Viral Medsos
RAIH SUARA Tertinggi Sementara di Dapil Jakarta II, Kini Uya Kuya Bakal Dilaporkan Terkait Hal Ini
Kini, Uya Kuya diduga melakukan tindak pelanggaran pemilu karena melakukan kampanye pada hari H pencoblosan di Kuala Lumpur, Malaysia.
TRIBUN-MEDAN.COM - Calon legislatif dari Partai Amanat Nasional (PAN), Uya Kuya, yang bertarung di Dapil Jakarta II, per Jumat (16/2/2024) pukul 17.30 WIB, menurut real count KPU, telah meraih 101.190 suara. Ia pun meraih suara tertinggi dari PAN di susul Lula Kamal dengan perolehan 96.861 suara dan Eko Indra Jaya dengan 90.792 suara.
Kini, Uya Kuya diduga melakukan tindak pelanggaran pemilu karena melakukan kampanye pada hari H pencoblosan di Kuala Lumpur, Malaysia. Hal ini disampaikan oleh Direktur Migrant Care Wahyu Susilo dalam jumpa pers yang dilakukan secara daring, Sabtu (17/2/2024).
"Kami mendapatkan tindak pelanggaran pidana pemilu karena melakukan kampanye pada hari H pencoblosan, yaitu ini dilakukan oleh Uya Kuya di depan yang sedang registrasi di tempat pemungutan suara (TPS) di WTC (World Trade Center)," ujar Wahyu.
Berdasarkan pemantauan Migrant Care di Kuala Lumpur, ada beberapa caleg yang datang ke lokasi TPS di WTC.
Pihaknya melihat Uya Kuya dengan rambut dan baju biru sedang dikerumuni oleh beberapa orang.
Informasi dari Direktur Manajer WTC, sebagaimana disampaikan oleh Wahyu, Uya Kuya sempat dicegah oleh pihaknya untuk tidak berdiri di atas sebuah tong.
Diduga tindakan Uya Kuya itu adalah upaya untuk kampanye. "Kalau kita analisis lebih jauh, apakah itu kampanye? Bisa dibilang iya. Karena menurut putusan MK 48 di tahun 2018 mengenai kampanye, memang itu adalah citra diri yang seharusnya itu dilarang dalam proses ini, apalagi itu sudah melebihi waktu kampanye," tuturnya.
"Kedua, itu bukan wilayah TPS, Uya Kuya Tidak sedang melakukan pindah memilih di situ. Dia hanya datang, menyapa orang di situ," Wahyu menambahkan.
Atas hal itu Migrant Care juga bakal segera melaporkan Uya Kuya ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI atas dugaan tindakan pelanggaran.
Tanggapan Uya Kuya
Terkait hal ini, Uya Kuya langsung menanggapi dugaan berkampanye di Kuala Lumpur saat hari H pelaksanaan pencoblosan.
Dijelaskan oleh Uya Kuya dirinya tidak ada melakukan kampanye saat hari pencoblosan.
Saat itu Uya Kuya hanya ingin mengurus Tenaga Kerja Indonesia yang menjadi korban tabrak lari.
Kebetulan momen tersebut berdekatan dengan gedung WTC (World Trade Center) lokasi pencoblosan.
"Engga ada, ada buktinya apa engga? Saya intinya pada saat itu saya udah datang kedua kalinya di waktu yang sama untuk ngurusin namanya mba Lili TKI malaysia yang kena korban tabrak lari dan hotel saya itu ada di hotel Seri pasific sebelah WTC," kata Uya Kuya kepada Tribunnews.com, Sabtu (17/2/2024).
Kemudian Uya Kuya justru dikerumuni oleh masyarakat yang berada di sana. Ditegaskan olehnya tidak ada kegiatan kampanye yang dilakukan olehnya saat pemilihan saat itu.
"Pada saat itu saya di sana di tempat depan pemilihan , orang-orang nyamperin saya puluhan orang bahkan ratusan orang, salah saya apa?, ungkapnya.
"Saya tidak mengeluarkan kata-kata ajakan buat memilih, saya tidak ada memakai baju yang berhubungan dengan partai," ungkap Uya.
Uya kemudian merasa miris terkait pernyataan Direktur Migrant Care Wahyu Susilo dalam jumpa pers yang dilakukan secara daring, Sabtu (17/2/2024).
"Jadi kalau ada yang bilang seperti itu apalagi dikeluarkan oleh seorang pimpinan migrant care pemikiran saya agak miris aja,"
"Kalau ngomong aja tanpa bukti cuman katanya katanya," lanjutnya.
Kader Partai Amanat Nasional (PAN) ini kemudian berharap masyarakat tidak ikut digiring oleh pernyataan yang belum dipastikan benar itu.
"Jangan mau disesatkan oleh orang-orang yang tidak suka akan suara-suara saya yang besar di luar negeri diseluruh dunia," kata Uya.
"Saya bukan di Indonesia aja tapi saya rasa di seluruh dunia alhamdulillah besar. Karena apa? Karena orang-orang yang rasional memilih saya karena apa yang saya perjuangan untuk para WNi di luar negeri udah jauh-jauh hari sebelum saya nyaleg," tandasnya.
Hasil sementara real count KPU di Dapil Jakarta II
Inilah hasil real count KPU di daerah pemilihan (dapil) Jakarta II per Jumat (16/2/2024) pukul 17.30 WIB.
Dapil Jakarta II kerap disebut sebagai salah satu dapil neraka karena banyak diisi oleh pejabat, politisi, hingga kalangan publik figur.
Hingga berita ini ditulis, ada tiga sosok yang telah meraih suara di atas 100 ribu.
Mereka adalah Tengku Adnan dari Partai NasDem yang mendapat 180.172 suara dan disusul Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua MPR dari PKS dengan perolehan 128.675.
Di urutan ketiga ada seleb Uya Kuya yang maju dari PAN dengan raihan 101.190 suara.
Perolehan suara ini berasal dari 4.330 TPS se-Jakarta II yang meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Luar Negeri.
Inilah tiga besar caleg yang mendapat suara tertinggi versi real count KPU di Dapil Jakarta II per Jumat (16/2/2024) pukul 17.30 WIB:
1. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)
Rafif Muhammad Rizqullah: 52.010
Ida Fauziyah: 12.942
Ardy Susanto: 4.344
2. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
Agus Anwar Moka: 45.098
Himmatul Aliyah: 19.095
Iwan Sumule: 10.211
3. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
Masinton Pasaribu: 99.590
Nurul Agustina: 93.707
Regina Vianney Ayudya: 71.276
4. Partai Golongan Karya (Golkar)
Christina Aryani: 95.878
Muhammad Ainul Yaqin: 95.125
Erlina Kumala Esti: 94.776
5. Partai NasDem
Tengku Adnan: 180.172
Ahmad Effendy Choirie: 92.685
Biem Triani Benjamin: 83.019
6. Partai Buruh
Ike Rismawati: 90.308
Eliseus Warre: 90.013
Djufnie Ashary: 84.126
7. Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora)
Muhammad Agus Setiawan: 91.077
Rita Indahyati: 88.870
Salasiah: 83.225
8. Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Hidayat Nur Wahid: 128.675
Muhammad Iqbal: 94.498
Kurniasih Mufidayati: 89.899
9. Partai Kebangkitan Nusantara (PKN)
Mirwan Amir: 90.463
Ibrahim: 89.577
Nuraini Arif: 89.163
10. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)
Sophia: 90.045
Nursalim: 88.679
Abdul Aziz: 82.917
11. Partai Garda Republik Indonesia (Garuda)
Putri Aisyah: 90.467
Murniati Laia: 89.919
Teddy Gusnaidi: 89.692
12. Partai Amanat Nasional (PAN)
Uya Kuya: 101.190
Lula Kamal: 96.861
Eko Indra Jaya: 90.792
13. Partai Bulan Bintang (PBB)
Farlaini: 90.529
Aris Muhammad: 89.951
Muklis M. Lamarobak: 89.812
14. Partai Demokrat
Tatyana Sentani Sutara: 91.202
Fajar Sidik: 90.637
Eko Sapta Putra: 90.560
15. Partai Solidaritas Indonesia (PSI)
Ade Armando: 99.523
Imelda Berwanty Purba: 93.515
Marsha Damita Siagian: 91.857
16. Partai Perindo:
Liliana Tanoesoedibjo: 95.813
Prabu Revolusi: 91.032
Renny Sartika: 90.669
17. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
Sintawati: 97.085
Tantan Taufik Lubis: 89.928
Etika Nailur Rahma: 82.660
18. Partai Ummat
Nurdiati Akma: 91.701
Yunasdi: 90.339
Mustofa: 90.101
Disclaimer:
Publikasi Form Model C/D Hasil adalah hasil penghitungan suara di TPS dengan tujuan untuk memudahkan akses informasi publik.
Penghitungan suara yang dilakukan oleh KPPS, rekapitulasi hasil penghitungan suara dan penetapan hasil pemilu dilakukan secara berjenjang dalam rapat pleno terbuka oleh PPK, KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi dan KPU berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
| REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
|
|---|
| DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
|
|---|
| SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
|
|---|
| Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
|
|---|
| Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Razman-Arif-datangi-rumah-Uya-Kuya_Uya-Kuya.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.