Breaking News

Advertorial

Jadi Tuan Rumah, Bank Sumut Ajak BPDSI Adaptif terhadap Perkembangan Industri Perbankan

PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara atau Bank Sumut menjadi tuan rumah Munas FKDK BPD SI 2023.

TRIBUN MEDAN/HO
Foto bersama peserta Musyawarah Nasional (Munas) Forum Komunikasi Dewan Komisaris Bank Pembangunan Daerah se Indonesia (FKDK BPD SI) 2023 di Hotel Santika Medan 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara atau Bank Sumut, tahun ini menjadi tuan rumah Musyawarah Nasional (Munas) Forum Komunikasi Dewan Komisaris Bank Pembangunan Daerah se Indonesia (FKDK BPD SI) 2023.

Acara yang berlangsung di Ballroom Hotel Santika Medan pada tanggal 6 hingga 7 Desember 2023 tersebut diikuti oleh para peserta yang terdiri dari Dewan Komisaris, Komite dari 26 BPD se Indonesia.

Acara itu juga turut dihadiri oleh Komisaris Utama Bank Sumut Afifi Lubis, Komisaris Independen Bank Sumut Prof Erlina dan Komisaris Independen Bank Sumut Khairy Hanim Rangkuti serta seluruh jajaran Direksi PT Bank Sumut

Komisaris Utama PT Bank Sumut, Afif Lubis mengatakan bahwa Bank Sumut sangat mengapresiasi karena telah dipercaya menjadi tuan rumah FKDK SI dan menyambut baik seluruh BPD SI yang hadir ke Medan.

Afifi menjelaskan, pergelaran munas FKDK BPD SI ini tidak hanya menjadi wadah untuk pertukaran pengalaman dan profesionalisme secara kelembagaan tetapi juga dapat memperkenalkan Sumatera Utara khususnya Kota Medan kepada seluruh peserta

Dengan mengangkat tema Outlook Perekonomian Indonesia Tahun 2024, Peluang dan Tantangan BPD Seluruh Indonesia, dijelaskannya, tantangan dan persaingan Dunia Perbankan di Indonesia kian berkembang dan kompleks, untuk itu diharapkan BPD se Indonesia mampu adaptif terhadap perkembangan dunia perbankan.

"Untuk itu diharapkan Munas ini sejumlah persoalan BPD akan dibicarakan untuk kemudian dihasilkan berbagai kesepakatan sebagai solusi," jelasnya

Sementara itu Penjabat (Pj) Gubernur Sumut dalam sambutannya Hassanudin menyebutkan ada tiga aspek yang mampu mendorong Bank Pembangunan Daerah (BPD) agar dapat meningkatkan daya saing. Ketiga aspek tersebut adalah modal, digitalisasi, dan leadership.

"Dari sisi permodalan, sudah saatnya BPD tidak hanya mengandalkan penyertaan modal dari pemerintah daerah. BPD diharapkan dapat menghimpun dana pihak ketiga (DPK), salah satunya dari tabungan yang berbiaya murah, yang akan mendorong bank semakin efesien dan kompetitif," katanya.

Pj Gubernur melanjutkan, BPD memiliki jaringan dan kedekatan dengan masyarakat. Jadi apabila hubungan emosional dapat dibangun dengan baik, dengan membangun kecintaan terhadap bank daerah, serta meningkatkan pelayanan yang prima bagi nasabah, BPD diyakini akan dapat memberikan kepercayaan dan loyalitas yang tinggi.

"Karena itu, pemerintah daerah sebagai pemegang saham mendorong agar BPD lebih aktif untuk menghimpun dana dari masyarakat luas. Di era saat ini, dengan kemajuan teknologi informasi, juga mengharuskan perbankan melakukan riset kembali kepada produk dan layanan yang baru, cara kerja baru, model bisnis yang baru, dengan penggunaan teknologi yang baru," ucapnya

Selain itu, aspek kepemimpinan dianggap penting agar BPD mampu berdaya saing dengan bank nasional. Menurutnya, dengan kepemimpinan yang transformatif dan kepemimpinan yang situasional menjadi kunci sukses BPD dalam menghadapi lingkungan bisnis saat ini.

"Bank daerah, juga harus mampu melihat peluang ekonomi daerah untuk bisa tumbuh, terutama bagaimana menopang kredit pada sektor produktif. Seperti penyaluran kredit untuk UMKM, pertanian dan pariwisata," pungkasnya

(cr10/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved