Berita Viral

Jokowi Akhirnya Balas Tudingan Hasto yang Bilang Jokowi Ingin Rebut Kursi Ketum PDIP dari Mega

Akhirnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) bicara menanggapi tudingan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, ambil alih Ketum PDIP

|
Editor: Salomo Tarigan
HO
Sekjen PDIP Hasto dan Presiden Jokowi 

TRIBUN-MEDAN.com - Akhirnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) bicara menanggapi tudingan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto.

Hasto sempat jadi sorotan karena menyebut Jokowi ingin ambil alih atau merebut kursi Ketua Umum PDIP dari Megawati Soekarnoputri.

Presiden membantah akan merebut kursi Ketum partai tempatnya bernaung tersebut.

Baca juga: Harga HP Oppo A58 Bulan Maret 2024, Cek Spesifikasi dan Keunggulan Oppo A58

"Bukanya Golkar," kata Jokowi usai melepas bantuan ke Palestina dan Sudan di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu, (3/4/2024).

Jokowi mempertanyakan isu akan merebut kursi Ketum PDIP di tengah isu dirinya akan merebut kursi Ketum Golkar dari Airlangga Hartarto. Ia meminta tudingan-tudingan seperti itu tidak dilakukan.

"Katanya mau ngerebut Golkar, katanya mau ngerebut, masa semua mau direbutin semua, jangan seperti itu, jangan seperti itu," katanya.

Sebelumnya Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengklaim Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin mengambil alih PDIP.

Menurut Hasto, Jokowi sempat menugaskan seorang menterinya untuk bertemu mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Ryaas Rasyid.

Dia menuturkan, upaya tersebut dilakukan sebelum pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2024.

"Jadi jauh sebelum Pemilu, beberapa bulan, antara 5-6 bulan," kata Hasto dalam acara bedah buku “NU, PNI, dan Kekerasan Pemilu 1971” karya Ken Ward (1972) di kawasan Cikini, Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Baca juga: Jadwal Pendaftaran CPNS 2024, Berikut Rincian 15 Formasi CPNS untuk Tenaga Kesehatan

Hasto mengungkapkan, menteri yang diutus Jokowi untuk bertemu Ryaas Rasyid itu memiliki kekuatan super power di Kabinet Indonesia Maju (KIM).

"Ada seorang menteri, ada super power full, ada yang power full. Supaya enggak salah, ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi," ujarnya.

Saat itu, kata dia, Ryaas Rasyid diminta menteri itu untuk membujuk Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri agar menyerahkan kursi ketua umum (Ketum).

"Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Bu Mega, agar kepemimpinan PDIP diserahkan kepada Pak Jokowi," ucap Hasto.

Hasto menambahkan, Jokowi disebut ingin menduduki kursi Ketum PDIP dalam rangka kendaraan politik 21 tahun ke depan.

"Jadi dalam rangka kendaraan politik untuk 21 tahun ke depan," imbuhnya.

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

Sumber artikel diolah dari Tribunnews.com

 Baca juga: Jadwal Pendaftaran CPNS 2024, Berikut Rincian 15 Formasi CPNS untuk Tenaga Kesehatan

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved