Berita Viral

Lagi Tren, Jembatan Kaca Makan Korban, 4 Orang Sedang Selfie Terjatuh di Banyumas, Satu Orang Tewas

Wahana jembatan kaca yang sedang tren di beberapa objek wisata di Indonesia memakan korban. Di Banyumas, pengunjung bergelantungan dan tewas usai jemb

KOLASE/TRIBUN MEDAN
detik-detik jembatan kaca di tempat wisata The Geong, kompleks Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pecah. 

TRIBUN-MEDAN.COM – Wahana jembatan kaca sedang tren di beberapa objek wisata di Indonesia.

Namun nahas, jembatan kaca yang menjadi daya tarik sebuah tempat wisata justru memakan korban di Banyumas.

Seperti diketahui, insiden tak terduga terjadi di jembatan kaca The Geong, Kompleks Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah pada Rabu (25/10/2023).

Dimana jembatan kaca yang mulai beroperasi pada libur Lebaran 2023 pecah dan menyebabkan empat orang terjatuh sementara satu orang diantaranya tewas dan satu orang luka-luka.

Korban merupakan wisatawan asal Cilacap, Jawa Tengah yang sedang berswafoto di TKP.

Siapa sangka, sebuah objek berswafoto tersebut justru menjadi petaka bagi wisatawannya.

Jembatan kaca pecah di tempat wisata The Geong, kompleks Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pecah, Rabu (25/10/2023).
Jembatan kaca pecah di tempat wisata The Geong, kompleks Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pecah, Rabu (25/10/2023). (KOMPAS.com)

Akibat peristiwa tersebut, pemilik dan pengelola jembatan kaca diperiksa oleh Polresta Banyumas.

Polisi juga mempertanyakan kelayakan jembatan kaca meski pengelola sempat mengeklaim tidak ada masalah pada objek wisata ini.

Usai insiden ini, tempat wisata jembatan kaca ini untuk sementara ditutup dan polisi dari jajaran Polresta Banyumas tengah melakukan penyelidikan kasus tersebut. 

Wisata Jembatan Kaca di Kompleks Hutan Pinus Limpakuwus
Wisata Jembatan Kaca di Kompleks Hutan Pinus Limpakuwus (HO)

Pengunjung Bergelantungan

Insiden nahas ini bermula saat sejumlah 11 wisatawan sedang berada di atas jembatan kaca pada Rabu (25/10) pagi sekitar pukul 10.00 WIB.

Wisatawan tersebut terbagi menjadi dua kelompok yang masing-masing terdiri dari 7 orang dan 4 orang.

Kemudian kelompok wisatawan yang berjumlah 4 orang itu melakukan selfie atau swafoto di atas jembatan, di dekat patung berbentuk tangan yang mencengkram jembatan tersebut.

Saat asyik berswafoto, tiba-tiba satu sisi kaca di jembatan pecah sehingga membuat 4 orang terjatuh.

Sebanyak 2 orang wisatawan bisa berpegangan di kerangka jembatan dan tidak jatuh ke tanah.

Sementara 2 wisatawan lainnya langsung terjatuh ke tanah dari ketinggian kurang lebih 15 meter.

Baca juga: KRONOLOGI Wisata Jembatan Kaca Pecah, Satu Orang Tewas, Kondisi Jembatan Sempat Dikritik Warganet

Baca juga: 5 Fakta Jembatan Kaca Pecah di Wisata Limpakuwus Banyumas, Detik-detik hingga Pengakuan Saksi Mata

Sementara itu disisi lain, Saksi Mata yang juga merupakan penjaga toilet Sanarto bercerita bagaimana dia menyaksikan detik-detik saat jembatan kaca tersebut pecah.

Kemudian ia mendengar suara korban yang selamat berteriak minta tolong.

"Mereka sedang foto-foto, (sedangkan) 2 orang yang jatuh langsung tidak sadarkan diri," kata Sanarto dikutip dari Tribunnews.com.

Sanarto mengungkapkan, korban berinisial F (49) yang terjatuh dilaporkan tewas, sementara satu korban lainnya yakni A (41) dalam keadaan kritis.

Diketahui, kedua korban jembatan kaca pecah itu merupakan wisatawan asal Cilacap, Jawa Tengah.

Jembatan kaca The Geong di komplek wisata Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas, Jawa Tengah pecah dan memakan korban pada Rabu (25/10/2023).
Jembatan kaca The Geong di komplek wisata Hutan Pinus Limpakuwus, Banyumas, Jawa Tengah pecah dan memakan korban pada Rabu (25/10/2023). (Instagram.com/@kamerapengawas.id.)

Sebelum pecah, wahana jembatan kaca The Geong di kompleks Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, disebut dalam kondisi baik sebelum pecah.

Hal itu berdasarkan pemeriksaan rutin yang dilakukan karyawan sebelum wahana tersebut dibuka setiap pagi.

Karyawan wahana jembatan kaca, Angga (30) mengatakan, datang ke lokasi pukul 09.30 WIB.

Dia membersihkan sekaligus memeriksa kondisi jembatan.

Sejumlah wisatawan saat melintas di jembatan kaca yang menghubungkan Kampung Warna - warni dan Kampung Tridi di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (10/10/2017)(KOMPAS.com / Andi Hartik)
Sejumlah wisatawan saat melintas di jembatan kaca yang menghubungkan Kampung Warna - warni dan Kampung Tridi di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (10/10/2017)(KOMPAS.com / Andi Hartik) ()

"Sebelumnya sempat dicek karena setiap hari sebelum buka disapu dan dipel," kata Angga di lokasi kejadian, Rabu (25/10/2023).

Angga memastikan dalam pemeriksaan itu tidak ada sesuatu yang janggal pada jembatan kaca yang baru dibuka Lebaran lalu tersebut. 

"Enggak ada keretakan sama sekali, karena setiap hari kami sapu dan pel kacanya, sekalian dicek," ujar Angga.

Meski demikian, kata Angga, pemilik akan bertanggungjawab

"Tadi bos suruh ditutup dulu, nunggu perkembangan. Tapi kami bertanggung jawab sepenuhnya," kata Angga.  

Baca juga: Lagi-lagi Kedokteran Unhas Selingkuh, Kali Ini Dokter dan Mahasiswi Digrebek Istri Sah,tanpa Baju

Baca juga: Nyaris Hantam Kepala Ojek Online Pakai Martil Gegara Uang Parkir, Juru Parkir di Medan Ditangkap

Standar Keamanan Jembatan Kaca Sempat Disorot

Diketahui sebelumnya ternyata standar keamanan jembatan kaca The Geong di kompleks Hutan Pinus Limpakuwus, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sempat menjadi sorotan.

Ketua Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus, Eko Purnomo mengatakan, usai libur lebaran kemarin sempat mengundang pengelola The Geong untuk melakukan evaluasi.

"Sudah kami undang, karena setelah lebaran ada evaluasi terkait pengelolaan manajemen, manajemen medsos, manajemen risiko dan lainnya," kata Eko kepada wartawan di lokasi, Rabu (25/10/2023) sore.

Eko mengatakan, pihaknya mengundang pemiliknya karena sebelumnya menemukan beberapa komentar di medsos yang menyoroti soal standar keamanan wahana tersebut.

"(Komentarnya) terkait kurang safety, banyak yang menyoroti, konstruksinya kurang ini ...," ungkap Eko tanpa menjelaskan lebih lanjut isi komplain dari warganet.

Sejumlah warga sedang menikmati pemandangan yang indah dari atas jembatan kaca di Gundaling Sky Hill Jalan Gundaling, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo.
Sejumlah warga sedang menikmati pemandangan yang indah dari atas jembatan kaca di Gundaling Sky Hill Jalan Gundaling, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo. (HO)

Namun saat itu pemilik tidak datang secara langsung dan hanya mengirimkan perwakilannya.

"Di situ tidak ada titik temu, karena kami hanya menitipkan pesan (kepada pemiliknya)," ujar Eko.

Eko menjelaskan, meski dalam satu area, wahana The Geong yang baru dibuka lebaran kemarin itu bukan di bawah pengelolaaan Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus.

"Lahan yang digunakan The Geong milik Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden. Kami hanya kerja sama lahan parkirnya," kata Eko.

Seorang pengunjung sedang mengabadikan momen di jembatan Kaca Maulana Cafe.
Seorang pengunjung sedang mengabadikan momen di jembatan Kaca Maulana Cafe. (Instagram)


Polisi Lakukan Penyelidikan

Kapolresta Banyumas Kombes Edy Suranta Sitepu membenarkan bahwa pihaknya tengah menangani  kasus ini.

Polisi juga telah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan memasang garis polisi untuk menutup lokasi.

Nantinya, lanjut Kombes Edy, bakal ada pemeriksaan kondisi terhadap jembatan kaca yang pecah tersebut.

"Termasuk apakah dilihat dari kajian ini jembatan layak atau tidak," kata dia. 

Kapolresta Banyumas menambahkan, pihak polisi telah berkoordinasi dengan pengelola tempat wisata untuk sementara menutup jembatan kaca tersebut.

"Untuk sementara (wahana jembatan kaca) ditutup dulu," pungkasnya.

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

Baca juga: Detik-detik Jembatan Kaca di Tempat Wisata Limpakuwus Banyumas Pecah, 4 Wisatawan Jatuh, 1 Tewas

Baca juga: 5 Fakta Jembatan Kaca Pecah di Wisata Limpakuwus Banyumas, Detik-detik hingga Pengakuan Saksi Mata

Baca juga: KRONOLOGI Wisata Jembatan Kaca Pecah, Satu Orang Tewas, Kondisi Jembatan Sempat Dikritik Warganet

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter  

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved