Pilpres 2024

Luka Mahfud MD Batal Jadi Cawapres di 2019, Padahal Sudah Diminta Ukur Baju tapi Detik Akhir Diprank

Beginilah luka Mahfud MD saat batal jadi cawapres pada 2019 dan diprank kala detik-detik akhir pengumuman. Padahal kala itu, Mahfud sudah diminta ukur

HO
Menkopolhukam Mahfud MD 

TRIBUN-MEDAN.COMMahfud MD resmi ditunjuk sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo oleh koalisi PDIP.

Pengumuman Mahfud MD jadi pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 diumumkan langsung oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di kantor DPP PDI-P Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/10/2023) pagi.

Ditunjuknya Mahfud MD menjadi bacawapres Ganjar Pranowo, kembali mengingatkan publik pada momen 2019.

Dimana Mahfud MD pernah kena prank saat di Pilpres 2019.

Kala itu namanya tak jadi diumumkan di detik-detik momen pengumuman pasangan capres-cawapres 2019.

Padahal ketika itu, di detik-detik terakhir jelang pengumuman cawapres, nama Mahfud MD sudah menguat sebagai cawapres yang akan mendampingi Jokowi. 

Namun, akhirnya yang terpilih adalah Ma'ruf Amin.

Menko Polhukam Mahfud MD
Menko Polhukam Mahfud MD (Tribunnews.com/Herudin)

Lantas, seperti apa kejadian ketika itu?

Saat itu, Mahfud pernah nyaris menjadi cawapres yang mendampingi Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam kontestasi Pilpres 2019

Mahfud pernah mengisahkan pengusungan dirinya sebagai cawapres Jokowi secara blak-blakan dalam salah satu acara televisi nasional pada pertengahan Agustus 2018 lalu.

Dalam acara tersebut, Mahfud mengungkap Jokowi sudah menjatuhkan pilihannya kepada dirinya sehari sebelum mengumumkan cawapres.

Bahkan, Mahfud saat itu telah diminta untuk mengukur ukuran baju.

Namun, keputusan itu tiba-tiba berubah pada Kamis malam, 9 Agustus 2018.

Padahal, sore itu, Mahfud pun telah bersiap dan diperintahkan menunggu di Restoran Tesate yang terletak di seberang Plataran Resto, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 9 Agustus 2018.

Mahfud berada di Restoran Tesate yang terletak tepat di seberang Plataran Resto.

Restoran tersebut hanya dipisahkan oleh persimpangan jalan.

Baca juga: KISAH Mahfud MD Kena Prank Jelang Deklarasi Cawapres 2019, Diminta Ukur Baju dan Berada di Lokasi

Baca juga: KINI TAK KENA PRANK - Mahfud MD Resmi Jadi Cawapres Ganjar, Terungkap Sejumlah Fakta saat Diumumkan


Namun beberapa saat sebelum pengumuman cawapres, tiba-tiba dia ditelepon oleh Pratikno. "Pak Mahfud, sepertinya ada perubahan".

Kemudian, seperti diketahui bersama, Jokowi mengumumkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin sebagai cawapresnya pada Kamis malam, 9 Agustus 2018 di Restoran Plataran, Menteng, Jakarta.

Baca juga: DETIK-DETIK Mahfud MD Diumumkan Jadi Cawapres Pendamping Ganjar, Berjalan Gagah Pakai Kemeja Hijau!

Baca juga: SOSOK Mahfud MD Resmi Jadi Cawapres Dampingi Ganjar, Megawati Langsung Lontar Pujian

Mantan Ketum PPP ungkap Kejadian Sebenarnya

Mantan ketum PPP Romahurmuziy dalam sebuah podcats "Total Politik", beberapa waktu lalu mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi ketika itu.

Ketika itu, Romi mengatakan, yang menggagalkan Mahfud M sebagai cawapres adalah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Nasdem Surya Paloh dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar.

Ia lalu mengungkapkan sejumlah alasan Mahfud MD akhirnya tidak terpilih di detik-detik akhir.

Pertama, kata Romi, Surya Paloh, merasa bahwa Mahfud merupakan ketua pemenangan pasangan Prabowo-Hatta pada 2014 dan eks ketua MK itu tidak mempunyai kontribusi nyata.

Sementara Airlangga Hartarto beralasan bahwa Mahfud merupakan salah satu tokoh yang pernah merekomendasikan pembubaran Golkar.

Sesepuh Golkar tidak sreg dengan Mahfud.

Terkuak Alasan Mahfud MD Gagal Jadi Cawapres Jokowi Pilpres 2019, Inisial M Langsung Diganti Ma'ruf
Terkuak Alasan Mahfud MD Gagal Jadi Cawapres Jokowi Pilpres 2019, Inisial M Langsung Diganti Ma'ruf (Kolase Tribun Medan)

"Kalau Muhaimin atau akrab disapai Cak Imin menyatakan bahwa mereka sejalan dengan PBNU dan menyebut Mahfud bukan kader NU," katanya.

Menurut Rommy, jawaban para ketua umum parpol pendukung Jokowi itu disampaikan di Istana atau detik-detik jelang penetapan nama cawapres Jokowi di Restoran Plataran Menteng pada Kamis, 9 Agustus 2018.

"Presiden lantas bertanya apakah semua setuju Maruf Amin? semua ketum setuju," kata Romi.

Baca juga: Dua Tahun Tak Terpecahkan, 100 Saksi Diperiksa, Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Terungkap

Baca juga: Terbongkar Kelemahan Italia Setelah Dipermalukan Inggris,Padahal Gli Azzurri Lebih Baik di Awal Laga

Penjelasan Yusril

Sementara Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menceritakan kronologi kenapa Mahfud MD bisa gagal menjadi calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Yusril mengatakan, nama Mahfud MD digantikan oleh Ma'ruf Amin pada detik-detik terakhir pengumuman cawapres Jokowi.

"Seperti dulu kasusnya pergantian Pak Mahfud sama Pak Ma'ruf Amin. Itu kan terjadi secara tiba-tiba, hanya beberapa jam sebelum keputusan itu dibuat," ujar Yusril saat ditemui di Senopati, Jakarta, Kamis (12/10/2023).

Yusril mengungkapkan, untungnya saat itu kubu Jokowi cuma membocorkan inisial saja sebelum pengumuman cawapres. Inisial nama yang dibocorkan kala itu adalah "M".

Menurut Yusril, pihak yang membuat Mahfud gagal maju sebagai cawapres Jokowi adalah Partai Golkar.

"Untung pada waktu itu hanya disebutkan inisial. Inisial yang disebutkan M. M ini Mahfud. Begitu Mahfud ini siap-siap, tiba-tiba ada penolakan dari Golkar terhadap Mahfud," katanya.

Potret kedekatan Menko Polhukam Mahfud MD dengan mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (ig@ganjar_pranowo)
Potret kedekatan Menko Polhukam Mahfud MD dengan mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (ig@ganjar_pranowo) (ig@ganjar_pranowo)


"Kenapa Golkar bersikeras menolak Mahfud? Kabar yang saya terima waktu itu, (Mahfud) pernah mendeklarasikan pembubaran Golkar," ujar Yusril melanjutkan.

Yusril mengatakan, Golkar saat itu sama sekali tidak menerima Mahfud yang menjadi cawapres Jokowi.

Oleh karena itu, kubu Jokowi mencari tokoh lain yang berinisial "M" juga.

Hingga akhirnya, dipilihlah mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin.

"Tiba-tiba Mahfud deadlock, ditolak habis-habisan sama Golkar. Dicarilah orang yang inisialnya M di depan, ya Ma'ruf. Sayangnya, enggak Mahendra gitu," kata sambil berkelakar.

(*/TRIBUN-MEDAN.com)

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

 

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved