Asisten Dosen Cabuli Banyak Remaja Laki-laki, Iming-imingi Korban dengan Minuman Keras

TRIBUN-MEDAN.com – Ellen Phillips telah terbukti bersalah melakukan pelecehan seksual terhadap anak remaja laki-laki dengan menyuap mereka berupa minuman keras, seks oral, dan tidur bersama 'banyak' siswa sekaligus.

Seorang mantan asisten dosen yang menawarkan minuman keras dan seks oral kepada para remaja ini telah mengakui perbuatannya bahwa ia telah tidur dengan beberapa remaja sekaligus.

Ellen Phillips, 38, dari Danville, Kentucky, mengaku bersalah atas percobaan membujuk anak di bawah umur secara online untuk melakukan hubungan seksual pada hari Jumat 12 Januari di sebuah pengadilan di Lexington.

Para korban dari eks tenaga pendidik di Sekolah Dasar Woodlawn itu semuanya berusia antara 14 hingga 16 tahun.

Dia juga mengaku melakukan hubungan seks secara berkelompok dengan "banyak" anak remaja laki-laki pada waktu yang bersamaan, sebagaimana yang tercantum dalam dokumen pengadilan.

Satu pengakuannya ialah membombardir seorang anak laki-laki berusia 15 tahun dengan mengirim sejumlah pesan di Facebook, dan mencoba untuk membujuknya keluar dari rumahnya agar mau bertemu dan melakukan hubungan seksual, sebelum Natal 2022.

Setelah remaja itu mengatakan bahwa dia tidak bisa pergi, Phillips menawarinya seks oral dan alkohol jika dia bisa menyelinap keluar, demikian penjelasan dari jaksa penuntut.

Ibu dari satu korban mengatakan bahwa ia dulu bersekolah di SMA yang sama dengan Phillips dan anak-anak mereka tumbuh bersama. Ungkap ibu korban menyampaikan keluhannya.

Dia mengatakan kepada FOX 56: "Anak-anak ini tidak mengetahui hukum seperti apa yang dapat melindungi mereka dan tidak mau melapor karena mereka mengira mereka akan berhadapan dengan masalah."

Sang ibu, yang tidak ingin disebutkan namanya menyebutkan bahwa putranya juga mengatakan bahwa ia telah dicekoki minuman keras tiga sampai empat kali.

Phillips mendapat teguran pada bulan April 2023 ketika dua korban berusia 16 tahun datang dan melaporkan bahwa mereka telah mengalami pelecehan seksual sekitar tanggal 6 Juli dan 15 Agustus 2022.

Dia menghadapi hukuman minimal 10 tahun dan maksimal seumur hidup setelah dijatuhi hukuman pada 26 April tahun ini.

(cr30/tribun-medan.com)