Ramadan

Amalan dan Tanda-tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar di Bulan Ramadan

Setiap umat muslim yang tengah menjalankan ibadah puasa Ramadan sangat mendambakan bisa mendapatkan fadillah malam Laitul Qadar

Editor: Array A Argus
IST
Malam Lailatul Qadar - 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Umat muslim yang tengah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan tentunya sangat mendambakan malam Lailatul Qadar.

Adapun malam Lailatul Qadar ini disebut malam yang lebih baik dari 1.000 bulan.

Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya Kami menurunkannya (Al Qur’an) pada suatu malam yang diberkahi. Dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (QS. Ad Dukhan [44] : 3-4).

Meski malam Laitul Qadar ini dinilai penuh keberkahan, tapi tidak satupun umat muslim yang tahu kapan datangnya waktu spesial ini.

Nabi Muhammad SAW dalam sejumlah riwayat memberikan tanda-tanda datangnya Lailatul Qadar.

Berikut ini tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar:

1. Udara dan suasana pagi tenang

Salah satu tanda datangnya Lailatul Qadar adalah suasana pagi yang tenang pada esok harinya.

Dalam hadis yang riwayat Ibnu Abbas, Nabi bersabda: "Lailatul Qadar adalah malam tenteram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah."

2. Matahari cerah tapi tidak panas

Tanda lain datangnya Lailatul Qadar adalah sinar matahari yang bersinar cerah tapi tidak terik.

Ubay bin Ka'ab mengisahkan Nabi pernah bersabda: "Keesokan hari malam Lailatul Qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan."

Baca juga: PREDIKSI SKOR PSS Sleman vs Bali United Liga 1, Susunan Pemain PSS vs Bali United

Baca juga: Doa Ayat Kursi dan 10 Keutamaannya yang Luar Biasa, Berikut Bacaan Arab Latin dan Artinya

3. Udara terasa tenang

Dalam Alquran, digambarkan bahwa Lailatul Qadar penuh ketenangan.

Suasana malam itu sangat berbeda dengan malam-malam biasanya.

Suasana malam Lailatul Qadar lebih tenang, langit tidak berawan, udara sejuk, tidak panas dan tidak dingin.

"Lailatul Qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)." (HR. at-Thobroni)

Baca juga: Dishub Sumut Segera Lakukan Ramcek dan Tes Urine Sopir Jelang Arus Mudik Idul Fitri 1444 Hijriah

4. Bulan terlihat separuh

Dalam sebuah riwayat Abu Hurairah pernah berdiskusi dengan Nabi Muhammad SAW tentang Lailatul Qadar.

Rasulullah bersabda: "Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan."

5. Hari ganjil

Tanda lain dari Lailatul Qadar ialah datang pada hari ganjil pada sepertiga terakhir Bulan Ramadan.

Sebuah hadis dari Aisyah menyebutkan: "Rasulullah ShallAllahu 'alaihi wa sallam beritikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan dan beliau bersabda: "Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadan" (HR: Bukhari dan Muslim).

Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah IAIN Surakarta, Dr H Baidi, M. Pd menjelaskan tanda-tanda datangnya malam Lailatul Qadar itu sudah dijelaskan di dalam Alquran Surat Al Qadr:

إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةِ ٱلْقَدْرِ

innā anzalnāhu fī lailatil-qadr

Artinya: Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.

وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ

wa mā adrāka mā lailatul-qadr

Artinya: Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ

lailatul-qadri khairum min alfi syahr

Artinya: Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.

تَنَزَّلُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ

tanazzalul-malā`ikatu war-rụḥu fīhā bi`iżni rabbihim, ming kulli amr

Artinya: Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.

سَلَٰمٌ هِىَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ ٱلْفَجْرِ

salāmun hiya ḥattā maṭla'il-fajr

Artinya: Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.

Pada ayat ini ditegaskan bahwa di dalam bulan Ramadan, ada satu malam yang mulia yang disebut dengan malam Lailatul Qadar.

Kebaikan pahala yang diberikan kepada orang yang melaksanakan ibadah di waktu Lailatul Qadar itu lebih baik dibanding seribu bulan atau kurang lebih 84 tahun.

Oleh karena itu ada sunnah, yakni pada 10 hari terakhir diperintahkan oleh Rasulullah SAW untuk melakukan iktikaf.

Baca juga: Perayaan Jumat Agung, Umat Katolik Paroki Santo Yosef Balige Renungkan Sengsara Yesus Kristus

Baca juga: Tudingan Ancaman Nyatanya Mengada-ada, Ketua HIMMAH Apresiasi Kapolres Samosir

Jauhi segala godaan dan larangan dalam menyambut malam Lailatul Qadar.

Dr. H. Baidi, M. Pd juga menganjukan untuk menjauhi segala godaan dalam menyambut Lailatul Qadar.

"Kencangkan ikat pinggang, jauhkan tempat tidur, jauhkan berbagai godaan dunia untuk menyambut yang namanya Lailatul Qadar." Jelas Dr. H. Baidi.

Dalam berbagai riwayat telah dijelaskan dalam beberapa hadits Nabi Muhammad SAW, bahwa Lailatul Qadar terjadi 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.

Namun, tidak ada penjelasan lebih detail mengenai malam ke berapa Lailatul Qadar tersebut.

Di antara beberapa ulama memberikan satu pendapat dan gambaran.

Pendapat tersebut di antaranya:

Apabila awal Ramadhan pada hari Ahad atau Rabu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam 29.

Jika puasa dimulai pada hari Senin, maka malam Lailatul Qadar jatuh pada malam 21.

Kemudian, jika puasa diawali pada hari Selasa atau Jumat, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam 27.

Jika awal puasa pada hari Kamis, maka Lailatul Qadar jatuh pada tanggal 25.

Dan jika awal puasa adalah hari Sabtu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam 23.

Syekh Abu Al Hasan sejak baligh hingga tua, ia selalu mengamalkan kaidah tersebut.

Hal itu dilakukan agar bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar.

Baca juga: Tudingan Ancaman Nyatanya Mengada-ada, Ketua HIMMAH Apresiasi Kapolres Samosir

Baca juga: Wakapolres Tanjungbalai Salat Isya dan Tarawih Sembari Berikan Tausiyah Agama

Lalu apa tanda-tanda Lailatul Qadar?

Dalam penjelasan H. Baidi, tidak ada penjelasan tegas dari agama tentang indikator terjadinya Lailatul Qadar.

Tapi dalam berbagai riwayat dijelaskan bahwa ada tanda-tanda secara alamiah untuk malam Lailatul Qadar.

Pada saat turun Lailatul Qadar, di pagi hari atau malam hari cuaca sangat tenang, udaranya segar.

Selain itu, di pagi hari sinar matahari cukup cerah dan tidak panas.

Bagaimana sikap kita sebagai umat Islam terhadap malam Lailatul Qadar?

"Karena tadi yang disampaikan adalah sebuah pendapat, maka lebih baik karena kita tidak tahu kapan Lailatul Qadar itu turun pasti itu kodrat Allah itu rahasia Allah SWT." Jelas Dr. H. Baidi.

Maka dianjurkan kepada kita 10 hari terkhir terutama di malam-malam ganjil, kita disunnahkan oleh Rasulullah SAW untuk menyongsong Lailatul Qadar dengan memperbanyak iktikaf, berdzikir, dan istighfar.

Dengan menyongsong Lailatul Qadar, Allah SWT telah menjanjikan ibadah yang lebih baik dari pada seribu bulan.

Ciri-ciri orang mendapat Lailatul Qadar

Berikut ini tanda-tanda orang mendapatkan Lailatul Qadar, di antaranya:

1. Selalu jadi yang terbaik

Dia akan senantiasa berusaha menjadi orang yang terbaik di mata Allah SWT.

Selain itu dia akan berusaha orang baik kepada sesama manusia.

Selalu mengerjakan perintah Allah SWT dan melakukannya dengan cara terbaik.

2. Selalu merasa kurang

Orang yang berhasil mendapatkan Lailatul Qadar akan selalu merasa kurang khususnya dalam beribadah.

3. Mengerjakan yang sunnah

Selain ibadah wajib salat lima waktu, dia juga tidak meninggalkan ibadah sunnah seperti Tahajud dan Tarawih.

4. Rendah hati

Dalam kehidupan sehari-hari, dia yang mendapatkan malam Lailatul Qadar selalu menjadi orang yang rendah hati dan bersikap sewajarnya.

5. Wajah lebih bersinar

Orang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar, wajahnya selalu terlihat bersinar dan enak dipandang.

Tanda-tanda itu pun hanya dirasakan dan dilihat oleh orang yang senantiasa dekat kepada Allah.

Ustaz Abdul Somad menyebutkan ciri-ciri malam Lailatul Qodar dan ciri umat yang mampu mendapatkan malam kemuliaan tersebut.

Salah satu ciri akan datangnya malam Lailatul Qadar ialah satu hari dengan cahaya redup.

"Pagi hari cahaya matahari redup karena cahaya malaikat mengalahkan cahaya matahari," ujar Ustadz Abdul Somad seperti dikutip Tribunstyle.com dari Youtube Channal Dakwah.

Baca juga: Doa Mujarab Pembuka Pintu Rezeki, Baca Ayat 1000 Dinar, Berikut Cara Mengamalkannya

Selain itu tanda orang mendapatkan kemuliaan malam Lailatul Qadar ialah perubahan.

"Dulu pelit setelah bulan puasa menjadi dermawan,"

"Dulu azan sudah berkumandang dia nyantai saja, tapi saat 5 atau 10 menit setelah azan sudah duduk di masjid."

"Itulah ciri dapat Lailatul Qadar," ungkap Ustadz Abdul Somad.

(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved