Breaking News

Bisnis

Penyaluran KUR dan UMi Merosot, Kemenkeu : Bank Diminta Longgarkan Peraturan

Sedangkan sektor yang dominan adalah sektor perdagangan besar dan eceran, serta pertanian, perburuan dan kehutanan. 

|
Editor: Ayu Prasandi
HO
ILUSTRASI - Kredit Usaha Rakyat (KUR). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sumut mengalami penurunan yang signifikan yaitu sebesar 29.48 persen per September 2023.

Berdasarkan data dari Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu Satu) Sumut per September 2023, penyaluran KUR di Sumut telah disalurkan kepada 166.350 debitur dengan total penyaluran Rp 9.46 triliun.

"Total debitur pada tahun 2023 itu ada 166.350 debitur dimana kalau dibandingkan dengan tahun 2022 mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu 33.34 persen, realisasi KUR juga terkontraksi sebesar 29.48 persen," ungkap Kepala Perwakilan Kemenkeu Sumut sekaligus Kakanwil DJPb Sumut, Syaiful. 

Adapun daerah dengan penyaluran KUR terbesar masih berada di Kota Medan dengan total Rp 1.291.27 miliar, kemudian Deli Serdang Rp 1.043.50 miliar dan Kabupaten Simalungun Rp 756.46 miliar. 

Sedangkan sektor yang dominan adalah sektor perdagangan besar dan eceran, serta pertanian, perburuan dan kehutanan. 

"Kami selalu berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan penguatan pendampingan dan pembinaan terhadap para pelaku UMKM agar dapat kemudahan akses dan perlunya beberapa penyesuaian oleh penyalur KUR/Bank terhadap peraturan penyaluran KUR di tahun 2023," terangnya. 

Sementara itu, penyaluran Ultra Mikro (UMi) hingga 30 September 2023 di Sumatera Utara tercatat telah disalurkan kepada 59.344 debitur dengan total penyaluran Rp 283.73 miliar. 

Total penyaluran tersebut juga mengalami kontraksi sebesar 37.68 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama yaitu Rp 455.29 miliar

"Jumlah Debitur ini sangat jauh dengan tahun 2022 jadi mengalami kontraksi sebesar hampir 47 persen, begitu juga dengan penyalurannya ," sebutnya

Untuk daerah terbesar penyalur UMi ini ada pada Kabupaten Toba Samosir dengan total Rp 39.85 miliar, Kota Binjai Rp 35.34 miliar dan Kabupaten Mandailing Natal Rp 33.77 miliar. 

"Sedangkan sektor terbesarnya ada pada perdagangan besar dan eceran, jadi kalau kita lihat sama-sama antara penyaluran KUR dengan UMi yang selama ini kita sampaikan sebagai penopang ekonomi kita ternyata tahun ini mengalami pertumbuhan cukup lambat jika dibandingkan dengan periode sebelumnya," tuturnya. 

Kemenkeu Satu Sumut sebagai pengelola fiskal di daerah akan terus berkolaborasi bersama instansi vertikal K/L, pemerintah daerah, dan seluruh stakeholder terkait untuk terus mendukung pemulihan ekonomi Sumut. 

"Optimisme tetap harus dipelihara melalui berbagai kebijakan fiskal serta berbagai kegiatan penguatan pemulihan ekonomi nasional guna mengembalikan kepercayaan diri masyarakat dalam menjalankan aktifitas ekonomi," pungkasnya

(cr10/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved