Berita Viral

Setelah Bertemu Surya Paloh, Jokowi Tampil Bersama Prabowo, Hasto Bicara Langkah PDIP?

Setelah bertemu Ketua Umum Partai NasDem, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tampil bersama Menhan Prabowo Subianto . . .

Editor: Salomo Tarigan
TRIBUNnews.com/Reza Deni
Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo tampil bersama di momen peresmian Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Jenderal Soedirman di Jalan Veteean, Bintaro, JakartaSelatan, Senin (19/2/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com - Setelah bertemu Ketua Umum Partai NasDem, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tampil bersama Menhan Prabowo Subianto.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RS PPN) Panglima Besar Soedirman, di Bintaro, Jakarta Selatan, Senin (19/2/2024).

Ini merupakan momen perdana Jokowi tampil bareng usai pencobolosan Pemilu 2024 pada 14 Februari lalu.

Surya Paloh diundang Presiden Jokowi ke Istana Negara
Surya Paloh diundang Presiden Jokowi ke Istana Negara (HO)

Peresmian ini juga sekaligus meresmikan 19 rumah sakit TNI lain.

Presiden Jokowi didampingi Menhan Prabowo Subianto, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Sebelum peresmian, Jokowi melakukan peninjauan ke sejumlah fasilitas rumah sakit antara lain ruang Radiologi (MRI,DSA, CT Scan, Cath Lab, serta radiologi konvensional canggih), ruang operasi dan ruang ICU. 

"Dengan mengucap bismillahirrahmanirraim pada pagi hari ini saya resmikan Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara Jenderal Besar Soedirman, dan 25 rumah sakit lainnya," ucap Jokowi, Senin (19/2/2024).

Kemudian, Jokowi menandatangani prasasti RSPPN Panglima Besar Soedirman dan 20 RS TNI AD, TNI AL dan TNI AU sebagai tanda secara resmi rumah sakit tersebut telah dapat beroperasi untuk segera melayani kebutuhan masyarakat.

Tak hanya itu, RSPPN Panglima Besar Sudirman juga menjadi Rumah Sakit Pendidikan dan Riset yang saat ini digunakan oleh mahasiswa S1 kedokteran Unhan dan memiliki kesiapan dalam menghadapi pandemi atau bencana.

Hadir juga Menkes Budi Gunadi Sadikin, mantan Menkes Terawan, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak, KSAL Muhammad Ali, KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid.

 

Langkah Politik NasDem dan PDIP

NasDem bakal menentukan langkah politik  terbaru seusai rekapitulasi manual telah dinyatakan selesai oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Teranyar NasDem telah mengambil sikap terbuka berkomunikasi dengan kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming 

Jokowi dengan Surya Paloh pun melakukan pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu, (18/2/2024).

Bagaimana Nasib PDIP?

Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno memprediksi PDI Perjuangan (PDIP) akan menjadi oposisi jika pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka terpilih di Pilpres 2024.


Adi mengatakan, PDIP memiliki kebiasaan menjadi oposisi apabila kalah dalam kontestasi Pemilu.


"Pertama, DNA PDIP oposisi jika kalah Pemilu. Itu artinya sangat potensial PDIP oposan di era Prabowo-Gibran," kata Adi kepada Tribunnews.com dikutip pada Senin (19/2/2024).


Selain itu, dia menuturkan, pernyataan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto mempertegas sikap PDIP akan menjadi oposisi.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (Tribunnews.com/Dany Permana)


"Kedua, pernyataan Hasto PDIP siap oposisi jadi penegas PDIP sepertinya di luar kekuasaan di 2024," ujar Adi.

PDIP Siap Oposisi


Sebelumnya, Hasto mengatakan, PDIP siap berjuang sebagai oposisi untuk menjalankan tugas check and balance jika pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo - Mahfud MD kalah.


Hasto menjelaskan, berkaca pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kekuasaan yang terpusat memunculkan kemampuan untuk melakukan manipulasi.


Sehingga, kata dia, kekuasaan dan kritik dalam konteks kebijakan dan implementasinya dibutuhkan check and balance.


Hasto menegaskan, menjadi oposisi adalah suatu tugas patriotik dan pernah dijalani PDIP setelah Pemilu 2004 dan Pemilu 2009.


“Ketika PDIP berada di luar pemerintahan tahun 2004 dan 2009, kami banyak diapresiasi karena peran serta meningkatkan kualitas demokrasi. Bahkan, tugas di luar pemerintahan, suatu tugas yang patriotik bagi pembelaan kepentingan rakyat itu sendiri,” kata Hasto dalam tayangan Satu Meja di Kompas TV, pada Rabu (14/2/2024) malam.

 

Pertemuan di Istana 2 Jam

Jokowi dengan Surya Paloh melakukan pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu, (18/2/2024).

Pertemuan tersebut berlangsung secara tertutup hampir selama dua jam.

Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana mengatakan,  dalam pertemuan yang berlangsung selama satu jam tersebut membahas sejumlah hal

Di antaranya terkait agenda kebangsaan, persiapan untuk menghadapi tantangan global hingga Pemilu 2024.


"Silaturahmi membicarakan agenda agenda kebangsaan, menghadapi berbagai tantangan global, termasuk hal-hal yang terkait dinamika politik dan Pemilu," kata Ari dalam keterangannya 

Pertemuan digelar setelah sebelumnya Surya Paloh menyampaikan permohonan untuk bertemu Presiden Jokowi.

"Sebelumnya, Bapak Surya Paloh menyampaikan permohonan untuk menghadap Bapak Presiden," katanya.

 Sebagai tanggapan atas permohonan tersebut, Presiden Jokowi kemudian menerima kedatangan Surya Paloh di Istana.

"Sebagai tanggapan atas permohonan tersebut, Bapak Presiden mengalokasikan waktu untuk menerima Bapak Surya Paloh, malam hari tadi di Istana Merdeka," katanya.

Keterangan dari pihak Istana ini berbeda dari keterangan Bendahara Umum NasDem, Sahroni.

Sahroni membenarkan memang bakal ada pertemuan tersebut.

"Presiden panggil bapak saya (Surya Paloh), bukan menghadap yah," kata Sahroni dihubungi Tribunnews.com, Minggu (18/2/2024).

Kemudian ketika ditegaskan apakah benar informasi tersebut, Sahroni membenarkannya.

"Benar (Presiden Jokowi panggil Surya Paloh)," sambungnya.

Adapun terkait isi pertemuan dua tokoh tersebut. Sahroni menegaskan hanya pertemuan biasa.

"Silahturahmi bisa saja kok," tegasnya.

Diketahui, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mendatangi Istana Kepreisdenan, Jakarta, pada Minggu, (18/2/2024).

Mobil Lexus hitam yang diduga ditumpangi Surya Paloh, tiba sekitar pukul 18.45 WIB melalui pintu Medan Merdeka Utara.

Mobil tersebut kemudian masuk melalui pintu Bali yang berada di samping Masjid Baiturrahim Komplek Istana Kepresidenan Jakarta

. Pintu tersebut merupakan akses masuk bagi tamu VVIP Presiden dan hanya bisa diakses secara terbatas.

Pertemuan tersebut berlangsung tertutup. Awak media hanya bisa memantau dari jauh.

NasDem tak Pernah Oposisi

Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai, kemungkinan besar Partai NasDem akan bergabung dengan koalisi pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, pasca pilpres 2024.


Hal itu disampaikan Ujang menanggapi pertemuan antara Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).


"Ya jadi saya melihatnya opsi atau pilihan menjadi bergabung ke koalisi Prabowo-Gibran itu lebih besar dibandingkan menjadi oposisi," kata Ujang saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (19/2/2024).


Selain itu, kata Ujang, selama berkiprah di dunia perpolitikan tanah air, NasDem selalu menjadi bagian dari pemerintahan.


Meski pada pilpres kemarin membawa jargon Perubahan bersama Anies Baswedan bersama capresnya, namun tetap diyakni Surya Paloh akan membawa NasDem menjadi pendukung pemerintahan selanjutnya.


Apalagi, saat ini pun NasDem masih menjadi bagian dari pemerintahan Presiden Jokowi.


Di mana kader mereka yakni Siti Nurbaya menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.


"Saya melihat DNA dari NasDem belum pernah beroposisi, walaupun kemarin mengusung slogan perubahan dengan Anies," ucap Ujang.


"Jadi saya melihat pascapilpres ini opsi untuk bergabung dengan koalisi pemerintahan yang baru terbuka dan lebih besar dibandingkan harus menjadi oposisi," pungkas Ujang.

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

 Sumber: Tribunnews.com/wartakota

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Tw

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved