Pilpres 2024
DULU Ngaku Temukan Robot Pantau Situng, Kini Keponakan Mahfud Sebut Sirekap KPU Tak Bisa Dipercaya
Keponakan Mahfud MD Hairul Anas Suaidi kembali menjadi saksi dalam sidang sengketa Pilpres. Dulu pada sengketa Pilpres 2019, Hairul menjadi saksi ahli
TRIBUN-MEDAN.com - Keponakan Mahfud MD Hairul Anas Suaidi kembali menjadi saksi dalam sidang sengketa Pilpres. Dulu pada sengketa Pilpres 2019, Hairul menjadi saksi ahli dari kubu Prabowo-Sandi.
Namun kini, Hairul menjadi saksi ahli dari kubu Ganjar-Mahfud.
Hairul sempat disebut-sebut pakar IT oleh Mahfud MD. Mahfud memamerkan bahwa keponakannya menemukan banyak kecurangan yang terjadi di sistem Sirekap KPU.
Hairul yang menjadi saksi ahli dari Ganjar-Mahfud mengatakan telah menemukan banyak suara yang tak bisa dipercaya di Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap).
Hairul mengatakan jumlah suara tak bisa dipercaya itu mencapai 23 juta.
"Saya lihat ada perubahan sebanyak 443.453 kali (perubahan tabulasi dan dokumen C1) terhadap data yang pernah diinput," kata Hairul di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Selasa (2/4/2024).
"Kemudian itu terjadi di sekitar 244.533 TPS, artinya ada perubahan dalam data Sirekap," sambung dia.
Hairul mengaku dirinya telah melakukan pengecekan jumlah suara pasangan nomor urut 1, 2 dan 3. Dia mengatakan hasilnya ada 23.423.395 suara yang tak dapat dipercaya.
"Cukup fantastis di sini, seandainya kalau C1 itu ada tanggal ya, adalah tanggal di fotonya C1 atau C hasil, maka di situ yang melewati tanggal 15 (Februari) ada 324 ribu kalau nggak salah. Jadi ada upload foto yang sebenarnya diambil fotonya sudah lewat tanggal 15," paparnya.
"Itu bisa dilihat ada perbedaan suara sah yang fatal, 23 juta lebih, sehingga saya bisa mengatakan ada kemungkinan suara yang tidak dapat dipercaya itu ada sekitar 23-38 juta," lanjut dia.
Hairul mengambil satu sampel saat progres TPS sekitar 64,14 di Sirekap. Dia mengatakan saat itu jumlah suara yang sudah dipercaya mencapai 43 juta.
"Itu total suara paslon saya total 1, 2, 3, itu 77 juta sekian, kalau diproyeksikan 100 persen anggaplah merata ya angka itu dan masuk secara acak maka proyeksi 100 persen-nya itu hanya 120 jutaan kira-kira. Tapi dalam pengumuman kan ada 164 juta pada akhirnya, jadi ini yang keliru yang mana gitu kan?" ungkap dia.
"Jadi ada potensi yang sudah dipercaya 43 juta," lanjut dia.
Selain itu, katanya, ada keanehan dari pengguna hak pilih dan suara keseluruhan. Dia menyebut kurang lebih ada 33 ribu TPS di mana jumlah pengguna hak pilih dan total suara tidak sama.
"Jadi total suara total itu harusnya adalah penjumlahan suara sah dan suara tidak sah, itu harusnya sama tapi terjadi ketidaksamaan," tuturnya.
TKN Sebut Keponakan Mahfud Tamatan S1
Wakil Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Yusril Ihza Mahendra pun mengungkit lagi saat dirinya menjadi tim pembela Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin dalam sengketa pemilu pada Pilpres 2019 lalu.
Saat itu, kubu lawan politiknya, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno mengancam akan membawa keponakan Mahfud MD untuk menjadi saksi ahli.
Dalam narasinya, keponakan Mahfud merupakan sosok hebat bisa membongkar kebobrokan IT KPU.
"Dulu juga pernah dibilang begitu oleh keponakannya Pak Mahfud, ada seorang pakar IT dari ITB yang menciptakan robot dan bisa membongkar kejahatan IT-nya KPU," kata Yusril saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/3/2024).
Yusril menjelaskan bahwa keponakan Mahfud MD itu justru diolok-olok saat hadir menjadi saksi ahli di MK.
Sebab ternyata, yang bersangkutan hanyalah seorang tamatan S1.
Tak hanya itu, kata Yusril, anak tersebut justru ditertawakan saat sidang gugatan pemilu di MK.
Sebab, tidak ada pihak yang mau bertanya karena meragukan kapasitasnya karena tidak mengerti apapun.
"Ternyata ini anak baru tamat S1 kemarin, dia nggak ngerti apa-apa soal itu.
Setelah dia menerangkan kita ditanya sama hakim, ada yang mau ditanya gak, enggak ada yang mau ditanya. Akhirnya kita ketawa semua," katanya.
Baca juga: 13 Nama Anggota DPR RI Terpilih Dapil Riau Periode 2024-2029, Caleg Golkar Raih Suara Tertinggi
Baca juga: 13 Nama Anggota DPR Dapil Aceh Periode 2024-2029, Caleg ini Raup Suara Terbanyak
(*/tribun-medan.com)
| Nama 55 Anggota DPRD DI Yogyakarta Periode 2024-2029, PDIP Kursi Terbanyak Disusul Gerindra dan PKS |
|
|---|
| Nama 50 Anggota DPRD Surabaya 2024-2029, PDIP, Gerindra dan PKB Raup Kursi Terbanyak |
|
|---|
| NASIB PDIP Usai Kalah di Pilpres Juga Bisa Gagal Raih Kursi Ketua DPR Gegara Oposisi: Revisi UU MD3 |
|
|---|
| USAI Nyatakan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Minta Relawan Perubahan Jangan Berhenti Berjuang |
|
|---|
| PKS Niat Gabung Koalisi Prabowo: Golkar Anggap Sensitif, Gelora Tegas Tolak, PSI Sebut Tak Sehat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Keponakan-Mahfud-MD-Hairul-Anas-Suaidi-ss.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.