Viral Medsos

Tahanan Narkoba di Polda Kalsel Dianiaya Petugas Hingga Patah Kaki, Korban Dihajar Pakai Pentungan

FA ditangkap terkait perkara narkotika oleh jajaran Ditresnarkoba Polda Kalsel pada awal Januari 2024, dan ditahan di Dittahti Polda Kalsel.

Editor: Satia
(Kompas.com/ERICSSEN)
Ilustrasi penganiayaan 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Seorang tahanan di Polda Kalimantan Selatan babak belur dianiaya petugas di Direktorat Perawatan dan Barang Bukti (Dittahti).

Korban yang diketahui berinisial FA ini sampai mengalami patah kaki akibat penganiayaan tersebut.

FA ditangkap terkait perkara narkotika oleh jajaran Ditresnarkoba Polda Kalsel pada awal Januari 2024, dan ditahan di Dittahti Polda Kalsel.

Baca juga: KRONOLOGI Kencan Sejenis di Cianjur Berujung Maut, Pelaku Kesal Dikencingi saat Berhubungan BDSM

Peristiwa penganiayaan sendiri diperkirakan terjadi pada Minggu (11/2/2024), dan tim penasihat hukum baru mengetahui pada Rabu (21/2/2024) atau 10 hari setelahnya.

Penasihat Hukum FA, Arbain menerangkan pihaknya baru mengetahui kliennya mengalami patah kaki setelah mendapat informasi dari rekannya pada Rabu (21/2/2024).

"Kami dapat kabar FA dipukuli, kemudian siang kami cek kebenarannya ke RS Bhayangkara dan menanyakan apakah ada tahanan yang dirawat di sana. Dan ternyata benar ada dan sedang dilakukan pemeriksaan rontgen," ujar Arbain.

Tim penasihat hukum pun akhirnya bisa bertemu langsung dengan FA, dan saat itulah FA pun mengaku dirinya dianiaya hingga sampai patah kaki.

"Dan saat itu FA sambil menangis, dan dia diduga dipukuli menggunakan semacam pentungan," ujarnya.

Baca juga: Rincian Lengkap Gaji PNS/PPPK 2024 Sesuai Golongan dan Calon ASN, Gaji Terbaru Berlaku Mulai Maret

Ditambahkan Arbain bahwa FA pun juga sampai ketakutan hingga meminta nantinya menjalani hukuman pidana penjaranya di daerah asalnya di luar Kalsel.

"Dia meminta kalau sudah putusan nanti menjalaninya di kampung halamannya saja. Kebetulan dia berasal dari luar Kalsel," katanya.

Disinggung mengenai penyebab FA dianiaya oleh oknum petugas hingga mengalami patah kaki, Arbain pun mengaku tidak mengetahui secara pasti.

"Karena dari pihak terkait masih belum ada memberikan penjelasan. Dan diduga yang melakukan lebih dari satu orang," jelasnya.

Sementara itu Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Adam Erwindi SIK MH ketika dikonfirmasi masih belum memberikan keterangan.

"Saya cek dulu ya," pungkasnya

 

Artikel ini diolah Tribunnews

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved