Dinkes Deliserdang Studi Tiru ke Badung Bali, Diikuti Seluruh Kepala Puskesmas

sejak 30 Agustus lalu, Dinas Kesehatan Deliserdang mengajukan permohonan ke Dinas Kesehatan Badung

Penulis: Indra Gunawan | Editor: Eti Wahyuni
TRIBUN MEDAN/Indra Gunawan
Puskesmas Dalu 10 B, Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deliserdang. 

TRIBUN-MEDAN.com, LUBUK PAKAM - Dinas Kesehatan Kabupaten Deliserdang menjadwalkan kegiatan studi tiru selama enam hari ke Provinsi Bali. Kegiatan ini diikuti para Kepala Puskesmas se-Kabupaten Deliserdang yang totalnya ada 34 orang. Selain itu juga ikut para Kepala Tata Usaha (KTU).

Informasi yang dihimpun, Dinas Kesehatan akan mengunjungi Kabupaten Badung. Perjalanan studi tiru ini dilakukan pada 19 sampai 24 September. Ada pun yang mau dari studi tiru ini berkaitan dengan rencana mempercepat pencapaian Universal Health Coverage (UHC) di Kabupaten Deliserdang sehingga dapat memperluas akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Dari data yang dihimpun, sejak 30 Agustus lalu, Dinas Kesehatan Deliserdang mengajukan permohonan ke Dinas Kesehatan Badung untuk melakukan studi tiru ini. Permohonan ini dikirimkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Deliserdang, dr Asriluddin Tambunan.

Dalam permohonan itu, tercantum nama Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Deliserdang dr Erizal Kaban sebagai PIC. Dijelaskan dalam permohonan itu, studi tiru yang dilakukan bertujuan untuk mengkaji, menggali, dan melihat langsung pelaksanaan Program Krama Badung Sehat sebagai salah satu wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Badung dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Badung yang terintegrasi dengan Kartu Indonesia Sehat yang disebut KBS-KIS.

Baca juga: Bupati Asahan Copot Kadis Kesehatan, Beredar Rumor Soal Proyek di Dinas Kesehatan

Pihaknya berharap, melalui kegiatan studi tiru ini dapat menjadi bahan untuk peningkatan mutu layanan kesehatan, perbaikan sistem sehingga akhirnya akan ada suatu kebijakan/aturan baru yang dapat diterapkan di Kabupaten Deliserdang terkait Jaminan Kesehatan Masyarakat.

dr Erizal Kaban yang dikonfirmasi sempat memberikan penjelasan mengapa kegiatan studi tiru itu bisa sampai enam hari mulai dari tanggal 19 sampai 24 September. Ditegaskannya, banyak skedul yang sudah terjadwal dan ingin dikunjungi.

Pertama, mereka terlebih dahulu ke Dinas Kesehatan baru kemudian ke Puskesmas-puskesmas.

"Terkait UHC studi tirunya. Banyak skedul, acara di dinas baru kita ke Puskesmas-nya. Berkunjung juga ke bagian UPTD farmasinya. Ada beberapa tempat yang harus kita kunjungi dan nanti kita minta informasi dari mereka. Perjalanan ke sana kan sudah satu hari karena harus transit. Saya memang PIC dari awal yang jadi narahubung dengan orang Dinas Kesehatan Badung," kata Erizal Kaban.

Erizal membantah dalam perjalanan ini mereka memakai jasa travel karena sekaligus ingin menikmati liburan. Disampaikannya, studi tiru ke Badung dilakukan karena dianggap Badung lah kabupaten pertama di Indonesia yang UHC (hampir seluruh warga tercover BPJS Kesehatan). 

"Dia jalankan 13 program di luar UHC yang udah dilaksanakan di sana. artinya 13 kegiatan itulah yang mau kita tiru. Kalau kita kan belum UHC," kata Erizal Kaban.

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved