Berita Viral

VIRAL 5 Ketua RT Dipecat Kepala Desa Gegara Beda Pilihan Politik, Tolak Memenangkan Caleg Tertentu

Tasrif kaget karena tiba-tiba dipecat secara tidak hormat oleh Kades lantaran diduga berbeda pilihan politik.

TRIBUN-MEDAN.com - Viral 5 ketua RT dipecat kepala desa gegara beda pilihan politik.

Para caleg yang dipecat ini menduga hal itu dilakukan kades karena menolak untuk memenangkan caleg tertentu.

Seorang Kepala Desa di Kabupaten Bima NTB memecat lima ketua RT, menjadi perbincangan publik akhir- akhir ini.

Ilustrasi pemilu
Ilustrasi pemilu (kompas.com)

Bahkan kabarnya, kelima ketua RT tersebut dipecat secara tidak hormat, yang dibuktikan melalui surat resmi yang dikeluarkan sang Kades.

Adapun alasan mereka dipecat lantaran tak menuruti ajakan sang Kades untuk mendukung salah satu caleg di wilayahnya.

Belakangan ramai diperbincangkan, lima Ketua RT di Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) dipecat Kepala Desa karena beda pilihan Caleg pada Pemilu 2024.

Camat Sanggar, Ahmad pun membenarkan telah menerima informasi tersebut.

Baca juga: Sempat Viral, Pengamen Wonogiri Nyaleg DPRD Kini Raih Suara Tertinggi, Kukuh Haryanto Dipuji SBY

Dia juga membenarkan alasan dipecat karena beda pilihan politik.

"Di SK itu tertera itu, beda pilihan politik," katanya seperti dilansir dari TribunSolo.com, Kamis (22/2/2024).

Menindaklanjuti hal tersebut, Ahmad akan memanggil, baik Kepala Desa maupun Ketua RT tersebut.

Kini, pihaknya belum bisa memanggil kedua belah pihak karena masih menyelesaikan proses rekapitulasi suara di tingkat kecamatan.

Poster pada Goodkind.id, website pemilu yang bisa digunakan untuk mengenali para caleg
Poster pada Goodkind.id, website pemilu yang bisa digunakan untuk mengenali para caleg (Goodkind.id)

"Setelah ini akan kami panggil," janjinya.

Terpisah, salah satu Ketua RT yang dipecat bernama Tasrif.

Dimana, Tasrif kaget karena tiba-tiba dipecat secara tidak hormat oleh Kades lantaran diduga berbeda pilihan politik.

Sebelumnya, Tasrif juga diminta untuk memenangkan caleg tertentu oleh Kades tersebut.

"Saya lari (pilih berbeda) di luar yang diarahkan Kades," terang Tasrif.

Baca juga: Sempat Viral, Pengamen Wonogiri Nyaleg DPRD Kini Raih Suara Tertinggi, Kukuh Haryanto Dipuji SBY

Ia juga mengetahui adanya pemecatan bahkan surat pemecatannya sudah diterima dan ditandatangani Kades.

Surat yang diterimanya berisi surat pemecatan tidak hormat oleh sang Kades.

"Ada surat pemecatan ada di tangan saya ini," tambahnya.

Bukan hanya dirinya, empat ketua RT lainnya memilik nasib yang sama dipecat secara tidak hormat, yakni SD, MR, ID, dan GR juga dipecat dengan alasan yang sama.

"Ada lima RT dipecat alasannya sama," keluhnya.

Baca juga: Viral Ibu Melahirkan di Bank saat Urus ATM, Padahal Diprediksi Masih Lama: Air Ketubannya Pecah

Kejadian ini diharapkan tidak terulang di tahun-tahun berikutnya dan Kepala Desa mendapatkan pembinaan.

"Jangan sampai terulang seperti ini," harap Tasrif.

Kasus Lain: Gegara Beda Pilihan Caleg, Aliran Air ke Rumah Warga Pangkep Diputus Oknum Timses, Kades Terlibat

Gegara beda pilihan caleg, aliran air ke rumah warga Pangkep Sulawesi Selatan diputus oleh oknum timses.

Tak hanya memutus aliran air, oknum timses tersebut juga kerap mengintimidasi warga Pangkep karena beda pilihan.

Seorang warga Pangkep yakni Mina mengaku aliran air di rumahnya diputus oleh seorang timses Caleg DPR RI, Devy Angriani dari partai Nasdem.

Mina mengatakan airnya diputus pagi ini oleh oknum timses tersebut.

"Saya kan memilih Mantan Bupati, Pak Syamsuddin, terus  saya saya diminta untuk pilih istrinya H Irwan (anggota DPR Provinsi), Devy Angriani," ujarnya dilansir Tribun-medan.com dari TribunTimur.com, Selasa (13/2/2024).

Sebelum pemutusan aliran air ini, dirinya sudah sering mendapatkan intimidasi dari timses caleg tersebut.

Bahkan bahkan, kata dia, kepala desa pun sempat mengintimidasi Mina melalui iparnya.

"Kepala desa telepon iparku, katanya kenapa saya pilih H Syamsuddin.

Lalu dia juga bilang kapan-kapan kalau ada masalah, kamu jangan salahkan saya," ujarnya.

"Setelah itu juga ada timses yang telepon, kalau saya tidak pilih caleg itu air saya diputus, karena katanya Pamsimas sumber air ini, H irwan yang usul," ujarnya.

Mina menuturkan, ada sekitar 200 warga yang bergantung pada Pamsimas.

"Semuanya itu sudah juga kasih tahu untuk pilih caleg itu, tapi hanya saya yang diputus alirannya, meteran saya dikunci," tambahnya.

Beruntungnya, air di rumah mina kembali mengalir, setelah adanya tim dari H Syamsuddin yang membantu.

"Tadi ada lagi timsesnya ibu Devy, tapi saya bilang tidak usah, sudah dinyalakan kembali sama timnya H Syamsuddin," tutupnya.

Kepala Desa Mangilu, Abdul Malik saat dikonfirmasi membantah hal tersebut.

"Tdak ada seperti itu, hoaks kalau ada yang bicara begitu," ujarnya.

Ia menyebutkan ada oknum mengatasnamakan dirinya memutuskan aliran air di rumah warga tersebut.

"Kalau masalah itu saya juga tidak tau, tadi pagi baru disampaikan sama salah satu warga dan diatas namakan juga pak desa yang putuskan padahal saya tidak bilang begitu, tapi sekarang sudah aman," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Pangkep, Samsir Salam menyebutkan hingga kini tak menerima laporan terkait hal ini.

"Sampai sekarang belum ada," tutupnya.

Baca juga: NASIB Kepsek Mamuju Pencabul 5 Santriwati, Beraksi Berulang Kali saat Mandi, Kini Jadi Tersangka

Baca juga: TERNYATA 3 Orang Meninggal Saat Kampanye AMIN di JIS, Ditemukan Tergeletak, Anies: Pejuang Perubahan

Disisi lain, Anggota DPRD Sulsel, H Irwan mengatakan, pemutusan aliran air di rumah Mina warga Desa Mangilu, Kecamatan Bungoro, tak berkaitan dirinya.

Irwan sebagai wakil rakyat bertugas untuk membela rakyat, bukan ikut intimidasi.

"Saya adalah wakil rakyat, jadi saya harus bela rakyat. Tidak ada intimidasi," kata Ketua Nasdem Pangkep itu kepada Tribun-Timur.com, Senin (12/2/2024).

Ia memastikan, pemutusan air di rumah Mina tanpa campur tangannya.

H Irwan juga meminta, jika ada masalah yang melibatkan Devy Angriani S, supaya tak disangkutpautkan dirinya.

H Irwan dan Devy Angriani S yang merupakan Caleg DPR RI adalah pasangan suami istri.

Sebelumnya, Mina mengaku airnya diputus lantaran tak memilih istri H Irwan, Devy.

"Saya bukan Caleg. Kalau ada masalah yang menyebut Devy, jangan sangkut pautkan dengan saya," kata dia.

H Irwan sendiri mengecam jika ada oknum yang berani indimidasi warga.

"Intimidasi jangan dilakukan. Kalau saya disebut-sebut dalam pemutusan air, apa kekuatanku. Saya tidak terlibat dan bukan caleg," kata dia.

Berdasarkan penelusuran H Irwan, pemutusan air ke rumah Mina karena telah mendukung Syamsuddin Hamid sebagai Caleg DPR RI.

"Saya sudah telusuri, apa penyebabnya. Ternyata Mina ini bagi-bagi sembako dan atas namakan Syamsuddin," kata dia.

Mina, Warga Kampung Siloro, Desa Mangilu, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Mina, Warga Kampung Siloro, Desa Mangilu, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.

Aksi Mina itu pun menjadi pemicu pemutusan air.

"Sudah diingatkan sama Pamsimas, jangan bagi-bagi sembako, apalagi Minggu tenang. Tapi Mina tidak mau mendengar," ujarnya.

H Irwan kembali menegaskan, bahwa pemutusan air ke rumah Mina tak ada berkaitan dengannya.

"Jadi saya minta, jangan libatkan saya dalam pemutusan. Apa kekuatan saya di situ. Itu ranah Pemkab," kata dia.

"Sudah diingatkan sama Pamsimas, jangan bagi-bagi sembako, apalagi Minggu tenang. Tapi Mina tidak mau mendengar," ujarnya.

H Irwan kembali menegaskan, bahwa pemutusan air ke rumah Mina tak ada berkaitan dengannya.

"Jadi saya minta, jangan libatkan saya dalam pemutusan. Apa kekuatan saya di situ. Itu ranah Pemkab," kata dia.

"Kalau timnya Devy, dia tommo. Jangan larikan ke saya," pungkasnya.

(*/tribun-medan.com) 

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter 

 

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved