Sumut Memilih

BUKA Konsolidasi Bersama Tim Pemenangan AMIN Sumut, Edy Rahmayadi Singgung Hal Ini

Menurut Edy pemerataan pembangunan di Indonesia membuat orang tidak berduyun-duyun tinggal di sebuah tempat.

|
Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Ayu Prasandi

TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menyinggung masalah pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Menurut Edy Rahmayadi pembangunan ibu kota negara tersebut kurang tepat dan dinilai menjadi masalah baru. 

Mantan Gubernur Sumut itu menilai, mestinya keadilan sosial itu diwujudkan dengan melakukan pemerataan pembangunan daerah di Indonesia bukan justru dengan membangun IKN. 

"Keadilan sosialnya kata Surya Paloh ini pemerataan sosial, keadilan sosial ini teknis aja saya ambil. Semua, 38 Provinsi setiap daerah punya kota, punya ibu kota, Sumut ibu kotanya Medan untuk memeratakan itu agar orang tidak lari ke Jakarta," kata Edy Rahmayadi saat membuka konsolidasi bersama tim pemenangan AMIN di kantor DPW NasDem, Rabu (29/11/2023). 

Menurut Edy pemerataan pembangunan di Indonesia membuat orang tidak berduyun-duyun tinggal di sebuah tempat.

Namun karena hal itu tak terjadi, membuat masyarakat berlomba lomba pergi ke kota besar seperti Jakarta 

"Karena di mana ada gula pasti semut menyerbu. Kenapa orang lari ke Jakarta itu tanda tidak pemerataan, kenapa tidak dibangun kota seperti Medan, Palembang," kata Edy. 

Edy lalu menyinggung kebijakan pemerintah yang justru membangun ibu kota baru dibanding melakukan pembangunan di kota kota di Indonesia. 

"Eh dibikin IKN lagi, menambah masalah lagi," kata dia. 

Tak soal IKN, Edy juga menyinggung ekonomi Indonesia saat ini.

Menurut Edy, ekonomi era orde baru jauh lebih baik. 

Bahkan pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesia jauh lebih baik ketimbang saat ini yang hanya mencapai 4 persen. 

"Ekonomi, pada zaman Suharto, saya tidak ngomong zaman Soekarno, itu tidak terukur pertumbuhan ekonominya, Soeharto 7 persen pertumbuhan ekonominya,  begitu masuk SBY 5 persen. Pertanyaan berapa pertumbuhan ekonomi sekarang, 4 persen," tutur Edy. 

"Jadi karena kondisi sosial kita saat ini yang membuat kita ingin berubah," tutupnya. 

(cr17/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved