Film Horor

Film Horor Kiblat yang Dibintangi Ria Ricis Dikecam Hingga Dilarang Tayang oleh Ulama Karena Hal Ini

Pengguna media sosial tengah dihebohkan dengan pro kontra penayangan film horor berjudul Kiblat yang dianggap bertentangan

Editor: Array A Argus
INTERNET
Poster film horor Kiblat 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Penayangan film horor Kiblat yang dibintangi oleh Youtuber Ria Ricis mendapat kecaman keras dari tokoh dan ulama.

Bahkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) melarang keras penayangan film horor Kiblat ini.

Sebab, dalam film tersebut, ada beberapa adegan yang dianggap membawa simbol-simbol agama, yang dikhawatirkan menimbulkan kesalahan pendapat bagi mereka yang tidak mengenal Islam.

Dikutip dari Kompas.com, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Surabaya, M Febriyanto Firman Wijaya mengatakan, beberapa alasan mengapa ada kekhawatiran bahwa film-film dengan tema gabungan unsur horor dengan religi dapat menyesatkan umat Islam.

Film-film horor bergenre Islam sering kali menampilkan gambaran yang tidak akurat tentang Islam dan ajarannya.

Baca juga: Sinopsis Film Horor Korea Selatan Exhuma yang Kini Lagi Naik Daun, Peran Kim Go-eun Dipuji

Bisa timbulkan kesalahpahaman

Hal ini dapat menyebabkan kesalahpahaman dan misinterpretasi. Terutama bagi penonton yang belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam.

Kedua, eksploitasi simbol Islam. Penggunaan ayat Alquran dan ritual keagamaan dalam film horor dapat dianggap sebagai bentuk eksploitasi.

Hal ini dapat menyebabkan rasa tidak hormat dan menodai kesucian agama.

Ketiga, memperkuat stereotype negatif. Film-film horor bergenre Islam kerap memperkuat stereotip negatif tentang Islam. Seperti mengasosiasikan Islam dengan kekerasan, takhayul, dan ilmu hitam.

Baca juga: Sinopsis Film Agak Laen, Film Horor yang Dibalut dengan Komedi

"Hal ini dapat berkontribusi terhadap Islamofobia dan prasangka terhadap umat Islam," terang Riyan seperti dikutip dari laman UM Surabaya, Senin (25/3/2024).

Riyan menambahkan, alasan keempat mengapa ada kekhawatiran film horor dengan tema Islam bisa memberikan dampak psikologis.

Perlu solusi edukasi

Film horror terutama yang bertema religi, dapat memberikan dampak psikologis yang negatif bagi penontonnya.

Khususnya anak-anak dan remaja. Seseorang akan mengalami mimpi buruk, kecemasan, dan ketakutan, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan mental mereka.

Kelima mencari sensasi. Yang dikhawatirkan film-film ini dibuat semata-mata untuk mencari sensasi dan keuntungan komersial, tanpa memperhatikan dampak negatifnya terhadap umat Islam.

Baca juga: Panggonan Wingit Film Horor Terbaru yang Tayang di Bioskop Cinepolis

Riyan membeberkan beberapa solusi edukasi. Menurutnya, diperlukan pembuatan film-film edukasi yang menjelaskan Islam secara akurat dan komprehensif untuk melawan kesalahpahaman dan misinterpretasi serta tidak hanya untuk mengejar jam tayang.

Selanjutnya, klasifikasi film. Menurut Riyan penting untuk menerapkan klasifikasi film yang ketat untuk memastikan bahwa film-film horor bergenre Islam tidak ditonton oleh anak-anak dan orang yang mudah terpengaruh.

Selain itu, kritik yang konstruktif. Riyan menambahkan, umat Islam perlu memberikan kritik yang konstruktif terhadap film-film horor bergenre Islam agar para pembuat film dapat memperbaiki kekurangan dan meningkatkan kualitas film mereka.

"Penting bagi orangtua untuk mengedukasi anak-anak mereka tentang Islam dan membimbing mereka dalam memilih film yang tepat untuk ditonton," tutup Riyan.

Dilarang Diputar Oleh MUI

Dikutip dari WartaKotaLive.com, Ketua MUI Bidang Dakwah KH Cholil Nafis sudah memprotes keras film Kiblat ini.

Menurut Cholil, film tersebut dianggap melakukan kampanye hitam terhadap salah satu ajaran agama.

Diketahui dalam promosi film 'Kiblat' poster yang ditayangkan ada seorang yang digambarkan sedang menjalankan ibadah salat dalam posisi rukuk.

Tubuhnya menghadap kiblat, namun tidak dengan wajahnya yang justru menghadap arah berlawanan kiblat.

"Saya tak tahu isi filmnya maka belum bisa komentar. Tapi gambarnya seram kok, judulnya kiblat ya," kata Cholil Nafis seperti diunggah di akun Instagram-nya @cholilnafis, Minggu (24/3/2024).

"Saya buka-buka arti kiblat hanya ka’bah, arah menghadapnya orang-orang salat," imbuhnya.

"Kalau ini benar sungguh film, ini tak pantas diedar dan termasuk kampanye hitam terhadap ajaran agama, maka film ini harus diturunkan dan tak boleh tayang," tegasnya.

Tribunnews.com sudah mendapatkan izin dari KH Cholil Nafis untuk mengutip pernyataannya di Instagramnya.

"Tafaddhal(silakan)," jawab KH Cholil Nafis saat meminta izin untuk mengutip pernyataannya di akun Instagram.

Menurut Cholil, film kiblat besutan sutradara Bobby Prasetyo tersebut menggunakan promosi yang sensitif.

Judul kiblat, juga kata dia, justru mendiskreditkan agama.

"Seringkali reaksi keagamaan dimainkan oleh pebisnis untuk meraup untung materi, yang gini tak boleh dibiarkan harus dilawan," tuturnya.

Sinopsis Film Kiblat

Film Kiblat sendiri bercerita tentang seorang wanita bernama Ainun.

Diceritakan ayahnya yang ia panggil abah telah meninggal, dan Ainun ingin mengenal lebih jauh mengenai sang abah.

Namun, Ainun tak tahu, jika semasa hidup abahnya, sang abah menyebarkan sebuah ajaran.

Karena ingin mengenal lebih jauh mengenai abahnya, Ainun harus masuk ke ajaran yang disebarkan oleh abahnya di desanya.

Dari situlah pengalaman mistis mulai dialami oleh Ainun.

Kejadian janggal sering ia alami, seperti diteror oleh mahluk halus.

Tak hanya dialami Ainun, Rini dan Bagas, dua sahabatnya pun mengalami berbagai kejadian janggal.

Seperti kejadian berpindah kiblat saat salat yang dialami oleh Bagas.

Rini dan Bagas merasa jika kampung halaman Abah Ainun terasa aneh, seperti tidak ada adzan padahal di kampung tersebut terdapat sebuah masjid.

Tak disangka ternyata Abah Ainun merupakan orang yang mengajarkan ajaran sesat.

Ajaran sesat tersebutlah yang membuat ia dan dua sahabatnya mengalami kejadian aneh nan janggal.(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved