Berita Binjai Terkini

Truk Sampah Milik DLH Kota Binjai Diduga Lakukan Penyulingan BBM, Kabid Angkutan Angkat Bicara

Beredar video berdurasi lebih kurang 20 detik menampilkan truk angkutan sampah yang diduga milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Binjai

TRIBUN MEDAN/HO
Truk angkutan sampah yang diduga milik Dinas Lingkungan Hidup Kota Binjai melakukan penyulingan bahan bakar di Binjai Mall, Sabtu (14/10/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com, BINJAI - Beredar video berdurasi lebih kurang 20 detik menampilkan truk angkutan sampah yang diduga milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Binjai melakukan penyulingan bahan bakar minyak (BBM).

Video tersebut beredar viral di media sosial. Dalam video, pengunggah menuliskan keterangan, peristiwa diduga ilegal ini terjadi di Binjai Mall, Sabtu (14/10/2023).

Persoalan ini pun berbuntut panjang. Meski demikian Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Binjai belum melaporkan hal tersebut kepada inspektorat daerah.

Kepala Bidang Angkutan dan Sampah DLH Binjai, Khairil Anhar menyatakan, sopir sudah dilakukan skorsing.

"Sopirnya itu pegawai, kami tau peristiwa itu hari Sabtu (14/10/2023) sebelum Ashar sekitar jam 3-an," ujar Khairil, Senin (16/10/2023).

Lanjut Khairil menjelaskan, pegawai tersebut sudah berusia lanjut dan yang bersangkutan berinisial MN.

"Usianya sekitar 50-an tahun. Sudah kita tindak, kita pecat dari sopir dan dilakukan skors," ujar Khairil.

Tak hanya itu, MN adalah pegawai lama yang diangkat era Presiden SBY. Untuk dilakukan pemecatan, ada sejumlah aturan.

"Kalau honor langsung pecat yang diawali dengan tahap peringatan sampai 3 kali," ujar Khairil.

Kemudian, MN selama ini bekerja cukup baik. Bahkan MN mengaku ke Khairil, baru kali ini melakukan suling minyak.

"Baru kali ini kasusnya, pening saya," ujar Khairil.

Kepala Bidang Angkutan dan Sampah DLH Binjai ini menguraikan, truk angkutan sampah disopiri seorang dan tiga kernet. Artinya, truk sampah yang berjalan membawa empat orang.

"Sopirnya sudah dipanggil, Sabtu (14/10/2023) langsung kita panggil. Kalau menurut pengakuan dia, ada temannya abis minyak," ucap Khairil.

"Kami gak tau detilnya ini, menurut pengakuan seperti itu (ada kawannya habis minyak). Kalau detilnya sama dia, konfirmasi saja langsung," sambungnya.

Ditanya pemanggilan terhadap kernet, dia menyebut, tidak melakukannya.

"Belum berembuk sama kadis, kebetulan lagi di Siantar. Diperintah pak kadis tindak, yang penting harus disanksi. Baru ini kasus (MN) selama sepanjang sejarah. Untuk jumlah truk ada 26 unit. Per bulan dikasih uang minyak dalam bentuk uang, Rp2 juta per unit dirata-ratakan," jawab Khairil ketika ditanya soal audit khusus apakah akan dilakukan atau tidak.

(cr23/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved