Berita Viral

BARU Dilantik, Menko Hadi Tjahjanto ke Papua Bahas Kasus Pilot Susi Air Yang Sudah Disandera Setahun

Hadi Tjahjanto langsung turun ke Papua untuk menyelesaikan kasus penyanderaan Pilot Susi Air. 

HO
Presiden Jokowi resmi melantik Hadi Tjahjanto sebagai Menko Polhukam menggantikan Mahfud MD yang mundur karena maju sebagai cawapres di Pilpres 2024.  

TRIBUN-MEDAN.com - Hadi Tjahjanto langsung turun ke Papua untuk menyelesaikan kasus penyanderaan Pilot Susi Air. 

Pilot Susi Air telah ditawan oleh KKB selama satu tahun. Kasus ini berjalan buntu. 

Pilot Susi Air asal Selandia Baru itu tak bisa dibebaskan hingga kini. 

Hadi Tjahjanto yang baru dilantik sebagai Menko Polhukam langsung turun ke Nduga Papua. 

Hadi mengungkapkan telah bertemu dengan tiga tokoh dari Nduga, membahas pembebasan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens.

Meski tak secara gamblang mengungkap ketiga sosok itu, namun Hadi Tjahjanto mengatakan mereka ingin membantu upaya pembebasan pilot Susi Air.

Hal itu diungkapkannya usai bersilaturahmi ke PP Muhammadiyah, di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/2/2024) malam.

"Saya berbicara dengan tokoh ari Nduga, ada tiga dan memang mereka juga ingin membantu terutama adalah dengan pendekatan gereja yang bisa membantu supaya pilot Philip ini bisa segera dibebaskan," kata Hadi Tjahjanto.

Baca juga: Sadis Suami Cekik Istri Sampai Tewas, Jasad Membusuk di Kontrakan, Motifnya Cuma Karena Cemburu

Baca juga: Inara Rusli Menangis, Nafkah 75 Juta dari Virgoun Cuma Dibayar 20 Juta: Ikhlas? Gak Semudah Itu

Hadi mengatakan, pembebasan pilot Susi Air menggunakan pendekatan melalui tokoh agama, dalam hal ini tokoh Gereja.

Dia berharap dengan pertemuan tersebur bisa berkoordinasi dengan pihak terkait untuk bisa segera membebaskan pilot Susi Air.

"Namun tadi baru tingkat pembicaraan saja dan mudah-mudahan dari situ mereka bisa melakukan tindakan-tindakan di lapangan, koordinasi. Saya kira di sana kita tidak menyebut penyandera ya tapi dengan masyarakat yang ada di sana," pungkasnya.

Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri menyebut ada pihak ketiga yang bermain dalam kasus penyanderaan Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Hal tersebut disampaikan usai Kapolda bertemu dengan Atase Kepolisian New Zealand, di Polda Papua lama, Kota Jayapura, Senin (26/2/2024).

Pihak ketiga ini, kata Mathius, memanfaatkan isu penyanderaan tersebut untuk kepentingan kelompok dan pribadi dengan mengatasnamakan organisasi perjuangan Papua Merdeka.

Mathius menyebut pihak ketiga tersebut sengaja mengangkat isu Papua Merdeka ke pemerintahan New Zealand. 

“Ada pihak lain yang memang sengaja menghambat, menghalang-halangi supaya proses negosiasi yang sudah dilakukan dan mau menuju titik temu ini tidak berhasil,” jelasnya.

Baca juga: Doa Tahiyat Akhir Lengkap Sampai Salam, Perhatikan Cara Duduk dan Doa Setelahnya

Baca juga: Bacaan Surat Al Waqiah Ayat 1-96: Amalkan Pada Waktu Khusus Ini Agar Rezeki Lancar

Meski begitu, Mathius mengatakan pihaknya sudah memberikan penjelasan kepada pemerintah New Zealand yakni TNI-Polri tetap berkomitmen untuk membebaskan Kapten Philip.

Dalam hal ini, pihak New Zealand sepakat untuk mempercayakan pembebasan kapten Philips ke pemerintah Indonesia dan mengakui secara penuh bahwa Papua adalah bagian dari NKRI.

“Karena sekali lagi itu kepentingan dari kelompok itu sendiri, baik Benny Wenda maupun Sebby Sembom yang selalu berkoar-koar di luar tentang isu-isu Papua dan sudah kami sampaikan ke mereka agar pernyataan itu tidak usah didengarkan,” imbuhnya.

“Bahwa mereka tetap sepakat urusan itu urusan Philips itu urusan dari pada Indonesia dan mereka tidak mencampuri urusan tersebut dan tetap masih mengakui Papua bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia,” sambungnya.

Adapun saat ini berbagai upaya pendekatan terus dilakukan oleh TNI-Polri, Pemerintah Provinisi dengan menggandeng para tokoh agama dan masyarakat.

“Kami terus bekerjasama dengan teman-teman TNI dan hingga kini kami masih menerapkan pola soft lewat negoisasi yang melibatkan semua pihak, termasuk Pemerintah setempat, Gereja, masyarakat dan para Tokoh disana untuk pembebasan Kapten Philips,” ungkapnya.

Mathius menyebut lokasi keberadaan hingga kondisi kesehatan Kapten Philip pun sudah diketahui.

“Sudah kita pantau, lokasi mereka dimana, bagaimana kesehatan Philips, namun kami masih terus negoisasi agar kapten Philips bisa dibebaskan tanpa ada jatuh korban, sehingga proses ini memang akan memakan waktu,” ungkapnya.

Sebelum bertemu dengan atase kepolisian New Zealand, Pihak Polda Papua juga telah bertemu dengan Duta besar Selandia Baru untuk Indonesia, Kevin Jeffery Burnet di Polda Papua pada Rabu (7/2/2024).

Baca juga: Bacaan Niat, Rukun, dan Tata Cara dan Penyebab Harus Mandi Wajib Pria

Baca juga: Inilah 4 Waktu Mustajab Ayat Seribu Dinar, Doa Untuk Mendatangkan Rezeki

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved