Berita Viral

Viral Tagar Boikot Jersey Timnas, Wakil Ketua DPRD Tapteng: Sebaiknya Fokus Pikirkan Nasib Sepakbola

Viral di sosial media X atau Twiter tagar boikot Erspo jersey Timnas Indonesia.

TRIBUN MEDAN/HO
Viral di sosial media X atau Twiter tagar boikot Erspo jersey Timnas Indonesia. Wakil Ketua DPRD Tapteng, Willy Saputra Silitonga (kiri) ajak masyarakat pikirkan nasib kemajuan sepakbola Indonesia. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Viral di sosial media X atau Twiter tagar boikot Erspo jersey Timnas Indonesia.

Hal ini disebabkan karena pernyataan kontroversial yang dilontarkan desainer jersey Timnas Indonesia keluaran Erspo, Ernanda Putra.

Pasalnya, Ernanda Putra mendapat kritikan dari pengamat sepakbola Indonesia Justinus Lhaksana atau yang akrab disapa coach Justin.

Di mana Justin memberikan kritikan terkait jersey Timnas Indonesia produksi Erspo yang kurang spesial dan harganya terlalu mahal. Ernanda yang seakan tak terima pun langsung melayangkan cuitan-cuitan terhadap kritikan tersebut.

Hal ini pun menyebabkan warga net geram dan akhirnya tagar boikot Erspo pun menggema di media sosial. Bahkan perseteruan ini pun menggema hingga daerah-daerah di Sumatra Utara, salah satunya di Tapanuli Tengah.

Hal ini pun mendapat respon dari, Wakil ketua DPRD Tapanuli Tengah, Willy Saputra Silitonga.

Menurutnya, seharusnya supporter sepakbola Indonesia lebih baik memikirkan nasib kemajuan sepakbola Indonesia.

"Pada dasarnya, sebenarnya yang lagi viral di situasi sepakbola Indonesia ini dengan adanya boikot soal jersey timnas Indonesia dengan berbagai alasan. Yaitu dengan alasan desain dan kualitas jersey yang kurang baik. Saya rasa kita jauh lebih penting kita fokus membahas nasib sepakbola kedepannya," kata Willy, Senin (1/4/2024).

Terlebih, menurutnya, saat ini tumbuh rasa pesimistis dikalangan pesepakbola putra Indonesia, akibat berdatangannya pemain keturunan Indonesia. Hal ini pun katanya sangat menguatirkan.

Dengan begitu, Willy berharap PSSI bisa kembali fokus melakukan pembinaan terhadap pesepakbola muda di Indonesia, melalui Askab ataupun Askot yang ada.

"Saya lebih sepakat kalau saat ini juga PSSI lebih fokus untuk kembali menggalakkan sepakbola putra putri Indonesia dengan memperbaiki Liganya. Sekaligus memberikan motivasi terhadap PSSI sampai tingkat kabupaten kota di seluruh Indonesia, untuk kembali menggalakkan kembali tentang sepakbola itu sendiri," ujarnya.

Salah satu tokoh muda sepakbola di Tapanuli Tengah itu juga berharap dengan adanya kegiatan PSSI yang bisa sampai menyentuh daerah-daerah,dapat mengubah pandangan terkait pemain naturalisasi keturunan Indonesia.

"Agar kedepan dengan datangnya pemain keturunan Indonesia ini bukan memberikan rasa takut kepada kita. Tapi memberikan rasa semangat untuk berlomba lebih baik. Saya rasa itu jauh lebih baik untuk kita bahas," harapnya

"Kalau sekadar bahas jersey, tinggal duduk sama, berikan masukan, ya silahkan. Saya pikir PSSI bisa membuka jembatan untuk itu. Tapi ayo dong membahas soal nasib sepakbola Indonesia kedepan," pungkasnya.

(Cr29/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved