Berita Medan

Saktiawan Sinaga Prihatin Melihat Kemunduran Sepakbola Sumut

Pasalnya tak ada satupun klub sepakbola profesional asal Sumatera Utara yang berada di kasta tertinggi Liga Indonesia. 

Penulis: Aprianto Tambunan | Editor: Ayu Prasandi
Ilham/TRI BUN-MEDAN)
Mantan Striker PSMS, Saktiawan Sinaga. 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Perkembangan sepakbola Sumatera Utara mengalami kemunduran.

Pasalnya tak ada satupun klub sepakbola profesional asal Sumatera Utara yang berada di kasta tertinggi Liga Indonesia. 

Seperti diketahui, lima tahun terakhir ini capaian sepakbola Sumatera Utara untuk level senior seperti jalan di tempat, bahkan mengalami kemunduran.

Mengingat sebelumnya, Sumatera Utara memiliki tiga klub senior, yakni PSMS Medan, PSDS Deliserdang, dan Sada Sumut FC yang berkompetisi di Liga 2 Indonesia musim ini. 

Namun, saat ini ketiga klub Sumatera Utara tersebut gagal bersaing di Liga 2 dalam memperebutkan tiket promosi ke Liga 1 musim depan.

Bahkan dua klub, yakni Sada Sumut FC dan PSDS Deliserdang harus degradasi ke Liga 3, setelah meraih hasil kurang memuaskan dalam pertarungan Babak Play Off Liga 2.

Legenda PSMS Medan, Saktiawan Sinaga mengaku prihatin melihat prestasi sepakbola Sumut saat ini.

Menurutnya, kemunduran sepakbola Sumatera Utara ini disebabkan minimnya penyelenggaraan kompetisi. 

"Saya melihat kemunduran sepakbola Sumut disebabkan kompetisi yang sudah tertinggal dari daerah lain.

Nah disini permasalahan kita sekarang. Dengan tidak adanya kompetisi lokal, maka tidak ada pemain berbakat yang terlahir. Itu yang menjadi penyebab kita sulit untuk mencari pemain potensial di Sumut," kata Saktiawan Sinaga, Minggu (4/2/2024). 

Ia juga menilai, kurangnya pemain putra daerah Sumut dalam skuat Ayam Kinantan menjadi penyebab kegagalan PSMS Medan bersaing di Liga 2 musim ini. 

"Terkait kegagalan PSMS ke Liga 1. Saya melihat kurangnya loyalitas dan tanggung jawab pemain kepada tim di setiap pertandingan. Padahal zaman kami, pertandingan itu adalah harga diri. Supaya tidak mau kalah.

Mungkin saat ini mereka tidak mau kalah juga. Tapi rasa memiliki itu kurang, karena pemain kebanyakan di isi pemain luar daerah," ungkap mantan striker PSMS Medan tersebut. 

Dengan demikian, ia menekankan kepada tim sepakbola Sumatra Utara agar memberikan kepada putra daerah dalam berkompetisi. 

"Prestasi itu mahal. Kalau memang target ke Liga 1, mungkin musim depan bisa menggunakan 70-80 persen putra daerah," ujarnya. 

Ia berharap, kompetisi sepakbola di Sumatra Utara bisa secepatnya dipulihkan kembali.

Ia meminta kerjasama seluruh pihak terkait dalam memajukan sepakbola Sumut. 

"Mari sama sama kita dukung sepakbola Sumatra Utara. Mulai dari Askab, Askot, dan Asprov mari sama-sama bergandengan tangan dalam memajukan sepakbola," pungkasnya. 

(Cr29/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved