LPKA Medan Berkomitmen Kuasai Manajemen Resiko Agar Terhindar Dari Masalah saat Menjalankan Tugas

Ketua Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas-1 Medan, Tri Wahyudi mengatakan, mereka berkomitmen untuk menguasai manajemen resiko

Editor: Jefri Susetio
Istimewa
Ketua Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas-1 Medan, Tri Wahyudi mengatakan, mereka berkomitmen untuk menguasai manajemen resiko dalam pelaksanaan tugas sehari-hari 

TRIBUNMEDAN.COM, MEDAN - Kepala Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas-1 Medan, Tri Wahyudi mengatakan, mereka berkomitmen untuk menguasai manajemen resiko dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

Karena itu, LPKA Medan didampingi Tim Inspektur Wilayah V Inspektorat Jenderal Kemenkumham RI melakukan penguatan dan berkoreksi positif.

"Koreksi positif ini dalam peningkatan kualitas pelayanan publik yang dapat mendorong peningkatan penilaian PMRB dan WBK/WBBM tentang penerapan manajemen resiko di LPKA Medan," ujarnya saat menyampaikan kata sambutan di Aula LPKA Medan, Senin (18/9/2023).

Baca juga: Tim Anak Binaan LPKA Medan Masuk Babak 32 Besar Turnamen Futsal SADA CUP Tingkat Pelajar se-Sumut

 

Ia memberikan apresiasi terhadap inisiasi kegiatan tentang pengelolaan resiko. Adapun muara dari acara ini untuk memastikan penguatan komponen pengawasan yang berkorelasi positif.

Adapun korelasi positif itu agar bisa meningkatkan kualitas layanan publik yang bisa mendorong peningkatan penilaian PMRB dan WBK/WBBM tentang penerapan manajemen resiko di lingkungan LPKA Medan.

Selain itu, kata dia, dalam menjalankan penyelenggaraan tugas pemasyarakatan, UPT dibantu para kepala seksi sebagai penanggungjawab pelaksanaan tugas dan fungsi.

"Membutuhkan rentang kendali yang dalam setiap tahapannya memiliki resiko-resiko. Baik yang bisa dikendalikan maupun tidak dikendalikan. Jadi kewaspadaan dan kehati-hatian mesti dilakukan dengan menguasai manajemen resiko," katanya.

Sedangkan, Auditor Madya Inspektur Wilayah V Inspektorat Jenderal Kemenkumham RI, Agung Natanael menjelaskan resiko merupakan bagian dari kemungkinan masalah yang akan dihadapi.

Jadi, resiko ada yang sudah bisa diantisipasi terlebih dahulu tapi ada juga yang tiba-tiba terjadi.

"Kita tidak ingin resiko itu memjadi masalah, sehingga bagaimana kita bisa mengindentifikasi, merevitalisasi, mengantisipasi," ujarnya.

Ia menuturkan, manajemen resiko merupakan satu pendekatan yang sistematis terkait budaya, aktualisasi habituasi (pembiasaan).

Baca juga: LPKA Medan Gelar Pelatihan Pembuatan Paving Blok untuk Anak Binaan

 

Adapun tugas dari LPKA Medan antara lain melakukan identifikasi dan analisis resiko terhadap pencapaian tujuan dan sasaran kegiatan LPKA Medan.

Lalu melakukan kegiatan penanganan dan pemantauan resiko hasil identifikasi dan analisa resiko, serta menata usahakan proses manajemen resiko.

"Jika sistem tersebut berjalan bukan tidak mungkin tujuan dan visi, misi pemasyarakatan akan terwujud di LPKA Medan. Hal tersebut membutuhkan komitmen yang kuat dari seluruh jajaran LPKA Medan," ungkapnya.

(*)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved