Breaking News

Viral Medsos

Tak Terima Kena Bola Kena Tendangan Bola, Guru di Jeneponto Aniaya Muridnya Hingga Babak Belur

Ironisnya, tindakan tak terpuji itu dilakukan oknum guru di hadapan saudara kandung korban dan bahkan teman-teman sekolahnya. 

Editor: Satia
Kolase Tribun Medan/HO
Ilustrasi Guru Aniaya Bocah SD 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Nasib siswa SD di Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), babak belur dianiaya gurunya sendiri.

Korban yang dianiaya guru ini diketahui bernama Azzam Naraya Askari (12).

  Bocah SD ini dianiaya oleh guru honorer bernama Nursyawalia.

Kejadian itu bermula ketika Azzam bersama rekan-rekannya sedang bermain bola di halaman sekolah.

Baca juga: PEROLEHAN Suara Parpol di Dapil Sumut III, 10 Caleg Berpeluang Lolos, Tapi Mangihut Sinaga Terancam?

Tanpa sengaja, bola yang ditendang Azzam mengenai tangan Nursyawalia. 

"Sang oknum guru menghakimi hingga memukul dan menampar Azzam," kata ayah Azzam, Mustaufiq via pesan WhatsApp, Kamis (29/2/2024) malam.

Ironisnya, tindakan tak terpuji itu dilakukan oknum guru di hadapan saudara kandung korban dan bahkan teman-teman sekolahnya. 

"Kalaupun harus dihukum jangan ditampar di depan para murid lain bahkan di depan adek kandungnya sendiri," ucapnya. 

Aksi yang dilakukan Nursyawalia lanjut Mustaufiq dinilai tidak etis.

Mestinya, seorang pengasuh harus mengayom tanpa mengedepankan emosi.

"Saya pikir jika pendidik yang terdidik harusnya memberi pembinaan yang baik," ungkapnya. 

Akibat kejadian ini, Azzam mengalami tekanan mental hingga enggan datang ke sekolah.

Baca juga: Pengantin Wanita Tampar Kakak Ipar Gegara Bercanda, tak Terima, Mertua Emosi Langsung Membalas

Mustaufiq pun mengancam akan mengambil langkah hukum bila oknum guru tersebut tidak meminta maaf.

"Saya akan buat laporan kalau sampai 1x24 jam tidak ada penyampaian resmi dari pihak sekolah ke kami sebagai itikad baik," tegasnya.

Dikonfirmasi terpisah, kepaa sekolah Nuraeni merasa kaget mendengar kejadian ini.

Dirinya akan berbicara dengan oknum guru tersebut.

"Saya belum tahu persis bagaimana kronologinya karena saat kejadian Saya berada di Makassar," akunya.

"Lebih jelasnya saya konfirmasi dulu ke teman-teman guru jadi besok kita konfirmasi ulang," pungkasnya. 

 

Artikel ini diolah Tribunnews

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved