Wisata Kepri

Ketua Lembaga Adat Melayu Riau Puji Langkah Gubernur Kepri Bangun Pulau Penyengat

Datuk Seri Taufik Ikram Jamil begitu mengapresiasi berbagai pembangunan yang dilakukan Gubernur Kepri Ansar Ahmad

|
Editor: Arjuna Bakkara
Alfandi / Tribun Batam
Suasana Masjid Raya Sultan Riau Penyengat Kota Tanjungpinang. 

TRIBUN-MEDAN.com, TANJUNGPINANG - Upaya Gubernur Kepri Ansar Ahmad dalam menata pariwisata di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri mendapat respons positif dan pujian dari tokoh masyarakat.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau Datuk Seri Taufik Ikram Jamil begitu mengapresiasi berbagai pembangunan yang dilakukan Gubernur Kepri Ansar Ahmad.

Menurutnya, perubahan di Pulau Penyengat akan membuat siapa saja yang berkunjung, akan merasa rindu untuk datang kembali.

Baca juga: Gubernur Ansar Bangun Pulau Penyengat Hingga 2024

Ia mencontohkan kondisi jalan dan becak motor yang sudah bermigrasi menggunakan listrik.

“Sekarang Pulau Penyengat jadi bagus, warna cat masjid juga sangat mengkilat. Berbagai fasilitas juga tersedia. Ini sangat kami apresiasi tinggi,” kata Taufik Ikram.

TURIS MALAYSIA - Rombongan turis asal Malaysia berfoto bersama di depan Masjid Raya Sultan Riau Penyengat, Senin (6/3/2023) siang.
TURIS MALAYSIA - Rombongan turis asal Malaysia berfoto bersama di depan Masjid Raya Sultan Riau Penyengat, Senin (6/3/2023) siang. (Tribun/Endra Kaputra)

Datuk Seri Taufik Ikram juga mengatakan, Pulau Penyengat memiliki latar belakang kerajaan Melayu yang sangat luar biasa. Termasuk, bagaimana di pulau inilah bahasa dilahirkan.

Sehingga, sambungnya, bahasa Melayu menjadi bahasa pemersatu yaitu bahasa Indonesia, dan sekarang menjadi bahasa Internasional.

“Bagi saya yang menarik bahwa dari pulau ini bagaimana bahasa dibina, dan bisa menjadi pemersatu bagi banyak suku bangsa,” ucapnya.

Baca juga: Gubernur Kepri Ansar Ahmad Wujudkan Ide Tokoh Pulau Penyengat

Ia menambahkan, disamping itu ada makam Raja Haji Fisabilillah yang bersejarah.

Seorang pejuang yang memenangkan pertarungan melawan bangsa Eropa, yang dulu memiliki angkatan laut terkuat di dunia.

“Dan ada Masjid Raya Sultan Riau yang sangat luar biasa sejarahnya,” tutupnya.

Foto Masjid Raya Sultan Riau Penyengat Kota Tanjungpinang.
Foto Masjid Raya Sultan Riau Penyengat Kota Tanjungpinang. (Alfandi / Tribun Batam)

Sebelumnya, Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengatakan, revitalisasi yang dilakukan di Penyengat ini bertujuan untuk menjadikan pulau ini sebagai destinasi wisata religi dan budaya unggulan di Kepri.

“Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah berkomitmen Pulau Penyengat akan terus diperindah. Supaya pulau ini menjadi destinasi wisata religi dan budaya unggulan,” katanya.

Ansar Ahmad menyatakan di tahun anggaran 2024, revitalisasi Pulau Penyengat akan terus dilanjutkan.

Revitalisasi yang dilakukan tidak hanya sebatas pada pembangunan fisik tapi juga pelestarian budaya dan sejarah Melayu.

“Kami meyakini jika ini dilakukan tentu akan menarik lebih banyak wisatawan dan bisa meningkatkan ekonomi lokal,” sebutnya.

Khusus untuk pembangunan fisik, di tahun anggaran 2024 Pemprov Kepri telah mengusulkan anggaran sebesar Rp 24 miliar ke Pemerintah Pusat untuk merevitalisasi Balai Adat Indera Sakti, dan pembangunan beberapa ruas jalan di pulau tersebut.

“Kami juga usulkan anggaran Rp 90 miliar untuk pembangunan Monumen Bahasa Nasional,” jelasnya.

Selain itu, sambungnya, sebagai upaya untuk memperindah Pulau Penyengat, di tahun anggaran 2024 ini Pemprov Kepri juga akan mengadakan 16 unit becak motor listrik kepada para penambang becak motor (bentor) di Pulau Penyengat.

“Dengan adanya becak listrik itu, kami yakin nilai wisata di Pulau Penyengat akan semakin menarik bagi wisatawan, dan dapat memajukan sektor pariwisata di Kepri,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved