Berita Viral

DETIK-DETIK 2 Mahasiswa Unpad Tewas Tersambar Petir Saat Kemping, Sempat Teriak Kesakitan

Inilah detik-detik dua mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) tewas tersambar petir saat kemping di Bumi Perkemahan Batu Kuda, Bandung

KOLASE/TRIBUN MEDAN
Ilustrasi. DETIK-DETIK 2 Mahasiswa Unpad Tewas Tersambar Petir Saat Kemping, Sempat Teriak Kesakitan 

TRIBUN-MEDAN.COM – Inilah detik-detik dua mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) tewas tersambar petir saat kemping di Bumi Perkemahan Batu Kuda, Cileunyi, Jawa Barat.

Adapun dua mahasiswa Unpad meninggal dunia setelah tersambar petir saat sedang berkemah.

Dua mahasiswa Unpad yang tewas tersambar petir itu yakni Mitzelion Rayi Adimastya Putra dan Bangkit Alyuda Prasetyo.

Keduanya merupakan mahasiswa Fakultas Teknik Geologi Unpad angkatan 2021 dan 2022.

Berikut detik-detik petir merenggut dua mahasiswa Unpad tersebut.

Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad Dandi Supriadi mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (23/2/2024) malam.

Adapun kedua mahasiswa yang meninggal dunia yakni Mitzelion Rayi Adimastya Putra dan Bangkit Alyuda Prasetyo yang merupakan mahasiswa Fakultas Teknik Geologi Unpad angkatan 2021 dan 2022. "Iya betul (meninggal dunia)," ujar Dandi saat dihubungi, Sabtu (24/2/2024).

Dia menerangkan, kedua korban diketahui sedang berkemah dengan sejumlah mahasiswa lainnya. Adapun kegiatan kemah tersebut bukan termasuk ke dalam kegiatan kampus.

"Kegiatan perkuliahan baru mulai pada Senin. Dan itu bukan kegiatan fakultas," terang Dandi.

Dandi menyebut, kedua mahasiswa tersebut berasal dari luar kota.

Mitzelion Rayi Adimastya Putra berasal dari Cibubur, Jakarta Timur.

POTRET awan cumulonimbus yang mengandung banyak air dan petir, menyebabkan hujan deras dan bisa memicu angin puting beliung hingga tornado. (SHUTTERSTOCK/Jeff Gammons StormVisuals)
POTRET awan cumulonimbus yang mengandung banyak air dan petir, menyebabkan hujan deras dan bisa memicu angin puting beliung hingga tornado. (SHUTTERSTOCK/Jeff Gammons StormVisuals) (SHUTTERSTOCK/Jeff Gammons StormVisuals)

Sedangkan, Bangkit Alyuda Prasetyo mahasiswa asal Kota Padang, Sumatera Barat. 

Kedua jenazah korban, kata Dandi sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk selanjutnya dimakamkam.

Dandi menambahkan, keluarga besar Unpad menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya kedua mahasiswa Fakultas Teknik Geologi.

"Turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya dua mahasiswa Teknik Geologi," pungkasnya.

Dikabarkan, dua mahasiswa Unpad tersebut sempat teriak kesakitan setelah disambar petir sebelum akhirnya meninggal dunia.

Saat itu, hujan deras tengah turun dan menyambar mahasiswa tersebut.

Sebelumnya seorang pemuda juga meninggal dunia setelah tersambar petir di Bandung.

Peristiwa nahas terjadi di Stadion Siliwangi, Bandung dimana seorang pria asal Subang tewas tersambar petir saat main sepak bola.

Padahal awalnya saat sedang bermain sepak bola, cuaca sedang panas dan tidak hujan.

Namun nahas, pria yang sedang bermain sepak bola meninggal dunia setelah tersambar petir.

Kejadian tersebut dilaporkan terjadi pada Sabtu (10/2/2024) sore.

Sementara korban merupakan pria asal Subang.

Rekaman detik-detik korban tersambar petir viral setelah diunggah akun X @folkshittmedia.

"GEDE BANGET PETIRNYA," bunyi caption unggahan.

Dalam rekaman video itu, tampak sejumlah pria tengah berada di lapangan sepak bola.

Pria tewas disambar petir saat bermain bola
Pria tewas disambar petir saat bermain bola (Kolase Istimewa/Serambinews.com/Instagram @bandungterkini)

Tak berselang lama, petir menyambar lapangan stadion dan mengenai salah satu pemain.

Pemain tersebut kemudian langsung pingsan.

Terlihat rekannya langsung lari menghampiri pria tersebut.

Sementara dalam suara perekaman video kejadian, dijelaskan jika cuaca saat pria itu bermain bola tidak hujan.

“Ini gak hujan,” ucap seorang pria sembari menunjukkan video rekaman detik-detik pria tersebut disambar petir.

Diketahui jika korban yang tewas akibat tersambar petir itu berasal dari Subang.

Adapun seorang saksi yang merupakan lawan tim pria asal Subang yang tewas tersambar petir saat main bola memberikan kesaksisan mengerikan.

Dimana saksi yang merupakan lawan tim korban berinisial GJ membeberkan detik-detik pria asal Subang tersebut tersambar petir saat main sepak bola.

Salah seorang saksi berinisial GJ menerangkan, ketika itu timnya sedang bertanding dengan tim korban yang berasal dari Subang.

Baca juga: SOSOK Kades Tak Ambil Gaji Selama Menjabat, Uangnya Diberi ke Warga Untuk Gotong Royong Tiap Bulan

Baca juga: SUARA Tertinggi Calon DPD RI dari Sumut: Dedi Iskandar, Pdt Penrad Siagian, dan Badikenita Br Sitepu

Namun ketika memasuki babak ketiga, cuaca yang sebelumnya panas berubah mendung hingga muncul suara petir yang terjadi beberapa kali hingga akhirnya mengenai korban.

"Timnya lawan tim saya. Cuaca agak mendung, awal main panas, tapi di selatan sama timur sudah kelihatan hujan, di lapangan masih panas, makanya kita berani main," katanya dikutip dari Serambinews.com.

"Petir sekali menyambar ke penangkal, kedua kena kaki korban. Dari sana mulai banyak petir-petor. Korban langsung tumbang," tambah GJ.

Setelah sambaran itu, sejumlah pemain pun sempat menunduk.

Kemudian, mereka mengecek keadaan korban yang tak sadarkan diri.

"Kirain itu tiarap, terus gak bangun-bangun, langsung dikasih pertolongan dulu dan telepon ambulan" ucap GJ.

GJ menyebutkan, sambaran itu membuat kaki korban mengalami luka bakar dan warna kulitnya berubah menjadi merah.

Bahkan, ada beberapa bagian kulitnya meleleh.

"Sepatunya kebakar, ngegaris sampe ke baju, bajunya robek. Luka di dada, kena petir, kulit meleleh, hitem kemerahan," ujarnya.

Dia menambahkan, kondisi korban yang tak sadarkan diri itu kemudian dilarikan ke rumah sakit.

Namun berdasarkan informasi, korban meninggal dunia.

"Dapat kabar korban meninggal, pertandingan juga tidak dilanjutkan lagi karena semua panik," pungkasnya.

(*/tribun-medan.com)

Baca juga: Pemilih PKB dan NU Lebih Pilih 02, Senior PKB Minta Cak Imin Realistis Lihat Keuntungan & Konstituen

Baca juga: TAKUT Ortu Murka Gegara Hamil Duluan, Sepasang Kekasih di Lampung Buang Bayinya ke Saluran Irigasi

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved