Berita Viral

DAFTAR 5 Caleg Ketiban Untung Setelah PSI Tak Lolos ke Senayan, Diisi PDIP, PKB, dan Demokrat

Berikut lima caleg yang gantikan caleg PSI di Senayan. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) gagal memenuhi ambang batas parlemen.

|
Penulis: Tommy Simatupang | Editor: Tommy Simatupang
HO
DAFTAR 5 Caleg Ketiban Untung Setelah PSI Tak Lolos ke Senayan, Diisi PDIP, PKB, dan Demokrat 

TRIBUN-MEDAN.com - Lima caleg PSI gagal melenggang ke Senayan meski perolehan suara yang tinggi. Lima caleg itu yakni Ade Armando, Grace Natalie, Isyana Bagoes Oka, Paulus Totok Lusida, dan Cynthia Riza. 

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) gagal memenuhi ambang batas parlemen (parliamentary threshold) 4 persen pada Pemilu 2024.

Dengan demikian, tidak akan ada satu pun caleg yang duduk di DPR RI.

Berdasarkan rekapitulasi suara tingkat nasional, PSI hanya mendapat 4.260.169 suara dari total 151.796.630 surat suara yang sah.

Perolehan suara itu tidak mampu mengantarkan PSI membobol ambang batas. PSI hanya mendapat 2,80 persen dari total suara yang sah.

Angka itu masih jauh dari 4 persen ambang batas parlemen.

Lantas siapa saja yang menggantikan 5 caleg tersebut? 

1.Mohammad Toha Gantikan Cynthia Riza

Mohammad Toha mendapatkan keuntungan dari kegagalan PSI menembus batas 4 persen suara sebagai syarat menembus parlemen. 

Mohammad Toha yang maju di Dapil Jawa Tengah V mendapatkan jatah kursi setelah caleg PSI Cynthia Riza dipastikan tidak bisa melaju ke Senayan sebab partainya tidak memenuhi syarat. 

Mohammad Toha meraih 67.215 suara. Toha menggantikan istri Giring tersebut yang meraup 60.003 suara. 

Cynthia Riza dan Giring. (Instagram.com)
Cynthia Riza dan Giring. (Instagram.com) (Instagram.com)

i Dapil Jateng V terkumpul 774.282 suara, Golkar (1 kursi) karena memperoleh 335.804 suara, Gerindra (1 kursi) karena mendapat 302.492 suara, PKS (1 kursi) karena mendapat 197.614 suara, PAN (1 kursi) karena mendapat 134.135 suara dan PSI (1 kursi) karena mendapat 134.249 suara.

Kursi jatah PSI itu akan diisi oleh Mohamad Toha, karena PSI tak lolos parlemen.

2. Darmadi Durianto Gantikan Grace Natalie

Darmadi berpeluang naik menggantikan Grace Natalie di Dapil III meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu. 

Di dapil itu, Grace yang maju dengan nomor urut 1 menjadi caleg PSI dengan Raihan suara terbanyak yakni 193.556. Sementara, Darmadi yang saat ini juga merupakan anggota DPR RI itu sukses meraup 95.533 suara.

Darmadi meraih gelar sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Unika Atma Jaya, Jakarta pada 1989 dan gelar MBA dari Universitas Manila, Filipina pada 1993.

Caleg PSI Grace Natalie dan Caleg PDIP Darmadi Durianto
Caleg PSI Grace Natalie dan Caleg PDIP Darmadi Durianto (HO)

Selain aktif sebagai pengajar program Magister Manajemen (MM) IBII serta Unika Atma Jaya untuk mata kuliah Pemasaran, Strategic Marketing, Internasional Marketing, Advertising, dan Perilaku Konsumen, ia juga menjadi konsultan pemasaran di beberapa perusahaan nasional maupun multinasional.

Belakangan ini, namanya diperhitungkan sebagai konsultan pemasaran yang handal. Ia sering menjadi narasumber dan menulis di majalah SWA, talk show di radio Trijaya FM, dan stasiun Indovision serta memberikan seminar dan pelatihan tentang marketing di berbagai daerah. Pengalaman bisnis dimulai dari level supervisor sampai ke top level di berbagai perusahaan. Saat ini, ia menjabat sebagai Marketing Director PT. Hasbumindo Internasional serta menjalankan Infinity Consulting.

Dari hobinya terhadap politik ia mulai menemui jaringan di kampus tempatnya mengajar[8] dan akhirnya bersahabat dengan aktivis PDIP.

Pada Pileg tahun 2014 lalu Darmadi Durianto terpilih sebagai anggota DPR RI[9] dengan memperoleh 52.861 suara. Saat ini Darmadi Durianto bertugas di Komisi VI DPR RI membidangi urusan BUMN, Perdagangan, Perindustrian dan UKM koperasi.

3. Marinus Gea Gantikan Isyana Bagoes Oka

Marinus Gea merupakan caleg PDIP yang bisa menggantikan caleg PSI Isyana Bagoes Oka di Pemilihan Legislatif. 

Isyana Bagoes Oka dan Marinus Gea maju di Dapil Tangerang Raya/Banten III (Kota dan Kabupaten Tangerang, Tangerang Selatan).

Di dapil Banten III itu, PSI berhasil mendapatkan 203.079 suara.

Isyana sendiri menjadi caleg PSI dapil Banten III dengan raihan suara terbanyak yakni 78.140 coblosan.

Dua politikus muda Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni dan Isyana Bagoes Oka tersenyum gembira setelah partai besutannya dinyatakan lolos verifikasi Pemilu 2019.
Dua politikus muda Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni dan Isyana Bagoes Oka tersenyum gembira setelah partai besutannya dinyatakan lolos verifikasi Pemilu 2019. (Twitter PSI)

Sedangkan, Marianus memperoleh 74.909 suara dari dapil Banten III.

Dalam Daftar Calon Sementara (DCS) yang dirilis oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Marinus Gea menempati posisi kedua setelah Rano Karno.

Marinus Gea merupakan politisi berpengalaman yang sebelumnya telah dua kali menjabat sebagai anggota DPR RI dari Dapil Banten III.

Ia pertama kali terpilih pada tahun 2014 dan berhasil mempertahankan posisinya dalam dua periode berturut-turut.

Marinus Gea memiliki hubungan yang erat dengan berbagai tokoh di partainya, termasuk bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo.

Setelah menyelesaikan pendidikan formal SMEA Swasta Gunungsitoli dari tahun 1989 hingga 1992, Marinus Gea meraih gelar S-1 dalam bidang Akuntansi dari Universitas Mercu Buana pada periode 2004–2012.

Tak berhenti di situ, ia juga melanjutkan pendidikannya hingga meraih gelar S-2 dalam Akuntansi Perpajakan dari Universitas Mercu Buana pada tahun 2012–2014, bahkan sekarang ia sedang menyelesaikan program S3 atau gelar Doktor di Universitas Sumatera Utara.

Marinus Gea terus mendedikasikan dirinya dalam bidang politik dengan konsistensinya sebagai anggota DPR-RI.

Kontribusi dan komitmen Marinus Gea dalam mengabdi untuk masyarakat terus tergambar dalam perannya di berbagai komisi DPR-RI.

Pendidikan formal yang ia tempuh untuk memperkaya pengetahuan dan kemampuannya dalam bidang yang ia geluti.

4. Kurniasih Mufidayati Gantikan Ade Armando

Nasib sama dialami Ade Armando caleg PSI yang kemungkinan gagal ke senayan.

Pakar ilmu komunikasi yang menjadi pendukung setia Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini maju sebagai caleg PSI di daerah pemilihan (dapil) Jakarta II yang meliputi Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan luar negeri.

Di dapil Jakarta II, PSI berhasil meraup 183.386 kursi, jauh lebih banyak ketimbang Partai Nasdem (127.846) dan Partai Demokrat (148.430).

Kader PSI Ade Armando ditemui di Kantor DPP PSI Jakarta, Selasa (11/4/2023) - Politisi PSI Ade Armando ungkap alasan dirinya mundur dari akun YouTube Cokro TV, Senin (7/8/2023).
Kader PSI Ade Armando ditemui di Kantor DPP PSI Jakarta, Selasa (11/4/2023) - Politisi PSI Ade Armando ungkap alasan dirinya mundur dari akun YouTube Cokro TV, Senin (7/8/2023). (Mario Christian Suamampow)

Kemudian, Ade Armando yang maju dengan nomor urut 1 menjadi caleg PSI dengan raihan suara terbanyak yakni 72.245, jauh lebih banyak dari nama mentereng seperti Masinton Pasaribu yang hanya mendapatkan 50.992 suara.

Namun, jika PSI gagal lolos ambang batas parlemen, maka otomatis sebanyak apa pun raihan suara PSI di dapil tersebut tidak akan dikonversi menjadi kursi DPR. Jika hal itu terjadi, di atas kertas, jatah PSI dan Ade Armando akan jatuh ke tangan caleg dengan suara terbanyak kedua dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Kurniasih Mufidayati.

Kurniasih yang saat ini juga merupakan anggota DPR RI sukses meraup 56.982 suara di dapil Jakarta II.

5. Lucy Kurniasari Gantikan Paulus Totok Lusida

Caleg Demokrat Lucy Kurniasari sudah bersiap menggantikan Caleg PSI Paulus Totok Lusida. 

Mereka sama-sama berjuang di Dapil Jawa Timur 1. 

Terdapat 10 kursi yang diperebutkan dari dapil itu. Suara terbanyak dipegang oleh Partai Gerindra dengan 543.677 suara. Dengan raihan suara itu, Gerindra mendapat 2 jatah kursi di DPR.

Paulus Totok Lusida
Paulus Totok Lusida (HO)

Terbanyak kedua dipegang oleh PDIP dengan 411.797 suara. Partai ini juga mendapat 2 kursi.

Keenam kursi lainnya bisa diisi oleh caleg dari PKB, Golkar, Nasdem, PKS, PAN dan PSI. Dengan perolehan suara 162.805, Paulus Totok Lusida seharusnya bisa duduk di DPR. Namun, digagalkan oleh partai yang tak memenuhi ambang batas.

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved