Hasil Uji Lab Beras Sintetis Belum Keluar, Kemungkinan Senin Mendatang

Diantaranya tiga toko grosir dan empat toko eceran dengan 15 sampel beras jenis premium yang diambil pihaknya

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Eti Wahyuni
TRIBUN MEDAN/DIANA
Stok beras di gudang Bulog 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kepala Dinas Ketahanan Pangan Perikanan dan Peternakan  (DKP3) Kota Medan Geloroa Ginting mengatakan, hasil pemeriksaan 15 sampel beras premium yang diduga terindikasi sintetis belum keluar.

Dijelaskan Gelora, 15 sampel beras tersebut masih dalam pengujian laboratorium Pemko Medan. Gelora memprediksikian, hasil pemeriksaan 15 sampel beras tersebut akan keluar pada Senin (16/10/2023).

"Hasilnya belum keluar, kita kabarkan lagi di Hari Senin mendatang," jelasnya kepada Tribun Medan, Sabtu (14/10/2023).

Diterangkannya, saat ini pihaknya juga masih menunggu hasil laboratorium Pemko Medan. "Semua masih diuji di laboratorium. Jadi kami pun masih menunggu hasilnya," pungkasnya.

Diberitakansebelumnya, DKP3 melakukan kegiatan inspeksi mendadak (Sidak) beras sintetik di   Pasar Pringgan Jalan Iskandar Muda Kota Medan, Rabu (11/10). Dalam Sidak tersebut dihadiri Kepala Dinas DKP3 Medan Gelora Ginting beserta tim uji laboratorium Pemko Medan.

Baca juga: USAI VIRAL Beras Bulog Mengandung Plastik, Bulog Minta Masyarakat Untuk Tidak Khawatir

Ada delapan toko yang didatangi pihaknya. Diantaranya tiga toko grosir dan empat toko eceran dengan 15 sampel beras jenis premium yang diambil pihaknya untuk dilakukan pemeriksaan.

"Sebenarnya ini kegiatan rutin untuk melakukan peninjauan pasar baik tradisional modern dan Pusat Pasar. Ini sudah kita jadwalkan selama tiga hari ke depan untuk Sidak beras," jelasnya usai melakukan Sidak.

Sidak ini dilakukan karena adanya pemberitaan dugaan penemuan beras sintetik di Kota Medan yang membuat warga resah.

"Berdasarkan pemberitaan yang kita baca itu bilang dari Pasar Pringgan. Makanya inilah kita lakukan pengecekan," jelasnya.

Sejauh ini dikatakannya, untuk beras Bulog pihaknya sudah melakukan pengujian ke laboratorium.

"Makanya di sini kita lakukan pengambilan sampel hanya beras premium saja," jelasnya.

Selain itu dikatakan Gelora, hasil dari pemantauan di lapangan, beras di Pasar Pringgan masih berasal dari daerah lokal.

"Tidak ada yang dari luar Jawa. Semuanya merata dari Pasar Sei Sikambing, Tebing Tinggi, Serdangbedagai, dan Pakam," terangnya.

Dikatakannya, pengujian 15 sampel ini dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Nantinya sampel beras ini kita bawa ke UPT Laboratarium Pemko Medan kemudian diuji dengan mutu 10 barameter sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI),"   jelasnya.

Menurutnya, ciri-ciri beras sintetik memang harus dilakukan dengan pengecekan laboratorium. "Kalau secara visual yang beredar ciri-cirinya ada yang meremas, melemparkan, dan memantul maka itu dinyatakanlah beras sintetis. Padahal itu tidak  bisa dijadikan satu kebenaran tentunya hasil uji lablah yang bisa membuktikan hal itu," terangnya.

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved