Pemilu 2024

HEBOH Suara PSI Melonjak saat Hitung Manual, di Sumut Tercatat 43.332 Versi Sirekap Data 47 Persen

aihan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melonjak drastis dalam waktu tiga hari berdasarkan hasil hitung suara manual KPU

Editor: Juang Naibaho
Tribunmedan.com/HO
Tangkap layar suara parpol di Sumatra Utara (Sumut) versi Sirekap KPU, Sabtu (2/3/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com - Raihan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melonjak drastis dalam waktu tiga hari berdasarkan hasil hitung suara manual atau real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) dari 29 Februari-2 Maret 2024.

Dalam rentang waktu tersebut, suara PSI bertambah hingga 230.361 suara per Sabtu (2/3/2024) pukul 15.00 WIB.

Adapun hasil real count KPU pada Kamis (29/2/2024) pukul 10.00 WIB, suara PSI baru mencapai 2.171.907 atau 2,86 persen. Suara total yang masuk berdasarkan Sirekap pada saat itu 65,48 persen atau berasal dari 539.084 TPS dari total keseluruhan 823.236 TPS.

Alhasil dengan tambahan kenaikan drastis tersebut, raihan suara partai yang dipimpin Kaesang Pangarep itu kini mencapai 2.402.268 atau 3,13 persen.

Sementara, total suara yang masuk berdasarkan hasil Sirekap pada Sabtu pukul 15.00 WIB mencapai 541.324 TPS atau 65,76 persen.

Sehingga, jika diasumsikan, PSI mampu memperoleh tambahan 230 ribu dari 2.240 TPS.

Dikutip Tribun-medan.com dari Sirekap, Sabtu (2/4/2024) petang, perolehan suara PSI di Sumatra Utara (Sumut) sangat minim.

PSI cuma mendapatkan 43.332 suara atau 1,9 persen.

Adapun suara masuk berasal dari 21.720 TPS dari total 45.875 TPS di Sumut, atau 47,35 persen.

Meski begitu, perolehan suara PSI di Sumut yang saat ini cuma 43.332 versi Sirekap bukan tak mungkin berubah. Mengingat penghitungan resmi yang dipakai adalah secara manual yang dilakukan berjenjang.

Tanggapan PSI

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie meminta, agar semua pihak tidak menyampaikan pernyataan tendensius dalam menyikapi rekapitulasi suara KPU yang hingga saat ini masih berlangsung.

Grace mengatakan, penambahan atau pun pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal yang wajar.

“Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut,” kata Grace, dalam keterangannya, Sabtu (2/3/2024).

Selain itu, Grace meyakini suara PSI masih berpotensi meningkat. Sebab, hingga saat ini masih ada lebih dari 70 juta suara belum dihitung.

Terlebih, menurut dia, sebagian besar suara yang belum dihitung tersebut ada di basis-basis pendukung Jokowi, yang diyakininya mendukung PSI.

"Apalagi hingga saat ini masih lebih dari 70 juta suara belum dihitung dan sebagian besar berada di basis-basis pendukung Jokowi di mana PSI mempunyai potensi dukungan yang kuat," ucapnya.

Grace mengatakan, perbedaan antara hasil quick count dengan rekapitulasi KPU juga terjadi pada partai-partai lain.

Sebagai contoh, katanya, hitung cepat versi lembaga survei Indikator Indonesia atas PKB, hasilnya 10,65 persen, namun berdasarkan rekapitulasi KPU mencapai 11,56 persen atau ada penambahan 0,91 persen.

Tak hanya itu, lanjutnya, suara Partai Gelora berdasarkan quick count 0,88 persen, sedangkan rekapitulasi KPU 1,44 persen alias selisih 0,55 persen.

Lebih lanjut, Grace menyebut PSI, berdasarkan hitung cepat Indikator, ada di angka 2,66 persen. Sedangkan rekapitulasi KPU ada di 3,13 persen atau selisih 0,47 persen.

“Kenapa yang disorot hanya PSI? Bukankan kenaikan dan juga penurunan terjadi di partai-partai lain? Dan itu wajar karena penghitungan suara masih berlangsung,” ujar Grace.

Ia pun meminta semua pihak bersikap adil dan proporsional. "Kita tunggu saja hasil perhitungan akhir KPU. Jangan menggiring opini yang menyesatkan publik,” ucap Grace Natalie.

Baca juga: PEROLEHAN Suara PSI Disorot Gegara Terus Melejit, Potensi Lolos ke Senayan, Ini Tanggapan KPU

Wasekjen Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri DPP PSI Marsha Damita Siagian menilai, wajar jika perolehan suara PSI meningkat.

Ia mengatakan, dalam konteks publik membandingkan quick count, keakurasian perhitungan Pilpres lebih mudah untuk didapat, karena hanya terdapat satu pemenang dari 3 kandidat.

Namun, tidak untuk Pileg, yang menurut Marsha, rasionya 1 banding 16.

"(Pileg) Angkanya jauh lebih tinggi. Jadi ini dari statistik saja udah berbeda. Satu (Pilpres) 1 banding 3, satu lagi (Pileg), 1 banding 16," kata Marsha, saat hadir menjadi Saksi dari PSI dalam Rapat Rekapitulasi Suara, di kantor KPU, Jakarta Pusat, Sabtu (2/3/2024).

Terlebih, Marsha menjelaskan, saat ini masih ada sekitar 70 juta suara yang masih dalam proses penghitungan KPU.

"Juga sekarang memang masih ada sekitar 70-an juta suara yang sedang dihitung, on going. Barusan tadi ada beberapa ribu suara lagi yang kemudian dihitung," ungkapnya.

"Suara-suara ini yang sebenarnya suara rakyat yang baru datang dari ujung-ujung, yang tempat TPS-nya jauh, dan inilah yang sedang divalidasikan. Dan semua yang rapat pleno di dalam, saksi, memberikan kata sepakat atas hasil yang ada," tutur Marsha.

Lebih lanjut, Marsha membantah adanya dugaan jual beli suara yang diduga dilakukan PSI dan sempat ramai diperbincangkan publik.

"Kalau saya lihat di dalam (Rapat Pleno Rekapitulasi Suara, di KPU) sih enggak ada. Enggak ada," ucapnya.

Jokowi Percaya PSI Lolos

Sebelumnya, Presiden Jokowi percaya PSI bisa mendapatkan kursi di DPR usai Pemilu 2024. Hal itu disampaikan Jokowi usai minum teh bersama Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep dan para pengurus PSI di Jalan Braga, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (3/2/2024) malam.

Jokowi melihat partai yang kini dipimpin putra bungsunya itu memiliki semangat juang sehingga bisa meraih suara setidaknya 4 persen pada pemilu 2024 untuk memenuhi ambang batas parlemen.

"Saya percaya kalau semangatnya seperti ini kok bisa masuk (DPR)," ucap Jokowi saat menghadiri makan malam bersama Ketua Umum DPP PSI Kaesang Pangarep dan kader lainnya, di Jalan Braga, Bandung,

Dalam acara itu, hadir sejumlah pengurus PSI antara lain Kaesang, Sekjen DPP PSI Raja Juli Antoni dan Anggota Dewan Pembina DPP PSI Giring Ganesha. Jokowi dalam kesempatan itu juga sempat menyapa dan berswafoto bersama warga yang sedang berada di Jalan Braga. (*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dan Kompas.com

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved