Berita Viral

SOSOK Masiroh, TKW Hilang 19 Tahun di Suriah, Dikira Tewas Korban Perang, Ketemu Berkat YouTuber

Baru-baru ini, viral di media sosial kisah seorang TKW di Indramayu yang selama 19 tahun hilang di Suriah. Keluarga pun mengira TKW tersebut telah me

Editor: Liska Rahayu
Tribuncirebon.com
SOSOK Masiroh, TKW Hilang 19 Tahun di Suriah, Dikira Tewas Korban Perang, Ketemu Berkat YouTuber 

TRIBUN-MEDAN.com - Baru-baru ini, viral di media sosial kisah seorang TKW di Indramayu yang selama 19 tahun hilang di Suriah.

Keluarga pun mengira TKW tersebut telah meninggal dunia.

Inilah sosok Masiroh (42), TKW hilang 19 tahun di Suriah

Sebelumnya, keluarganya yang bertempat tinggal di Blok Waled, Desa Pranggong, Kecamatan Arahan, Kabupaten Indramayu sudah pasrah dengan keberadaannya.

Pasalnya, TKW bernama Masiroh (42) itu telah menghilang tanpa kabar selama 19 tahun.

Masiroh dikabarkan menghilang saat bekerja di Suriah.

Suriah diketahui tengah dilanda perang saudara. Konflik yang meletus sejak 2011 lalu ini menjadi perhatian dunia.

Beragam upaya sudah dilakukan oleh keluarga untuk mencari Masiroh di negara timur tengah tersebut.

Namun, hasilnya selalu nihil, keluarga berkeyakinan, Masiroh menjadi salah satu korban dalam perang itu.

Bahkan setiap acara tahlilan yang digelar keluarga dalam beberapa tahun terakhir ini, nama mendiang Masiroh selalu disebut untuk diantarkan doa.

Kabar Masiroh rupanya masih hidup, baru diketahui seminggu yang lalu.

SOSOK Masiroh, TKW Hilang 19 Tahun di Suriah, Dikira Tewas Korban Perang, Ketemu Berkat YouTuber
SOSOK Masiroh, TKW Hilang 19 Tahun di Suriah, Dikira Tewas Korban Perang, Ketemu Berkat YouTuber (Tribuncirebon.com)

Ibu dari Masiroh, Sopiyah (56) menceritakan, keluarga mendapat kabar dari seorang Youtuber bahwa ada TKW di Suriah yang tengah mencari keluarganya yang bertempat tinggal di Desa Pranggong.

Saat melihat foto dan ciri-ciri TKW tersebut, Sopiyah langsung terkejut.

TKW yang tengah mencari keluarganya itu adalah anak ketiganya dari 7 bersaudara yang sudah dianggap lama meninggal dunia.

"Pas tahu kabar masih hidup seneng berag (banget)," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui, Senin (5/2/2024).

Karena senangnya, Sopiyah kala itu bahkan langsung mencari para tetangga untuk mengabarkan kabar gembira tersebut.

Ia juga tidak lupa meminta nomor kontak Masiroh.

Sopiyah mengakui dirinya kala itu sangat bahagia sampai meneteskan air mata ketika pertama kali mendengar lagi suara anaknya yang hilang belasan tahun tersebut.

"Alhamdulillah sekarang sudah bisa komunikasian," ujar dia.

Masiroh sendiri merupakan anak ketiga dari 7 bersaudara anak pasangan suami istri Darwiyah (70) dan Sopiyah (56).

Ia berangkat ke negara Suriah sekitar tahun 2005 lalu.

Padahal saat itu, Masiroh baru saja lulus sekolah tingkat SLTP dan baru saja menikah.

Namun, karena alasan ekonomi, Masiroh memaksa ikut berangkat ke luar negeri bersama teman-temannya menjadi TKW.

"Teman-temannya itu semua udah pada pulang lagi, sekarang sudah pada punya anak, punya keluarga di sini. Cuma anak saya saja yang tidak pulang-pulang," ucap dia.

Dalam hal ini, Sopiyah sangat berharap kepada pemerintah bisa memulangkan anaknya tersebut ke tanah air.

Menurut keterangan Masiroh, disampaikan Sopiyah, saat ini anaknya tidak bisa pulang karena paspor miliknya hilang ketika perang yang berlangsung di Suriah.

Selain itu, pihak majikan tempatnya bekerja sekarang juga belum mengizinkan anaknya tersebut pulang ke tanah air.

"Tolong pak, tolong pulangkan anak saya. Anak saya juga mau sekali pulang, sekarang anak saya ada di Aleppo Suriah," ujar dia.

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter 

 

Artikel ini telah tayang di Tribuntrends.com

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved