KETIKA Edy Rahmayadi Murka Pintu VIP Bandara Kualanamu Ditutup saat Anies Baswedan Datang

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Momen kedatangan calon presiden Anies Baswedan ke Sumut beberapa waktu lalu, diwarnai insiden penutupan pintu VIP di Bandara Kualanamu.

Hal ini sempat memantik kemarahan Ketua TKD AMIN Sumut Edy Rahmayadi.

Setelah Edy Rahmayadi murka, pintu VIP Bandara Kualanamu akhirnya dibuka.

Menurut Edy Rahmayadi, ada instruksi penutupan pintu VIP di Bandara Kualanamu saat kehadiran Anies Baswedan ke Sumut beberapa waktu lalu.

Mantan Gubernur Sumut itu merasa, tidak mungkin pintu VIP bandara terkunci tanpa ada arahan yang disampaikan kepada petugas penjaga di sana.

"Bohong kalau tidak ada instruksi dari atas, tidak mungkin anak buah melakukan hal-hal yang tak perlu kalau itu tak ada instruksi dari atas," kata Edy usai nonton bareng debat Capres, Minggu (4/2/2024) malam.

Edy mengatakan, biasanya pintu VIP yang digunakan tamu khusus tidak pernah dikunci.

Namun pada kehadiran Anies pada Kamis (1/2/2024) kemarin, pintu VIP dalam kondisi terkunci.

Padahal saat itu, sebut Edy, dalam kondisi yang mendesak.

"Saya tidak menuduh, karena sampai sekarang itu tidak pernah ditutup dan tak pernah dikunci. Kenapa pada waktu yang sangat urgent, kenapa itu dikunci?" kata dia.

Edy pun sempat menegur petugas penjaga pintu bandara. Bahkan Edy sampai menghardik sehingga petugas membuka pintu tersebut.

"Setelah saya tegur, saya sindir, dan bahkan sampai ke tingkat saya menghardik, baru itu dibuka," kata dia.

Sebelumnya kabar pintu VIP Bandara Kualanamu ditutup saat kehadiran Anies dikeluhkan oleh TKD Amin.

Hal itu lantaran Anies yang hendak melewati pintu tersebut tidak bisa bergerak karena terkunci.

Akibatnya Anies sempat tertahan sekitar 15 menit di ruang VIP.

Setelah didesak, petugas baru kemudian membuka pintu VIP untuk dapat dilewati Anies bersama rombongan.

Penjelasan Pihak Bandara

Terpisah, pihak Bandara Kualanamu angkat bicara atas tudingan Ketua TKD Amin Sumut, Edy Rahmayadi.

Humas Bandara Kualanamu, Balqis membenarkan kalau ada pintu yang ditutup. Dijelaskan pintu yang ditutup tersebut merupakan daerah steril karena menuju Daerah Keamanan Terbatas (DKT).

"Pintu yang ditutup tersebut merupakan akses menuju daerah keamanan terbatas, di mana yang bisa melewatinya adalah penumpang yang telah menunjukkan boarding pass atau petugas yang memiliki akses/pass bandara.

Pada awalnya kami mendapati informasi bahwa rombongan termasuk penjemput akan menggunakan jalur VIP yang juga biasa digunakan untuk menyambut kedatangan tamu-tamu VIP lainnya.

Namun kemudian diketahui skenario pergerakan berubah dari yang direncanakan (rombongan VIP melewati jalur sisi udara menggunakan bus)," ujar Balqis, Senin (5/2/2024).  

Pada saat itu, lanjut Balqis, rombongan meminta menggunakan jalur yang terbatas untuk umum (DKT) yang memang dikunci.

Penguncian pintu disebut memang biasa dilakukan karena sesuai regulasi pun harus seperti itu. 

"Keamanan kita pun menjaga dan standby di lokasi yang sempat diskenariokan. Di situ nggak ada yang jaga. Harusnya naik bus dan ternyata ada perubahan skenario yang tidak langsung diinformasikan," ujarnya.

"Mungkin kondisional ya, yang semula direncanakan A situasinya berubah jadi tiba-tiba lewat situ. Busnya sebenarnya sudah siap cuma karena orangnya banyak tidak cukup di bus jadi jalan kaki dan lewat situ," imbuh Balqis. 

Kata Balqis, setiap ada tamu VIP termasuk calon presiden selalu ada komunikasi dengan otoritas bandara mengenai persiapan termasuk saat kedatangan Anies.

Pihak protokoler dan panitia sudah komunikasi sebenarnya sehingga yang dijalankan pada saat itu adalah sesuai skenario yang direncanakan.

Karena tidak ada informasi atas perubahan skenario makanya ada penutupan pintu. 

"Umumnya kami mendukung segala kegiatan di bandara. Intinya ada komunikasi (biar dijalankan sesuai skenario), kami buat itu karena sudah ada komunikasi dengan protokoler dan panitia terlebih dahulu. Yang awalnya direncanakan naik bus jadi jalan kaki makanya didapati pintu yang terkunci. Pintu dikunci sebagai salah satu upaya kita untuk menjaga keselamatan penerbangan. Karena tidak setiap orang bisa masuk ke daerah terbatas. Itu bukan tempat umum," katanya.

(cr17/dra/tribun-medan.com)