olres Batubara

Kapolres dan Forkopimda Batubara Bantah Dirinya dan Forkopimda Tidak Netral saat Pemilu

Kapolres Batubara AKBP Taufiq Hidayat Thayeb membantah dirinya tidak berpihak saat pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatanG

Editor: Arjuna Bakkara
IST
Kapolres Batubara AKBP Taufiq Hidayat Thayeb bersama Forkopimda 

TRIBUN-MEDAN.COM, BATU BARA-Kapolres Batubara AKBP Taufiq Hidayat Thayeb membantah dirinya tidak berpihak saat pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang yang akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024.

Ia pun membantah pada video suara yang viral dibeberapa whatsapp grup (WAG) bukan merupakan suaranya dan bukan juga suara dari forkopimda Batubara.

"Saya tidak ada di situ. Karena saya tidak ada, bagaimana suara saya ada disitu? Saya sudah mendengar video suara tersebut, suara saya tidak seperti itu," katanya saat dihubungi melalui aplikasi whatsapp, Minggu (14/1/2024).

Ia pun menyatakan Polri akan netral saat dan dalam pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang. "Tugas kami, hanya melakukan pengamanan. Tidak ada keberpihakan. Karena, kami sebagai anggota Polri harus netral," ujarnya.

AKBP Taufiq Hidayat Thayeb juga berharap kepada masyarakat untuk memilah dan mempelajari dan atau mencari tahu setiap bentuk postingan yang beredar di media sosial, termasuk di whatsapp grup (WAG). Karena, kata pria dengan melati dua dipundaknya ini, jelang Pemilu 2024, banyak beredar berita dan atau informasi hoaks.

"Saya sudah tegaskan bahwa, itu bukan suara saya dan bukan juga suara dari forkopimda yang ada di Kabupaten Batubara," tegas pria yang akrab disapa Taufiq ini.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Dandim Letkol Inf M Bassarewan menegaskan bahwa TNI-Polri menerapkan sistem netralitas dalam pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang. Mengenai video suara yang tersebar itu, Letkol Infanteri M Bassarewan mengaku dirinya ada orang-orang ataupun kelompok yang mencoba untuk membuat isu sehingga meresahkan masyarakat. Padahal, katanya, dirinya tidak ada di lokasi berbarengan dengan forkopimda Kabupaten Batubara.

"Kalau saya saja tidak ada, bagaimana ada suara saya? Sudah pasti ini kerjaan dari orang ataupun kelompok yang ingin membuat suasana menjadi tidak kondusif," ujarnya.

Maka dari itu, Dandim 0208/AS ini menegaskan bahwa pihaknya menjunjung tinggi netralitas jelang Pemilu 2024. "Kita para forkopimda yang ada di Kabupaten Batubara sudah mendeklarasikan bahwa kita menjunjung tinggi netralitas saat Pemilu 2024 mendatang," tegasnya.

Ia pun berharap kepada masyarakat untuk tidak gampang percaya terhadap informasi dan atau berita yang beredar sebelum mencari tahu kebenarannya. "Saya tegaskan, itu bukan suara saya dan juga bukan suara dari Forkopimda Batubara," akunya.

Sementara itu, Kajari Batubara Amru Siregar mengaku pihaknya juga sudah mendengar video suara yang beredar di WAG. Untuk itu, katanya, perlu ia luruskan bahwasanya dirinya tidak pernah melakukan pembicaraan seperti yang ada di video suara yang tersebar itu.

"Kami, Forkopimda Batubara menjunjung tinggi netralitas," tegasnya.

Ia pun berasumsi bahwa video suara tersebut sengaja disebar oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab dan mengambil momen agar memecahbelah masyarakat jelang Pemilu 2024 mendatang.

"Maka dari itu, saya sangat berharap kepada masyarakat untuk cerdas dalam menshare informasi dari media sosial. Sebisa mungkin cari tahu terlebih dahulu mengenai keabsahan dari informasi tersebut. Jangan pula nantinya akan merugikan diri sendiri apabila informasi tersebut tidak benar adanya alias hoaks," pungkasnya. (Jun-tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved