Medan Memilih

INI 13 Titik di Kota Medan Dilarang Dipasangi APK Selama Masa Kampanye Pemilu 2024

Berdasarkan keputusan KPU, ada 13 titik di Kota Medan yang tidak diperbolehkan terpasang alat peraga kampanye.

|
TRIBUN MEDAN/HO
ILUSTRASI. Bawaslu Deli Serdang melakukan peneriban APK di salah satu kecamatan karena dipasang sebelum kampanye beberapa waktu lalu. 
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kampanye Pemilu 2024 akan berlangsung selama 75 hari mulai Selasa (28/11/2023) hingga 10 Februari 2024 mendatang.
Terkait hal itu, KPU Medan pun telah mengeluarkan keputusan mengenai penetapan lokasi kampanye, berdasarkan keputusan KPU Medan Nomor 820 tahun 2023.
"Dalam masa kampanye selama hampir 75 hari kami telah menetapkan lokasi mana saja yang boleh membuat alat kampanye dan mana mana saja yang tidak," kata Ketua KPU Medan Mutia Atiqah kepada Tribun Medan, Selasa (28/11/2023). 
Berdasarkan keputusan KPU, ada 13 titik yang tidak diperbolehkan terpasang alat peraga kampanye.
Mutia menyebutkan, hal itu lantaran lokasi tersebut merupakan jalan protokol, dan juga lokasi sekolah, rumah ibadah, perumahan ASN, BUMN serta pusat perkantoran pemerintah. 
"Iya karena lokasi itu banyak misal sekolah, rumah dinas pemerintah dan BUMN, kemudian jalan protokol. Seperti di jalan Sudirman tidak boleh, meski di sana ada kantor partai, boleh pasang alat kampanye tapi hanya di halaman kantor partai saja," kata Mutia. 
KPU Medan, kata Mutia, akan berkoordinasi dengan Bawaslu dan partai politik agar aturan yang ada dapat dijalankan. 
Selain itu, Mutia juga meminta agar pelaksanaan kampanye bisa berjalan dengan damai dan kondusif. 
Dia pun meminta agar tim kampanye masing-masing calon mengedepankan kedamaian dan menghindari narasi narasi yang berujung pada ujar kebencian. 
"Harapan kita masa kampanye silahkan ajak masyarakat memilih namun dengan aturan yang ada, tidak boleh mencaci, memberi ujaran kebencian. Kita harap pemilu tahun ini dapat berjalan damai dan lancar," kata dia. 
Berikut adalah 13 titik yang dilarang memasang alat kampanye. 
1. Jalan Jenderal Sudirman (Simpang Letjend S Parman sampai dengan Simang Jalan Imam Bonjol)
2. Jalan Kapten Maulana Lubis (Simpang Jalan Letjend S Parman - Simpang Jalan Jembatan Sei Deli)
3. Jalan Pangeran Diponegoro (Simpang Jalan Sudirman - Simpang Jalan Kejaksaan)
4. Jalan Imam Bonjol (Simpang Jalan Kapten Maulana Lubis - Simpang Jalan Ir. H Juanda)
5. Jalan Walikota (Simpang Jalan Sudirman - Simpang Jaan Ir H Juanda)
6. Jalan Pengadilan (Simpang Jalan Kejaksaan - Simpang Jalan Kapten Maulana Lubis)
7 Jalan Kejaksaan (Simpang Jalan Imam Bonjol - Simpang Jalan Teuku Umar)
8. Jalan Letjend Suprapto (Simpang Jalan Brigjend Katamso - Simpang Jalan Imam Bonjol)
9. Jalan Balai Kota (Simpang Jalan Ahmad Yani - Simpang Jalan Bukit Barisan)
10. Jalan Pulau Pinang (Simpang Jalan Stasiun - Simpang Jalan Balai kota)
11. Jalan Bukit Barisan (Simpang Jalan Balai Kota - Simpang Jalan Stasiun)
12. Jalan Stasiun (Simpang Jalan Bukit Barisan - Simpang Jalan Pulau Penang)
13. Jalan Raden Saleh (Simpang Jalan Jembatan Sei Deli - Simpang Jalan Balai Kota). 
Kapolda: TNI dan Polri Netral
Kapolda Sumut, Irjen Agung Setya Imam Effendi menegaskan aparat Kepolisian tetap menjaga netralitas di pemilu serentak 2024.
Selain Polisi, TNI juga dipastikan tetap netral demi berjalannya pemilihan.
Kata alumni Akpol 1988 ini, aparat fokus kepada pengamanan agar pemilu damai dan aman.
Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi (tengah), Pangdam I Bukit Barisan Mayjen Mochamad Hasan (kiri) Sultan Deli (2 dari kiri) dan PJ Gubernur Sumut Hassanudin (sebelah Kapolda) saat menyampaikan deklarasi pemilu damai di hadapan ribuan masyarakat di Istana Maimun Medan, Jalan Brigjen Katamso, Senin (27/11/2023) malam.
Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi (tengah), Pangdam I Bukit Barisan Mayjen Mochamad Hasan (kiri) Sultan Deli (2 dari kiri) dan PJ Gubernur Sumut Hassanudin (sebelah Kapolda) saat menyampaikan deklarasi pemilu damai di hadapan ribuan masyarakat di Istana Maimun Medan, Jalan Brigjen Katamso, Senin (27/11/2023) malam. (TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO)

"Saya di sini bersama Pangdam ingin menegaskan, TNI, Polri netral dan akan menjaga jalannya Pemilu ini dengan damai dengan sejuk Pemilu ini akan kita kawal bersama," kata Irjen Agung, saat acara doa bersama lintas agama di Istana Maimun, Senin (27/11/2023).

Sebelumnya, Polda Sumatera Utara menggelar acara bertajuk gebyar seni budaya lintas etnis dan agama di pelataran Istana Maimun, Jalan Brigjen Katamso Medan, Senin (27/11/2023) siang hingga malam. 

Hadir dalam kegiatan ini Sultan Deli XIV Mahmud Lamantjiji Perkasa Alam sebagai pembaca deklarasi pemilu damai, Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Mochammad Hasan, Pj Gubernur Sumut Mayjen TNI (Purn) Hassanudin, para pemuka agama serta ketua partai politik.

Kemudian ketua tim kampanye tiga pasangan calon presiden, KPU, Bawaslu, beserta ribuan elemen masyarakat dan santri pondok pesantren se-Sumatera Utara

Acara berjalan meriah dengan adanya UMKM yang juga berjualan di Jalan Masjid Raya Medan.

Masyarakat hadir berbondong-bondong dan silih berganti memadati area.

Pada malam harinya juga digelar doa bersama lintas agama bersama ribuan masyarakat dan juga ribuan santri dari berbagai pondok pesantren di Sumatera Utara.

Meski hujan deras melanda sejak sore tak menyurutkan antusias masyarakat. Mereka tetap khidmat mendengarkan ceramah dari pembuka agama, Kapolda Sumut serta pejabat lainnya.

Baca juga: Masa Kampanye Dimulai Besok, KPUD Karo Pesankan Parpol Pasang APK Sesuai Ketentuan

Kapolda Sumut Irjen Agung Setya Imam Effendi mengatakan, dengan diselenggarakannya acara doa bersama lintas agama dapat memupuk kebersamaan jelang Pemilu Serentak yang akan berlangsung pada 14 Februari mendatang.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadikan pesta demokrasi secara serentak menjadi pemilu damai dan aman.

"Pertama mengingatkan kembali bahwa kita ini menyelenggarakan pemilu secara damai dimana dukungan dan kesatuan dan persatuan menjadi hal utama yang kita akan terus jaga dalam hal ini dan kita harapkan melalui deklarasi dan doa bersama ini menjadi sarana kita untuk kemudian mewujudkan bagaimana kesejukan persatuan dan kesatuan bisa kita lakukan," kata Irjen Agung Setya Imam Effendi, Senin (27/11/2023) malam.

(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved