Berita Sumut
Angka Kemiskinan dan Pengangguran Berkurang, Ini Keterangan Bupati Toba Poltak Sitorus
Menurutnya, angka kemiskinan dan pengangguran dapat ditanggulangi dengan meningkatkan sektor pariwisata dan pertanian
Penulis: Maurits Pardosi |
Angka Kemiskinan dan Pengangguran Berkurang, Ini Keterangan Bupati Toba Poltak Sitorus
TRIBUN-MEDAN.com, BALIGE - Bupati Toba Poltak Sitorus menyampaikan angka pengangguran dan kemiskinan di Toba mengalami penurunan pada tahun ini. Pada data yang dikeluarkan BPS Provinsi Sumatera Utara, pada tahun 2021 Toba berada di angka 8,99 persen, tahun 2022 berada di angka 8,89 persen, dan tahun 2023 berada di angka 8,04 persen.
Menurutnya, angka kemiskinan dan pengangguran dapat ditanggulangi dengan meningkatkan sektor pariwisata dan pertanian. Menurutnya, pemerintah dan masyarakat mesti melihat peluang pertanian sebagai jawaban untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Untuk tahun ini, angka kemiskinan dan pengangguran di Toba mengalami penurunan. Artinya, pengangguran dan kemiskinan di Toba menurun. Harapan kita ke depan, kita sepakat bersama untuk meningkatkan ekonomi di Toba ini," ujar Bupati Toba Poltak Sitorus, Jumat (26/1/2023).
Sektor pertanian, menurutnya, indeks pertanaman menjadi perhatian khusus. Pasalnya, mayoritas masyarakat Toba belum mengoptimalkan penggunaan lahan pertanian. Masyarakat yang telah menjalankan indeks pertanaman dua kali tanam setahun di lahan sawah masih berada di angka 30 persen.
"Kita sama-sama mendorong agar dua sektor yaitu pertanian dan pariwisata meningkat. Dua bidang ini menjadi perhatian serius kita agar dapat meningkat. Untuk pertanian, kita mesti meningkatkan indeks pertanaman," sambungnya.
"Untuk saa ini, lahan sawah yang ditanam dua kali dalam setahun masih di angka 30 persen. Untuk pengairan di tempat kita tidak ada masalah. Artinya, petani akan bisa menanam jagung atau tanaman lain setelah panen padi," terangnya.
Selain pertanian, sektor peternakan juga menjadi peluang peningkatan ekonomi bagi masyarakat Toba. Selain itu, produksi dan konsumsi protein hewani sebagai upaya penanggulangan tengkes (stunting) terjadi.
"Jadi kita ajak seluruh masyarakat agar bisa bertekat meningkatkan perekonomian masyarakat. Termasuk juga ternak agar bisa memproduksi protein hewani sebagai upaya penurunan angka stunting," tuturnya.
Pada sektor pariwisata, ia berharap jumlah wisatawan yang datang ke Toba semakin meningkat. Tahun lalu, jumlah wisatawan ke Toba mencapai 2 juta orang. Tahun ini, ia berharap, angka tersebut harus sampai 3 juta. Dengan demikian, kesadaran masyarakat bahwa pariwisata mampu mendongkrak ekonomi masyarakat harus senantiasa digaungkan.
"Untuk pariwisata, mungkin masyarakat Toba belum yakin bidang pariwisata ini dapat mengubah nasib dalam ekonomi ini. Pada tahun 2023, Toba mendapatkan jumlah wisatawan ke Toba sebanyak 2 juta," terangnya.
Dengan demikian, masyarakat Toba sejahtera di masa depan.
"Misalnya, setiap pengunjung atau wisatawan menghabiskan uang sebanyak Rp 500, maka dapat kita hitung uang yang beredar pada tahun lalu sekitar Rp 1 triliun. Untuk tahun depan, kita berharap ini dapat meningkat," terangnya.
"Target wisatawan yang datang ke Toba pada tahun 2024 ini adalah sebanyak juta. Dengan demikian, pendapatan di daerah kita ini meningkat. Kalau ini dapat kita peroleh, berarti pendapatan kita dari pariwisata melebihi dari APBD kita," pungkasnya. (cr3/tribun-medan.com)
| Nasib Kadishub Medan Erwin Saleh yang Mendadak Opname Usai Tersangka, Kejaksaan Siap Jemput Paksa |
|
|---|
| 3 Anggota Polda Sumut Diduga Mabuk Tabrak Wanita di Merak Jingga Belum Diproses ke Sidang Etik |
|
|---|
| Daftar 5 Jabatan Eselon IIB yang Kosong di Pemko Siantar, Akan Digelar Seleksi Terbuka |
|
|---|
| Duduk Perkara Bripda G Hajar Pengendara di Depan Polda Sumut,Alami Gangguan Jiwa tapi Aktif di Polri |
|
|---|
| Menteri Purbaya Disinggung soal Pembobolan Saldo Nasabah Bank di Karo, Hingga Kini Belum Tuntas |
|
|---|