TANGIS Guru di SMPN 15 Medan, Mengaku Dapat Intimidasi Usai Bongkar Keburukan Kepala Sekolah

TRIBUN-MEDAN.COM - Tangis sejumlah guru pecah lantaran mengaku mendapat intimidasi dari kepala sekolah.

Mereka merupakan aparatur sipil negara (ASN) di SMPN 15 Medan.

Salah seorang guru mata pelajaran IPS, Poni JF Matulesi mengaku sering mendapat intimidasi sejak Tiurmaida Situmeang menjabat sebagai kepala sekolah di sana.

Bukan hanya dirinya saja, menurutnya hampir seluruh guru di SMPN 15 Medan juga sering mendapat intimidasi.

Tiurmaida juga disebut kerap melontarkan kata-kata kasar.

"Kepsek itu baru pindah di bulan Maret. Tapi dia sering melontarkan kata kasar dan mengintimidasi kami. Misalnya ada beberapa kegiatan rapat. Dia selalu mengeluarkan kata kata kasar. Dia bilang guru-guru dan siswa di sini merupakan buangan," ucap Poni menirukan ucapan Tiurmida Situmeang.

Poni menyebut, permasalahan itu berawal saat beberapa guru menghadap ke Dinas Pendidikan (Disdik) Medan.

Mereka ingin meminta surat pindah mengajar karena mengaku tak tahan dengan sikap kepsek.

Setelah itu, guru-guru yang menghadap ke Disdik Medan langsung mendapat surat peringatan dari kepala sekolah.

Gaji dan uang tunjangan mereka juga disebut tak dibayarkan.

"Bukan hanya gaji kami. Tapi beberapa uang tunjangan seperti uang makan saya sudah beberapa bulan tidak dibayarkan," ungkapnya lagi-lagi sambil menangis.

Poni menduga, tindakan semena-mena Tiurmida itu lantaran dirinya tak suka keburukannya dibongkar.

Pasalnya, Tiurmida dinilai melakukan penyalahgunaan jabatan.

Dirinya disebut melakukan pungli pada kegiatan ekstrakulikuler dan keuangan kantin.

"Kesalahannya cukup banyak kami sudah tak sanggup. Dia pernah melakukan pungli pada kegiatan ekstrakuliker. Begitupun pada kantin koperasi. Kita ada buktinya secara lengkap," jelasnya.

(Tribun-Video.com/Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Ngaku Diintimidasi dan Gaji Tak Dibayar, Sambil Menangis Guru SMPN 15 Medan Beberkan Sikap Kepsek