Berita Viral

MIRIS! Kepala Anak SD Ini Pecah Usai Dibanting Teman, Ngaku ke Ibu Gara-gara Jatuh

Lagi-lagi, kasus bully di antara siswa SD kembali terjadi. Baru-baru ini, aksi bullying terjadi di SD Negeri di Pekalongan, Jawa Tengah.

Editor: Liska Rahayu
Instagram/pekalonganinfo / Dok Humas Polres Pekalongan
Anggota Polsek Sragi saat mendatangi rumah korban 

TRIBUN-MEDAN.com - Lagi-lagi, kasus bully di siswa SD kembali terjadi. Baru-baru ini, aksi bullying terjadi di SD Negeri di Pekalongan, Jawa Tengah.

Siswa itu dibanting oleh temannya hingga kepalanya pecah, dilansir dari akun instagram @pekalonganinfo, Jumat (3/11/2023).

Dalam unggahan tersebut menceritakan peristiwa kurang menyenangkan dari seorang siswa kelas 6 SD dari teman temannya.

Disebutkan jika saat itu sang bocah mengalami pecah di bagian kepala karena dibanting teman-temannya saat disekolah.

Hal tersebut terungkap lewat penuturan sang ibu.

Ia menyebut bahwa peristiwa bermula saat anak-anak bermain di jam kosong hari Senin (30/10/23) pukul 11.00 WIB.

Awalnya mereka bermain berantem-beranteman, namun salah seorang siswa yang kebetulan sudah lama mengikuti karate bermain dengan kurang wajar.

Ia membanting temanya ke lantai hingga 3 kali.

Pada bantingan ke-2 kepala temanya itu terkena bangku, dan yang ke-3 ia banting lagi temannya sampai dijedotin ke lantai sampai kepalanya keluar darah.

Setelah kejadian itu gurunya datang dan ada beberapa murid yang menceritakan kronologinya.

Namun kejadian ini sama sekali tidak diberitahukan kepada orangtua murid yang bersangkutan.

Saat itu anaknya pulang diantar teman-temanya dengan sudah menggunakan seragam pramuka.

Anggota Polsek Sragi saat mendatangi rumah korban
Anggota Polsek Sragi saat mendatangi rumah korban (Instagram/pekalonganinfo / Dok Humas Polres Pekalongan)

Namun ketika ditanya dimana seragam putihnya mereka hanya menjawab banyak darahnya jadi di cuci di sekolah.

Saat ditanyakan lagi kenapa kepalanya diperban, anaknya menjawab jatuh saat lari.

Sampai akhirnya di sore hari, beberapa orangtua murid lain datang ke rumahnya dan menceritakan kronologi kejadian sebenarnya bahwa anaknya dibanting oleh temanya di sekolah.

Keesokan harinya ibu tersebut mengkonfirmasi kejadian itu ke pihak sekolah dan hanya dijawab "semua sudah diselesaikan baik-baik dan anaknya sudah bermain lagi".

Peristiwa seperti ini sebenarnya bukan pertama kali, saat bermain di rumah anaknya juga pernah diajak berantem-beranteman dan sudah dibanting 2 kali, namun anaknya pergi dan tidak meladeni.

Atas peristiwa itu, Ibu murid tersebut memohon agar pihak sekolah berani menegur dengan tegas terhadap anak tersebut agar tidak kejadian hal serupa lagi.

Saat ini ibu tersebut sudah memeriksakan kondisi luka di bagian kepala anaknya.

Menurut dokter jika ingin mengetahui kondisi detilnya maka akan diberikan surat rujukan untuk dilakukan CT scan.

Namun karena ada kendala biaya dan belum adanya BPJS, saran tersebut tidak dilanjutkan.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Pekalongan Ipda Suwarti saat dihubungi Tribunjateng.com, Jum'at (3/11/2023) membenarkan adanya kejadian tersebut.

"Betul mas, kemarin anggota Polsek Sragi, sudah ke rumah korban. Hal ini menindaklanjuti adanya postingan di media sosial. Sehingga, anggota langsung menuju ke rumah korban," katanya.

Menurutnya, direncanakan hari ini anggota Polsek Sragi aku ke sekolah tempat korban bersekolah.

"Hari ini anggota Polsek akan ke sekolah SDN 3 Sragi," ujarnya.

Pihaknya juga menambahkan, mediasi pertama tidak melibatkan polisi dan tidak dilaporkan ke polisi.

"Setelah ada postingan di medsos dari polsek langsung bergerak mendatangi korban," tambahnya.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

 

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved