News Video

Meski Korban Jiwa Meningkat, Ratusan Ribu Warga Palestina Memilih Tetap Tinggal di Jalur Gaza Utara

Penduduk setempat menilai, pembunuhan juga terjadi di wilayah selatan yang dianggap aman oleh pendudukan Israel.

TRIBUN-MEDAN.COM - Ratusan ribu warga Gaza di utara enggan menjalankan perintah militer Israel untuk pergi ke selatan.

Penduduk setempat menilai, pembunuhan juga terjadi di wilayah selatan yang dianggap aman oleh pendudukan Israel.

Meski korban jiwa semakin meningkat, ratusan ribu warga Palestina memilih tetap tinggal di Jalur Gaza utara.

Mereka menderita agresi gabungan infanteri, artileri, dan angkatan udara pendudukan Israel.

Bahkan, mereka kekurangan sumber daya yang parah.

Diakui sejumlah warga, bahwa pembantaian sedang terjadi bahkan di wilayah selatan yang dianggap aman oleh pendudukan Israel.

Hal itu menunjukkan bahwa pindah ke wilayah selatan tidak menjamin keamanan.

Namun, menjadikan mereka sebagai sasaran penghinaan yang tidak dapat ditoleransi karena tindakan paksa pengungsian selain risiko kematian.

Bahkan mereka yang memiliki paspor asing dan berkewarganegaraan ganda yang dapat meninggalkan Jalur Gaza juga enggan pergi.

Mereka tidak bersedia mengambil risiko bahaya melakukan perjalanan ke selatan menuju perbatasan Rafah.

Diketahui, Israel memberikan waktu empat jam kepada warga Gaza untuk meninggalkan utara.

Israel mengklaim membuka koridor kemanusiaan untuk warga Gaza dan mempersilakan mereka menyelamatkan diri ke selatan.


(Tribun-Video.com)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved