidak ada pernah berkomunikasi dan berurusan dengan itu," kata Robby kepada tribun, Rabu (3/4/2024). 

Terkait informasi itu, Robby mengaku telah mencari keberadaan TPS dan Kepling yang dimaksud. Kata Robby TPS 47 yang ada di lingkungan 25, Kelurahan Pulau Brayan bukanlah seorang laki laki seperti yang ada dalam rekaman suara saat diperdengarkan di MK. 

"Saya sudah cek juga itu TPS 47 lingkungan 25 sesuai yang ada di berita itu Kepling nya perempuan, bukan laki laki seperti yang dalam rekaman itu. Makanya saya heran kok bisa disebutkan TPS 47," kata Robby. 

(cr17/tribun-medan.com) 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved