UFC Vegas 82

BRUTAL Jagoan Indonesia Jeka Saragih Habisi Petarung Brasil Lucas Alexander di UFC Vegas 82

Jagoan Indonesia Jeka Saragih menyudahi perlawanan Lucas Alexander di duel UFC Vegas 82, Minggu (19/11/2023).

|
Editor: Salomo Tarigan
Mola/Courtesy of Getty Images by Zuffa LLC
Petarung UFC asal Simalungun Indonesia, Jeka Saragih 

TRIBUN-MEDAN.com - Jagoan Indonesia Jeka Saragih menyudahi perlawanan Lucas Alexander di duel UFC Vegas 82, Minggu (19/11/2023).

Petarung asal SImalungun Sumut tersebu sukses menuntaskan debutnya dalam event UFC Vegas 82 dengan mengesankan.

Baca juga: KRONOLOGI Insiden MotoGP Espargaro Pukul Kepala Morbidelli, Aleix Kapok Didenda dan Dihukuman Berat

 Ya, Si Tendangan Maut tampil perdana di arena oktagon dengan menghadapi jagoan Brasil, Lucas Alexander

Jeka masuk ke arena pertarungan dengan membawa bendera Merah-putih serta atribut gotong, ikat kepala khas Simalungun.

Baca juga: Update Daftar Tim Lolos ke Euro 2024: Belanda, Swiss Lolos ke Jerman, Hasil Kualifikasi Euro 2024


Pertandingan yang digelar di UFC APEX, Las Vegas, Amerika Serikat tersebut semula berjalan dengan tempo lambat.

Baik Jeka dan The Lion sama-sama tampil berhati-hati pada awal ronde pertama bergulir dengan saling menjaga jarak.

Akan tetapi, petarung asal Simalungun, Sumatra Utara tersebut mendapatkan sebuah momentum emas.

Melalui aksi kuncian kaki Alexander yang gagal, pria berusia 28 tahun itu melakukan transisi serangan yang bagus.

Dia tidak memberikan kesempatan lawan mendapatkan posisi yang sempurna untuk melancarkan balasan.

Baca juga: Jokowi Sudah Perintah, Aneh KPK Belum Bertindak Bocoran Adik Prabowo Korupsi 51 Triliun di Kemenhan

Alexander yang berupaya menghindar dari kejaran Jeka pun harus terjatuh dan kehilangan keseimbangan di pagar oktagon.

Tak butuh waktu lama, kesempatan itu dimanfaatkan Jeka untuk menghujani lawan dengan pukulan sebelum dihentikan wasit Herb Dean.

Alhasil, Jeka dinyatakan menang melalui KO atas petarung berusia 28 tahun tersebut dalam tempo 91 detik.

Jika merunut dari sesi timbang badan, laga yang sejatinya berjalan di kelas bulu ini tidak berimbang.

Baca juga: Profil Jeka Saragih, Petarung MMA Asal Simalungun yang Bersiap Debut di UFC

Pasalnya, Alexander memiliki bobot lebih berat dibandingkan dengan Jeka dari hasil timbang badan yang dilakukan, Jumat (17/11/2023).

Alexander mencatatkan berat badan 148 pound atau setara dengan 68 kg dan dinyatakan tidak lolos mengingat ambang batas kelas bulu adalah 145 pound (+1).

Ya, seorang petarung bisa menjalankan laga di kelas itu dengan toleransi berat sebesar 1 pound saja untuk duel non-perebutan gelar.

Adapun Jeka dinyatakan lolos karena dia memiliki berat badan 146 pound.

Tak ayal, kondisi ini membuat Alexander mendapatkan penalti dengan harus menyerahkan 20 persen bayarannya dari UFC Vegas 82 kepada Jeka.

Baca juga: KRONOLOGI Insiden MotoGP Espargaro Pukul Kepala Morbidelli, Aleix Kapok Didenda dan Dihukuman Berat

Usai menorehkan kemenangan, Jeka tak bisa menyembunyikan raut kebahagiannya dengan menunjukkan tarian di atas arena oktagon.

Dalam kesempatan yang sama, pemilik rekor 14-3 tersebut juga tidak lupa mengucapkan apresiasi kepada pihak yang sudah mendukungnya.

"Ini pekerjaan yang sangat panjang," kata Jeka usai menjalani pertandingan tersebut.

"Ini juga dibantu dengan coach Mark, coach Jack dan manajer saya Graham Boylan dan teman-teman di MMA Academy yang sudah membantu saya."

"Perjalanan yang sangat panjang ya, tahun ini saya banyak latihan daripada bersama keluarga."

"Habis ini saya pulang kampung, ketemu orang tua, anak dan istri saya."

"Dan untuk teman-teman di kampung yang lagi nobar walau jaringan tidak ada tetap dukung saya," imbuhnya.

Baca juga: RICUH Persiraja vs PSMS Medan, Kening Rachmad Hidayat Benjol Diduga Dipukul, Penonton Lempari Pemain

Baca juga: Timnas Indonesia vs Irak, Elkan Baggott Dapat Lawan Sepadan Eks Pemain Borussia Dortmund

Jeka Saragih adalah petarung MMA berdarah Batak Simalungun yang lahir pada 3 Juli 1995.

Ia dijuluki "Si Tendangan Maut", karena merobohkan banyak petarung dari berbagai kota hingga negara.

Jeka Saragih tergabung dalam asuhan Batam Fighter Club (BFC) asal Dusun Bah Pasussang, Sumatera Utara dan membuat namanya terkenal setelah menjuarai kelas ringan MMA One Pride kelas 70 kg.

Jeka Saragih alumni dari Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Raya dan miliki ketertarikan bela diri sejak di bangku sekolah hingga menekuni wushu dan mengikuti pertandingan di Filipina tahun 2013.

Jeka Saragih mendapatkan kesempatan untuk bertanding di UFC. Jeka Saragih resmi menandatangani kontrak UFC di Amerika Serikat, Kamis (9/2/2023).   (HO)
Meskipun belum berhasil meraih juara, dia tidak berputus asa, terus berlatih dan semakin menekuni bela diri wushu.

Selanjutnya dia mengikuti kembali pertandingan kejurnas wushu di Yogyakarta sebagai perwakilan dari Sumatera Utara.

Jeka Saragih sempat ingin mengikuti Pekan Olah Raga Nasional di Sumatera Utara tahun 2015, namun dia tidak direstui oleh kedua orangtuanya .

Disinilah menjadi titik balik seorang Jeka Saragih, untuk memutuskan pindah ke Kota Batam dan menjadi pekerja galangan kapal di PT SMOE.

Namun dia tidak pernah meninggalkan hobinya dan terus mengasah kemampuannya hingga akhirnya dia magang di sasana Batam Fighter Club (BFC) milik Yakop Sutjipto.

Dia mendapat tawaran untuk mengikuti kejuaraan One Pride TVONE yang mempertandingkan para petarung Martial Mixed Arts (MMA).

Setelah mengikuti seleksi , dia masuk ke dalam kategori Grade A 70 kg dan tahun 2017 Jeka Saragih berhasil mendapatkan posisi jawara MMA One Pride kelas 70 kg.

Namanya mulai di kenal pada akhir Juli 2018, setelah berpartisipasi untuk membawakan api obor Asian Games yang berkeliling ke Sumatera Utara yang berlangsung di Jakarta dan Palembang.

Selanjutnya dia mengikuti pertandingan One Pride Pro Never Quit Fight Night 25 di Jakarta, 2 Desember 2018 yang berhasil memenangkan sabuk juara Kelas Ringan One Pride.

Selang setahun, dia mengikuti pertandingan laga internasional pertama yang berhasil mengalahkan petarung asal Filipina, Mhar John Manahan dalam One Pride MMA Pro Never Quit Fight Night 32.

Pertarungan ini berlangsung di GBK Senayan, 21 September 2019 yang menjadi pertandingan pertamanya di kancah internasional.

Dia pernah mengikuti pertandingan yang melawan petarung asal India Pawaan Maan, dalam babak pembukaan ajang Road to UFC.

Hal ini menjadi pemecah rekor tayangan MMA di Mola lantaran telah disaksikan lebih dari satu juta penonton yang berlangsung pada 9 Juni 2022 yang ditayangkan secara langsung dari Singapore Indoor Stadiun.

Dalam setiap pertandingannya, dia selalu melakukan latihan dan strategi teknik untuk meraih kemenangannya.

"Berkat latihan, para pelatih bisa mengarahkan saya melakukan strategi yang membawa pada kemenangan. Saya ingin menunjukkan bahwa petarung Onepride di ajang nasional bisa merebut kontrak UFC dan membuat Indonesia bangga," kata Jeka Saragih.

Adapun motto hidup Jeka Saragih untuk anak muda yaitu "Siapkan fisik, mental, dan berlatih terus setiap bertanding".

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

Baca juga: JADWAL Babak 16 Besar U17: Ekuador vs Brasil, Spanyol vs Jepang, Jerman vs AS,Argentina vs Venezuela

Baca juga: JADWAL Siaran Liga Inggris: Manchester City vs Liverpool, Newcastle vs Chelsea,Man United Bertanding

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter  

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved