Pilpres 2024

Diremehkan Ahok, Fahri Hamzah Pasang Badan Bela Gibran: Lebih Berat Kerja Walikota Dibanding Wapres

Pengusungan Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres Prabowo Subianto mendapatkan reaksi dari masyarakat. 

HO
Ahok menilai Gibran tidak pernah memimpin di tingkat provinsi atau menjadi legislatif di tingkat nasional. Pernyataan Ahok ini mendapatkan sorotan dari Fahri Hamzah. 

TRIBUN-MEDAN.com - Pengusungan Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres Prabowo Subianto mendapatkan reaksi dari masyarakat. 

Masyarakat menilai Golkar telah merendahkan sejumlah kader yang lebih bagus. 

Golkar disebut membiarkan elektabilitas Prabowo Subianto anjlok akibat mengusung Gibran sebagai Cawapres Prabowo Subianto

Keberadaan Gibran di kubu Prabowo juga diremehkan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok

Ahok sempat menyebutkan bahwa Gibran masih belum berpengalaman dalam mengurus negara.

Selain itu, Ahok menyebut menjadi pemimpin negara harus jujur dan berani bukan sekadar jujur saja. 

Ahok juga sebut Gibran belum teruji dalam menjadi pemimpin karena baru sekitar 3 tahun saja menjabat Wali Kota Solo.

DERETAN Kasus Suap Oknum Auditor BPK RI, Terbaru di Kasus Korupsi BTS Kominfo, Ucapan Ahok Terbukti. (Kolase/HO)
DERETAN Kasus Suap Oknum Auditor BPK RI, Terbaru di Kasus Korupsi BTS Kominfo, Ucapan Ahok Terbukti. (Kolase/HO) (Kolase/HO)

Ahok menilai Gibran tidak pernah memimpin di tingkat provinsi atau menjadi legislatif di tingkat nasional.

Pernyataan Ahok ini mendapatkan sorotan dari Fahri Hamzah.

Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) Fahri Hamzah menilai justru apa yang dilakukan Gibran sebagai anak muda yang menjabat Wali Kota Solo sangat istimewa.

Sehingga kata Fahri, sosok Gibran sangat tepat mendampingi Prabowo Subianto sebagai pasangan capres-cawapres.

"Gibran ini seorang Wali Kota. Saya tahu karena belajar undang-undang dasar, belajar undang-undang, kalau saya mohon maaf ini ya. Berat mana pekerjaan Wakil Presiden dan Wali Kota, itu berat Wali Kota," kata Fahri Hamzah di acara Dua Arah di Kompas TV, Jumat (20/10/2023) malam.

"Karena Waloi Kota itu dealing dengan decision making, dealing dengan komplain publik, dan sebagainya itu memerlukan kekuatan lahir batin ya untuk menghadapi masyarakat," beber Fahri.

"Jadi tidak ada masalah dengan Gibran sebagai anak muda," ujarnya.

Fahri juga menyinggung soal terpilihnya Daniel Noboa, pengusaha pisang berusia 35 tahun yang memenangkan pemilihan presiden di Ekuador pada Senin (16/10/2023) lalu.

"Dalam tradisi berbangsa, pemimpin kita juga muda-muda. Memang kita ini mungkin lagi ada pada masa ketidakpercayaan pada kaum muda," ujar Fahri.

Padahal katanya anak muda itu sekitar 60 persen dari pemilih di Pilpres 2024.

"Jadi kalau ada simbol pemuda, saya kira ini akan menjadi arah baru bagi Indonesia ke depan," kata Fahri.

Sebelumnya Fahri mengatakan, partainya telah mengajukan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, sebagai cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Partai Gelora tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju mendukung Prabowo capres bersama Golkar, PBB, PAN, Garuda dan Demokrat.

"Adapun kami di Partai Gelora secara tegas dan serius telah mengajukan Wali Kota Solo sebagai calon wakil presiden Pak Prabowo karena sangat sesuai dengan kebutuhan kita untuk melanjutkan rekonsiliasi dan legacy Pak Jokowi dan mewakili kaum muda yang merupakan jumlah pemilih terbesar di atas 50 persen dalam pemilu kali ini," kata Fahri kepada wartawan, Jumat (20/10/2023).

Menurutnya Gibran akan menjadi simbol rekonsiliasi yang dilakukan Jokowi dan Prabowo.

Oleh sebab itu, Fahri mengatakan jika tidak ada calon muda dalam Pilpres 2024, hal itu sama saja dengan mengabaikan pesta demokrasi 2024.

"Justru kalau tidak ada calon muda di dalam kandidat kita itu seperti mengabaikan pemilih terbesar yang akan mencoblos 14 Februari tahun depan," ujarnya.

Fahri menyebut, Koalisi Indonesia Maju hampir tidak punya perbedaan pendapat tentang calon wakil presiden.

Sebab masalah cawapres diserahkan sepenuhnya kepada Prabowo.

Ahok Sebut Gibran Belum Teruji

Basuki Tjahja Purnama alias Ahok memastikan tetap mendukung Ganjar Pranowo - Mahfud MD di Pilpres 2024. 

Ahok turut memberikan pendapat terkait putra sulung Jokowi Gibran Rakabuming Raka yang disebut menjadi Cawapres dampingi Prabowo Subianto

Kata Ahok, Gibran masih terlalu muda dan belum begitu berpengalaman di birokrasi. 

"Gibran belum teruji dan berpengalaman. Jadi Wali Kota saja baru dua atau tiga tahun. Dia belum teruji," kata Ahok di Jakarta, Jumat (20/10/2023).

Untuk mengurus negara sebesar Indonesia, setidaknya Gibran punya pengalaman menjadi legislatif tingkat nasional maupun eksekutif tingkat provinsi.

Dengan pengalaman itu, maka seseorang dianggap mampu karena memiliki pengetahuan tata negara yang lengkap.

"Kalau belum punya pengalaman dan anda maju presiden atau wakil presiden, nanti anda nggak ngerti. Ini bukan soal belajar atau coba-coba loh," ucapannya.

"Ini negara dipertaruhkan untuk menjadi negara maju di tahun 2045, mana boleh kita kasih ke orang yang coba-coba," lanjut Ahok.

Namun di satu sisi, Ahok tak punya maksud untuk meremehkan Gibran dan anak muda lainnya yang terjun ke kancah politik.

Ia yakin anak muda bisa lebih kreatif.

Namun jika berfokus pada tata negara, seorang pemimpin harus mengerti konstitusi.

Bukan hanya yang berani untuk maju, tapi yang lengkap dengan track record yang jelas.

"Saya tidak mau anak cucu saya harus menunggu sekian tahun lagi merasakan Indonesia maju. Kita nggak usah coba-coba deh, pilih yang pasti-pasti saja," ucapnya.

Apalagi lanjut Ahok, dibutuhkan nyali besar untuk menjadi pemimpin Indonesia.

Sebab, masalah yang dihadapi sangatlah besar, khususnya memberantas korupsi.

"Ini bicara nyali. Akar semua masalah di negeri ini kan korupsi. Mungkin dia (Gibran) jujur, tapi yang dibutuhkan tidak hanya jujur, melainkan jujur dan berani," tegasnya.

Ahok: Ganjar - Mahfud MD Pasangan Lengkap

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menilai pasangan Capres-Cawapres 2024, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD adalah pasangan lengkap.

Dia menilai, keduanya sosok yang berani untuk membereskan akar persoalan bangsa yakni korupsi.

Hal itu disampaikan pria yanh akrab disapa Ahok ini saat ditemui di Jakarta, Jumat (20/10/2023).

Ahok pun menegaskan, Ganjar Mahfud akan benar-benar bisa mewujudkan Indonesia Emas 2045.

"Ganjar-Mahfud ini pasangan yang cocok. Kalau ditanya apa akar masalah bangsa Indonesia, ya korupsi. Selain sistem yang bagus, butuh kepala yang berani lurus. Ganjar dan Mahfud adalah pilihan tepat untuk menyelesaikan itu," kata Ahok.

Ahok pun menegaskan mengenal betul sosok Ganjar. Sebab, pernah bersua bersama selama bertahun-tahun ketika menjadi anggota DPR.

Saat itu, mantan Gubernur Jateng dua periode itu di mata Ahok adalah sosok yang berani. Apalagi, selalu vokal jika ada yang tidak sesuai.

"Ganjar itu berani, vokal ngomong. Kalau bilang enggak, ya enggak. Dia berani kalau soal itu karena selalu memegang teguh idiologi dan keyakinan," tegasnya.

Sementara, sosok Mahfud MD yang menjadi pasangannya, maka koruptor tak akan berani macam-macam.

Karena, Mahfud juga sangat tegas dalam urusan ini.

"Nggak ada orang yang berani ngomongin bukti terbalik atau sita harta segala macam. Saya yakin pasangan Ganjar Mahfud bersatu, maka akar masalah bangsa yakni korupsi bisa selesai. Korupsi akan diberantas, birokrasi diperbaiki," ucapnya.

Bukan hanya retorika semata, selama ini Ganjar dan Mahfud sudah membuktikan keberaniannya itu.

Selama menjadi Gubernur Jateng dua periode, Ganjar beberapakali menyikat pejabat yang korup.

"Ada nggak pejabat yang mau sikat koruptor dan perbaiki sistem? Ganjar sudah teruji. Ia lakukan itu, dia berani pecat orang, nggak ada urusan. Pak Mahfud juga berani teriak dan ngomong. Keduanya ngerti hukum semuanya," tegasnya.

Dan yang paling penting, Ganjar dan Mahfud merupakan sosok yang beragama dan takut dengan Tuhan.

Dia pun menilai, pemimpin seperti itulah yang dibutuhkan, karena ketika takut dengan Tuhan, dia tak akan berani macam-macam.

"Saya kenal Ganjar dan Mahfud, keduanya sosok religius yang takut pada Tuhan. Karakter keduanya teruji, track reccordnya bagus dan berani. Kita bersyukur keduanya dipasangkan untuk membawa Indonesia Emas 2045," pungkasnya.

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved