Breaking News

Sumut Hebat

Bicara Soal Bonus Demografi, Pj Gubernur Sumut Siapkan 2 Startegi Besar

Pemerintah Provinsi Sumut optimistis menyambut bonus demografi dan visi Indonesia Emas 2024.

Editor: Jefri Susetio
istimewa
Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara Hassanudin sebagai narasumber pada Talkshow dalam rangka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Bangga Kencana Tingkat Provinsi Sumatera Utara Tahun 2024 oleh Perwakilan BKKBN Sumut di Studio TVRI Sumut Jalan Putri Hijau Medan, Senin (25/3/2024) 

TRIBUNMEDAN.COM, MEDAN - Pemerintah Provinsi Sumut optimistis menyambut bonus demografi dan visi Indonesia Emas 2024.

Sebab, saat itu, sekitar 68 persen masyarakat Indonesia merupakan usia produktif dan harus dimanfaatkan dengan baik.

"Untuk itu, Pemprov Sumut fokus pada dua strategi besar. Pertama, menyiapkan kesehatan sumber daya manusia dan kedua menyiapkan kualitas sumber daya manusianya," ujar Pj Gubernur Sumut Hassanudin saat menjadi narasumber talkshow di TVRI Medan, Senin (25/3/2024).

Baca juga: Buka Bazar Srikandi Ramadan, Pj Gubernur Sumut Bicara Soal Pemberdayaan Ekonomi Lokal

 

Ia menambahkan, ada berbagai tantangan dalam menyambut bonus demografi. Seperti perlu adanya persiapan peningkatan pendidikan, sistem informasi layanan pasar kerja.

Kemudian, perlindungan pekerja, ketahanan pangan, kualitas jaminan sosial serta peningkatan layanan kesehatan.

“Hal tersebut harus dipersiapkan secara berkelanjutan atau berkesinambungan, serta membutuhkan peran serta semua pihak,” kata Hassanudin.

Stunting sedang menjadi perhatian pemerintah demi wujudkan visi Indonesia Emas 2045. Saat ini angka prevalensi stunting Sumut berada pada angka 18,9 persen.

Berbagai upaya pun dilakukan, seperti pembentukan tim pendamping.

Menurut Hassanudin, tim pendamping cukup efektif menurunkan angka prevalensi stunting.

Selain itu, Hassanudin juga mendorong penggunaan anggaran dana desa untuk program penurunan stunting.

Menurutnya, selama ini dana desa belum terlalu menyentuh program stunting.

“Saya mendorong, dan saya sudah masukkan ke dalam Musrenbang, bahwa kepada desa harus didorong mengalokasikan dan kami siap memberikan pendampingan,” ujar Hassanudin.

Baca juga: Buka Rally Ramadan 2024, Pj Gubernur Sumut Sebut Kejuaraan Wisatanya Unik: Saya Apresiasi IMI

 

Sementara itu, Sekretaris Utama BKKBN Tavip Agus Rayanto yang juga menjadi narasumber, mengatakan penurunan prevalensi Sumut cukup baik yaitu 2,2 persen.

Namun Pemerintah Pusat berharap angka tersebut masih bisa ditingkatkan.

Sumut merupakan salah satu dari lima provinsi yang menjadi fokus penurunan stunting oleh pemerintah.

“Sumut masuk jadi fokus, bukan karena prevalensinya tinggi, tapi karena jumlah penduduknya yang besar secara nasional, jadi apabila lima provinsi dengan jumlah penduduknya yang besar ditekan. Maka akan mempengaruhi prevalensi stunting, kita pun akan mengejar strategi jangka pendek yang menyasar ibu hamil dan anak-anak di bawah dua tahun,” kata Tavip.

(*)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved