Sembunyi di Bawah Tempat Tidur, Suami Pergoki Istri Selingkuh dan Berakhir Tewaskan Orang Ketiga

TRIBUN-MEDAN.com – Ketika diri tengah dikuasai emosi yang tak dapat dikendalikan lagi, seseorang akan cenderung melakukan hal yang tak semestinya seperti kasus suami murka pergoki istri selingkuh.

Aksi suami murka pergoki istri selingkuh itu sempat membuat masyarakat geger pada tahun 2020.

Dikutip tribun-medan.com dari eva.vn Jumat (22/3/2024), kasus suami murka pergoki istri selingkuh ini terjadi di Kota Mianyang, Provinsi Sichuan, Tiongkok.

Kasus itu terkuak saat polisi tiba-tiba menerima telepon yang melaporkan adanya kejahatan dari seorang pria.

Saat polisi tiba di lokasi kejadian, mereka menemukan seorang pria tergeletak tak berdaya di tengah rumah.

Polisi pun segera membawa pria ini ke ruang gawat darurat. Namun terlambat, ia meninggal karena luka parah.

Setelah diselidiki, polisi menemukan bahwa pria yang menelepon untuk melaporkan kejadian tersebut adalah Tang Tan Giang, dan pria yang meninggal tersebut bernama Khuong.

Kedua pria ini sama sekali tidak mengenal satu sama lain namun memiliki hubungan dengan wanita bermarga Ly.

Nona Ly diketahui datang ke distrik Tam Dai dan menyewa rumah untuk ditinggali pada tahun 2018.

Di sana, Nona Ly bertemu dengan Tuan Tang Tan Giang yang 10 tahun lebih tua darinya.

Pada tahun 2019, keduanya resmi menikah.

Namun karena perbedaan usia yang jauh, pernikahan antara Tuan Tang Tan Giang dan Nona Ly sering dibicarakan oleh orang-orang di sekitarnya.

Bahkan ada rumor yang mengatakan bahwa Nona Ly hanya menikah dengan Tuan Tang Tan Giang demi keuntungannya.

Nona Ly dituding mengambil uang suaminya untuk menghidupi berondongnya.

Rumor tersebut sampai ke telinga Tang Tan Giang, namun awalnya ia tidak menghiraukannya, masih mempercayai wanita yang dinikahinya.

Namun suatu hari, Tang Tan Giang tanpa sengaja melihat istrinya bersama seorang pria bernama Khuong, keduanya tampak sangat dekat dan bahagia, bahkan saling bersentuhan.

Sejak saat itu, Tang Tan Giang mulai curiga istrinya berselingkuh.

Pada 17 Juni 2020, Tang Tan Giang memutuskan untuk menguji kesetiaanistrinya dengan berpura-pura bermain kartu dengan teman-temannya, lalu diam-diam pulang ke rumah lalu bersembunyi di bawah tempat tidur untuk menunggu apakah terjadi sesuatu.

Setelah kurang lebih 2 jam menunggu, Nona Ly benar-benar muncul bersama Tuan Khuong.

Saat memasuki rumah, Nona Ly yang tidak melihat suaminya di rumah, membawa kekasihnya ke kamar tidur.

Setelah itu, mereka berdua dengan nyaman berhubungan seks tanpa mengetahui bahwa sang suami sedang bersembunyi di bawah tempat tidur dan mendengar semuanya.

Selama "bercinta", Tuan Khuong juga berkata kepada Nona Ly: "Apakah kamu cukup puas? Aku jauh lebih baik dari suamimu, kan?"

Pernyataan ini menjadi puncak kemarahan Tang Tan Giang.

Dengan begitu, ia segera merangkak keluar dari bawah tempat tidur untuk menangkap si orang ketiga.

Lalu, tanpa basa-basi ia mengambil batu bata dan memukul kepala Tuan Khuong hingga membuatnya langsung jatuh pingsan.

Melihat kejadian ini, Nona Ly sangat ketakutan namun tetap berusaha melindungi kekasihnya dengan mengambilkan pakaian untuknya.

Hal itu membuat Tang Tan Giang semakin marah.

Ia kemudian mengambil batu bata untuk memukul tulang ekor istrinya sebanyak dua kali.

Setelah semuanya terjadi, Tang Tan Giang merasa menyesal sehingga ia menelepon polisi untuk melaporkan perilakunya.

Sayangnya, saat polisi tiba, Khuong sudah meninggal dunia.

Keluarga Tuan Khuong memutuskan untuk menuntut Tang Tan Giang atas tuduhan pembunuhan yang disengaja, menuntut kompensasi sebesar 300 ribu yuan (sekitar Rp 656 juta).

Di luar dugaan, setelah dilakukan penyelidikan polisi, hasil otopsi Tuan Khuong menunjukkan bahwa kematiannya tidak sepenuhnya disebabkan oleh Tang Tan Giang.

Faktanya, Tuan Khuong sudah menderita cacat serebrovaskular dan meningitis kronis.

Saat "bercinta" dengan Nona Ly dan ketahuan oleh Tang Tan Giang, ia jadi sangat terkejut hingga emosinya tiba-tiba berubah menyebabkan kesulitan bernapas.

Hal itu menyebabkan ia meninggal di tempat.

Dokter forensik menetapkan bahwa penggunaan batu bata oleh Tang Tan Giang untuk memukul kepala Khuong hanya memainkan peran sekunder, menjadi penyebab kematian kedua.

Baru-baru ini, Pengadilan Kota Mianyang sampai pada kesimpulan akhir atas kasus ini.

Hakim memutuskan Tang Tan Giang bersalah karena sengaja menyebabkan cedera dan secara tidak langsung menyebabkan kematian Khuong.

Namun perilaku kriminal Tang Tan Giang juga bermula dari perilaku asusila istri dan kekasihnya.

Selain itu, setelah melakukan kejahatan tersebut, Tang Tan Giang mengakui perbuatannya.

Kemudian ia berkoordinasi dengan polisi untuk menyelidiki dan mengklarifikasi, sehingga ada dasar untuk mengurangi hukumannya.

Pada akhirnya hakim menjatuhkan hukuman 5 tahun penjara kepada Tang Tan Giang.

Selain itu, Tang Tan Giang juga harus memberi kompensasi kepada keluarga Tuan Khuong sebesar 220.000 yuan (sekitar Rp 481 juta).

(cr32/tribun-medan.com)

Ketahuan Selingkuh, Wanita Dianiaya dan Dipaksa Gendong Suaminya Keliling Kampung

Ketika dikhianati pasangan, tak jarang pihak yang dirugikan melakukan sesuatu untuk melampiaskan emosinya atau untuk membuat pasangannya jera seperti kisah wanita ketahuan selingkuh gendong suaminya keliling kampung.

Kisah wanita ketahuan selingkuh gendong suaminya keliling kampung itu membuat masyarakat heboh.

Dikutip tribun-medan.com dari eva.vn Minggu (17/3/2024), kejadian wanita ketahuan selingkuh gendong suaminya keliling kampung itu terjadi pada 3 Juli 2022 di desa Borpadaw, India.

Wanita tersebut diketahui telah hilang selama seminggu tanpa ada yang bisa menghubunginya.

Sang suami juga tidak mengetahui keberadaannya.

Hal itu pula yang membuat sang suami dan banyak orang bergegas mencarinya namun tidak berhasil.

Karena wanita tersebut sudah tidak bisa dihubungi selama seminggu, sang suami memutuskan untuk melaporkan hilangnya sang istri.

Tak lama setelah sang suami melaporkan kabar tersebut ke polisi, seorang warga desa pun datang dan memberitahu pihak berwajib bahwa ia mengetahui keberadaan wanita tersebut,

Ternyata sang istri ada di rumah pria lain.

Ya, selama seminggu terakhir, wanita tersebut bersembunyi di rumah kekasihnya karena bosan dengan suaminya di rumah.

Setelah mengetahui kebenaran ini, sang suami menjadi menjadi sangat marah dan agresif.

Tanpa basa-basi, pria itu segera menyeret istrinya pulang.

Sang istri kemudian dipukuli dan dianiaya secara brutal oleh suaminya.

Bahkan suaminya menjambak rambutnya dan membenturkan kepalanya ke tanah.

Hal itu dilakukan karena sang suami ingin melampiaskan amarahnya setelah mengetahui istrinya melakukan hubungan terlarang.

Tak berhenti sampai disitu, sang suami dan orang-orang disekitarnya juga ingin menghukum dan mempermalukan sang istri dengan memaksanya diarak keliling desa sambil memanggul suaminya.

Dalam video yang direkam salah satu warga, menunjukkan seorang wanita menggendong suaminya yang bertubuh besar di bahu kurusnya.

Wajah sang istri menunjukkan rasa sakit, panik dan malu.

Ia berjalan terhuyung-huyung karena beban suaminya di pundaknya.

Wanita itu tidak berani menatap siapapun.

Di sebelahnya, ada dua pria lain yang membantu mengangkat suaminya di pundak mereka, namun mereka tidak banyak membantu.

Sementara itu, orang-orang di sekitar terus tertawa dan gembira, tidak ada yang menunjukkan rasa kasihan atau niat untuk membantu atau melindungi wanita tersebut.

Masyarakat sekitar bahkan berteriak dan memaki-maki wanita tersebut karena hubungan terlarangnya.

Sang suami yang berada di pundaknya juga terus menerus mengkritik dan menjelek-jelekkan istrinya agar semua orang mendengarnya dengan suasana hati yang puas.

Sebuah sumber menyebutkan, anak-anak dari wanita berusia 30 tahun itu juga melihat ibunya bersama pria lain.

Mereka pulang ke rumah dan menceritakan kisah ini kepada ayah mereka, sehingga terjadilah pertengkaran sengit.

Sang suami menganiaya istrinya sehingga ia memutuskan untuk meninggalkan rumah.

Setelah itu, polisi setempat turun tangan untuk menyelesaikan insiden tersebut.

Sang istri dibawa kembali ke rumah orang tuanya, dan 9 orang yang terkait dengan kejadian tersebut ditangkap untuk diselidiki.

(cr32/tribun-medan.com)