Sumut Memilih

Bawa Golkar Unggul di Sumut, Sesepuh Golkar Pilih Ijeck jadi Gubernur Ketimbang Bobby Nasution

Penilaian itu disampaikan oleh Ketua Bidang Politik Hukum dan HAM, DPD Golkar Sumut Riza Fakhrumi.

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ANUGRAH
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto (tengah) saat didampingi Ketua DPD Golkar Musa Rajekshah dan Walikota Medan Bobby Nasution, dalam konsolidasi partai di Medan. /Anugrah Nasution.  

TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Keunggulan Golkar pada pemilihan 2024 di Sumut dianggap tak lepas dari pengaruh Musa Rajekshah atau Ijeck sebagai ketua Golkar Sumut.

Keberhasilan Golkar merebut 22 kursi DPRD Sumut menunjukkan mantan Wakil Gubernur Sumut itu lebih layak diusung sebagai calon Gubernur dibandingkan Bobby Nasution. 

Penilaian itu disampaikan oleh Ketua Bidang Politik Hukum dan HAM, DPD Golkar Sumut Riza Fakhrumi.

Menurut Riza saat ini ada pemikiran spekulatif yang seolah mengiring Golkar telah mengusung calon Gubernur. 

"Memang Golkar telah mengeluarkan suara tugas kepada Ijeck dan Bobby sebagai calon Gubernur dari Golkar. Tapi saat ini apalagi pak Ijeck ini sudah terpilih sebagai anggota DPR RI ada pikiran yang semakin spekulatif. Dan sampai saat ini Golkar belum punya calon Gubernur," kata Riza, Rabu (20/3/2024). 

Riza mengatakan, surat tugas yang disampaikan DPP Golkar kepada calon kepala daerah dan juga calon Gubernur Sumut beberapa waktu lalu belum final dan merupakan satu bagian dari evaluasi partai. 

Riza mengatakan, DPP Golkar akan kembali mengevaluasi calon kepala daerah dari Golkar yang telah ditugaskan dengan melihat kerja kerja politik selama pemilu 2024.

"Surat tugas yang disampaikan baik itu kepada calon Gubernur Ijeck dan Bobby Nasution itu juga belum final dan masih dalam tahapan evaluasi. Jadi surat perintah ini isinya merupakan bagian evaluasi DPP Golkar kepada calon kepala daerah. 

Apa yang dievaluasi, seberapa besar mereka bekerja politik untuk Golkar," kata Riza. 

Riza mengatakan, dalam menentukan kepala daerah Golkar memiliki mekanisme partai.

Salah satu yang menjadi indikator dan persyaratannya adalah sumbangsih calon kepala daerah terhadap perolehan suara Golkar di daerahnya. 

"Selain calon kepala daerah itu dia kader, punya jam terbang di partai Golkar dan memiliki track record memenangkan Golkar di Pemilu 2024," kata Riza. 

Dari persyaratan yang ada Ijeck dipandang lebih layak menjadi calon Gubernur Sumut.

Apalagi saat ini Golkar Sumut meraih suara terbanyak nomor 2 terbesar di Indonesia. 

"Dan Ijeck duduk sebagai calon DPR RI dari Golkar dan perolehan suara Golkar untuk DPR RI juga meningkat. Saya yakin pak Ijeck akan ditunjuk oleh DPP menjadi calon Gubernur Sumut, " tutup Riza. 

(cr17/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved