News Video
Penyebab Beras di Medan Mahal Diduga Panjangnya Rantai Distribusi, Berikut Penjelasan Bulog Sumut
Kepala Perum Bulog Sumut Arif Mandu mengaku tak bisa berbuat banyak mengenai harga beras di Sumut, khususnya Kota Medan yang masih tinggi.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Fariz
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kepala Perum Bulog Sumut Arif Mandu mengaku tak bisa berbuat banyak mengenai harga beras di Sumut, khususnya Kota Medan yang masih tinggi.
Menurut dugaan Arif, mahalnya beras di pasar karena pedagang mengambil beras untuk dijual lagi kepada downline atau jaringan terbawah pendistribusian.
Seperti halnya temuan Satgas Pangan gabungan pada 1 Maret lalu, adanya beras Bulog ditukar kemasannya dan di pasar Simpang Limun Medan, lalu dijual Rp 13.500, sementara harga beras eceran tertinggi (HET) dari pemerintah Rp 11.500.
Mereka mengaku mendapat beras bukan dari Bulog langsung, melainkan beberapa agen.
Kata Arif, Bulog mendistribusikan beras ke PD Pasar Pemko Medan, lalu dari PD Pasar didistribusikan kepada PT Pilar.
Dari PT Pilar maupun PD Pasar inilah kemudian bisa didistribusikan kepada 43 pasar Kota Medan dibawah naungan PD Pasar.
Namun katanya, baik PD Pasar maupun PT Pilar disebut memiliki downline atau jaringan distribusi dibawahnya.
Downline inilah yang diduga menyebabkan harga beras tinggi, begitu dijual kepada pedagang pasar.
"PD pasar dan PT Pilar punya downline
Yang dikhawatirkan kemarin, pedagang ambil lagi dari downline. Artinya sudah rantai ke tiga,"kata Kepala Perum Bulog Sumut Arif Mandu, Senin (4/3/2024) sore di Polda Sumut.
Meski mengetahui akar masalah mahalnya beras, Arif cuma bisa meminta downline dibawah PD Pasar Pemko Medan dan PT Pilar memasang spanduk, harga eceran tertinggi sebesar Rp 11.500 per kilogram.
Hal ini supaya pedagang maupun pengecer mengetahui harga beras sesungguhnya.
Lalu, meminta PD Pasar dan PT Pilar mencoret agen yang tidak menyertakan foto spanduk harga saat mengambil beras ke mereka.
"saya minta cabang Medan sebagai pelayanan, setiap permintaan kembali minta foto ada gak spanduk setiap downline nya itu. Kalau tidak ada spanduk jangan dilayani. Harus disiplin sehingga masyarakat bisa mendapatkan harga sesuai HET."
Lalu, Perum Bulog Sumut juga mengaku sudah berpesan kepada PD Pasar Pemko Medan dan PT Pilar supaya pedagang bisa langsung membeli kepada mereka, tidak lagi kepada agen.
"Kami sudah minta kepada PD Pasar dan PT pilar kalau bisa pedagang diberikan semua sehingga rantainya dan jangan yang lainnya ambil dari downline lagi. Memperpanjang rantai. Kita punya harga eceran tertinggi (HET) Rp 11.500."
(cr25/www.tribun-medan.com).
Kepala Perum Bulog Sumut Arif Mandu
harga beras di sumut
Kota Medan
Beras di Medan Mahal
Harga Beras Di Medan Mahal
| Empat Anggota DPRD Medan Mangkir, Kejaksaan Tinggi Sumut: Senin dan Selasa Kita Panggil Lagi |
|
|---|
| Kuasa Hukum Ketua DPRD Sumut Sebut Dua Akun Dilaporkan ke Polda Sumut, Kasus Pencemaran Nama Baik |
|
|---|
| Dua Anggota DPRD Medan yang Dipanggil Kejaksaan Tinggi Sumut Kasus Peras Pengusaha Tak Kunjung Hadir |
|
|---|
| KEPALA BAYI PUTUS Saat Proses Persalinan Diduga Lakukan Malpraktek, Ini Penjelasan Dinkes Tapteng |
|
|---|
| Respon Bupati Langkat Syah Afandin Soal Ratusan Kilo Sabu Diamankan Polisi di Perairan Langkat |
|
|---|