Hordeolum atau Bintitan: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

Hordeolum atau yang sering kita kenal sebagai bintitan, adalah infeksi yang terjadi pada kelenjar di tepi kelopak mata.

|
Editor: Ilham Akbar
Tribun Medan/HO
Mengenali Bahaya Dari Robekan Retina (Retinal Tears) (Oleh dr. Veronica) 

Oleh : dr. Veronica Lie

Bintitan yang dikenal sebagai hordeolum, adalah infeksi pada kelenjar di tepi kelopak mata. Ini adalah masalah umum yang dapat terjadi pada siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Bintitan biasanya menyebabkan rasa nyeri, kemerahan, dan pembengkakan pada kelopak mata. Kita akan membahas lebih lanjut tentang bintitan, termasuk penyebab, gejala, pengobatan, dan cara mencegahnya.

Bintitan, juga dikenal sebagai hordeolum, umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, khususnya oleh bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri ini dapat masuk ke dalam folikel rambut atau kelenjar minyak di sekitar mata, yang kemudian menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada area tersebut. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami bintitan meliputi :

  1. Sentuhan tangan yang tidak bersih ke area mata atau kelopak mata dapat memindahkan bakteri ke dalam folikel rambut atau kelenjar minyak, menyebabkan infeksi.
  2. Jika makeup di area mata atau pemakaian lensa kontak tidak dilepas dengan benar atau tidak dibersihkan dengan baik, bakteri dapat berkembang biak di sekitar mata.
  3. Berbagi alat makeup mata dengan orang lain dapat menyebabkan penyebaran bakteri dan meningkatkan risiko infeksi.

Bintitan (hordeolum) adalah infeksi pada kelenjar minyak atau folikel rambut di kelopak mata, dan gejalanya biasanya cukup khas. Berikut adalah gejala sebagai berikut :

  1. Pembengkakan pada kelopak mata, gejala yang paling khas dari bintitan (hordeolum). Biasanya bintitan menyebabkan pembengkakan yang terasa seperti benjolan atau tonjolan kecil di kelopak mata.
  2. Kemerahan, daerah sekitar bintitan umumnya akan menjadi merah,panas dan iritasi.
  3. Rasa nyeri atau tidak nyaman, Bintitan (hordeolum) sering disertai dengan rasa nyeri atau rasa tidak nyaman. Dapat terasa seperti terbakar atau gatal di sekitar mata.
  4. Nanah atau Pus, akan terbentuk benjolan yang berisi nanah atau pus di dalamnya, Ini menunjukkan bahwa bintitan telah terinfeksi.
  5. Gangguan penglihatan meskipun jarang terjadi, bintitan (hordeolum) yang cukup besar atau jika ada komplikasi dapat menggangu penglihatan.

Pencegahan hordeolum (bintitan) tergantung pada jenis hordeolum (hordeolum eksternal atau hordeolum internal), tingkat keparahan, dan kondisi kesehatan umum pasien. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam penanganan hordeolum:

  1. Kompres hangat adalah langkah utama dalam mengobati bintitan gunakan kain bersih atau kapas yang dibasahi air hangat (suhu bukan panas dan letakkan pada kelopak mata yang terkena bintitan selama 10 – 15 menit, dilakukan beberapa kali sehari).
  2. Hindari memencet bintitan, memencet bisa memperburuk infeksi atau menyebabkan penyebaran infeksi.
  3. Penggunaan obat tetes mata antibiotik jika diresepkan, dokter mata dapat meresepkan obat tetes mata antibiotik jika hordeolum terinfeksi atau jika gejala tidak membaik dalam beberapa hari. Ikuti petunjuk penggunaan obat tersebut sesuai dengan resep dokter.
  4. Penggunaan antibiotik oral jika diresepkan, pada kasus ini jika bintitan tidak merespon dengan pengobatan lainnya, dokter dapat meresepkan antibiotik dalam bentuk tablet atau kapsul untuk membantu mengatasi infeksi.
  5. Hindari lensa kontak dan makeup mata, selama memiliki bintitan, hindari penggunaan lensa kontak dan makeup mata. Makeup mata dan lensa kontak bisa menjadi sumber kontaminasi.
  6. Perhatian khusus pada mata, Jika menggunakan makeup mata, pastikan untuk membersihkan dan mengganti makeup secara teratur. Juga, hindari berbagi alat makeup dengan orang lain.
  7. Konsultasi dokter mata, Jika bintitan berlanjut, semakin parah, atau menyebabkan masalah penglihatan, segera konsultasikan dengan dokter mata. Dokter mata dapat memberikan perawatan yang lebih lanjut atau mengevaluasi apakah ada masalah yang memerlukan perhatian medis.

Sebagian besar hordeolum sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari atau minggu dengan perawatan yang tepat. Perawatan mandiri yang benar, seperti kompres hangat dan menjaga kebersihan mata, dapat membantu mempercepat proses penyembuhan. Jika Anda mengalami hordeolum yang sering kambuh atau jika gejalanya terus berlanjut, penting untuk berkonsultasi dengan dokter mata untuk evaluasi dan perawatan lebih lanjut.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved